-', 3 ·

902 75 11
                                    

Nie Huaisang menatap Jiang Cheng yang bergerak ke sana ke mari tidak menghiraukannya. Bukannya Nie Huaisang tidak mau datang ke tempat Jiang Cheng tapi kalo keadaannya seperti ini Nie Huaisang juga bingung bagaimana caranya berbicara dengan Jiang Cheng.

Lagipula Nie Huaisang tidak tahu masalahnya, dia tidak ada kemarin saat mereka bermain setelah ulang tahun Jin Ling, menanyakan hal yang kamu sendiri tidak ada sangkut pautnya saat itu sangat canggung. Wei Xiong, kau pokoknya harus bertanggung jawab kalau Jiang Cheng marah denganku.

Nie Huaisang melirik Jiang Cheng dari balik kipasnya dengan mata menyipit. Jiang Cheng memasukkan cukup banyak file ke dalam tasnya lalu menutupnya. Setelah itu Jiang Cheng berbalik dan menunduk mengambil jaketnya di lantai.

Nie Huaisang berpikir kalau dia juga harus pergi jadi dia menutup kipasnya lalu menaruhnya di atas meja dan berbalik mengambil jaketnya di sandaran kursi. Nie Huaisang memakai jaketnya lalu berbalik kembali mengambil kipasnya di atas meja tapi saat berbalik Nie Huaisang melihat Jiang Cheng masih berdiri diam di depan tempat gantungan jaketnya dengan jaketnya di tangan tanpa memakainya.

Nie Huaisang menunggu tapi Jiang Cheng masih diam tidak bergerak dengan kepala menunduk. Nie Huaisang mulai khawatir, dia melirik jam di atas pintu masuk yang menunjukkan pukul lima. Nie Huaisang kembali menatap Jiang Cheng, dia berpikir tidak mungkin Jiang Cheng kerasukan, sekarang masih jam lima seharusnya setan belum aktif.

Nie Huaisang memukul kepalanya dengan kipas karena berpikiran tidak masuk akal. Dia berdiri menatap Jiang Cheng lalu memanggilnya pelan, "Jiang Cheng."

Tiba-tiba Jiang Cheng langsung berbalik menatap Nue Huaisang, terlihat sangat terkejut dengan panggilan Nie Huaisang, "Ah, iya." Jiang Cheng melihat Nie Huaisang sudah memakai jaketnya dan bersiap untuk pulang, "Kau juga akan pulang, ayo keluar kantor bersama." Yang di balas anggukan dari Nie Huaisang.

Jiang Cheng terlalu lama berpikir, dia memakai jaket dan mengambil tasnya kemudian keluar ruangan bersama Nie Huaisang. Mereka berpisah di lift, Nie Huaisang keluar di lantai 1 karena dia memarkirkan mobilnya di depan kantor, sedangkan Jiang Cheng memarkirkan mobilnya di basement.

Setelah berpisah Jiang Cheng mengambil kartu nama yang tadi ditemukannya dari dalam kantung jaket. Jiang Cheng membaca tulisan alamat di kartu nama tersebut.

Jiang Cheng selalu berpikir untuk membiarkannya berlalu saja karena Jiang Cheng sendiri tidak tahu apa yang harus dia lakukan, Jiang Cheng tidak punya info apapun. Tapi Jiang Cheng menemukan kartu nama ini, dia tidak berpikir kalau dia bisa mendapatkan petunjuk.

Jiang Cheng keluar dari lift lalu berjalan ke mobilnya yang terpakir. Jiang Cheng kembali membaca alamat di kartu nama yang dipegangnya. Lalu masuk ke dalam mobil kemudian mengendarai mobilnya menuju alamat di kartu nama.

.
.
.

"A Yao terima kasih teh nya, sangat enak."

"Tidak, terima kasih karena sudah mau datang bermain dengan anak-anak."

Lan Xichen sekarang akan pulang, Jin Guangyao memperhatikan Lan Xichen yang sedang memakai sepatunya. Ini kesempatannya melihat Lan Xichen karena mungkin saja setelah ini dia tidak bisa melihat Lan Xichen sesering beberapa bulan terakhir ini.

Jin Guangyao menghempas semua pikiran tidak penting dari dalam kepalanya. Dari awal dia memang tidak harus melihat Lan Xichen atau makan berdua dengannya bahkan seharusnya dia tidak boleh berjalan berdua dengan Lan Xichen, sejak awal semua itu memang tidak boleh terjadi.

A Little HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang