"Maaf Taehyung." lirih Yoongi menutup ponsel. Kemudian pandangannya berpindah, menatap wanita yang terbaring lemah dengan senyuman hangat.
"......gi-ya." lirih sang wanita samar-samar.
Yoongi dengan tatapan tidak tega segera duduk di kursi samping kasur. Tersenyum tipis. "Mama butuh sesuatu?"
Yang dipanggil 'Mama' sejenak tersentuh dan terdiam cukup lama. Menyadari itu, Yoongi berdeham untuk memecah keheningan. "Sepertinya Anda sudah lebih baikan."
Wanita itu tersenyum lemah. Tangannya menggenggam milik Yoongi, yang terdapat beberapa tatto, terutama tatto infinity pada bagian bawah jari telunjuk.
Sangat indah. Apa Yoongi membuatnya sendiri? Batin wanita tersebut.
Yoongi menarik tangannya pelan. "Anda yang meminta Seokjin untuk membawa saya kesini?"
"Betul."
Mengangkat sebelah alis, Yoongi penasaran. "Kenapa?"
Padahal kalian telah mengusirku.
“Mama sangat merindukanmu, Yoongi-ya.”
Yoongi tersenyum miring dan bangkit dari duduknya. Menepis tangan sang wanita, Mamanya yang hendak menggenggam tangannya lagi.
“Semoga Anda bisa lekas sembuh.”
Tak tahan berada disana lama-lama, Yoongi segera membuka pintu ruangan itu.
Sebelum sempat keluar ruangan, Yoongi sempat mendengar teriakan Mama.
“Maaf! Maaf Yoongi-ya. Jangan pergi!”
Namun, Yoongi tetap pergi.
.
.
[ s a u d a d e ]
.
.
.
Disisi lain, Taehyung dan Jimin telah sampai di klub Malam Z yang amat megah.
Penuh dengan keramaian manusia—hal yang sebenarnya Taehyung benci. Namun masa bodo. Berusaha acuh tak acuh, Taehyung mengikuti Jimin masuk ke dalam klub malam tersebut.
Taehyung seketika terpukau dengan pemandangan yang ia saksikan.
Begitu penuh dengan manusia, lampu disko yang berputar memantulkan cahaya kerlap kerlip yang berubah ubah warna setiap sekian detik.
Ditambah lampu sorot warna warni yang berada dipenjuru ruangan.
Alunan musik modern yang penuh dengan remix oleh sang DJ membuat klub malam menjadi sangat meriah.
Dengan alunan musik orang-orang menari disekitar lampu disko tersebut. Memperlihatkan tarian yang acak dan terlihat tak masuk akal untuk Taehyung sendiri.
Mungkin karena mereka mabuk? Ia menyimpulkan demikian karena banyak yang memegang botol minuman sambil menari, sesekali mereka menengguk minuman dan melanjutkan menari.
Kemudian pandangannya berganti melihat Sehun sunbae sedang duduk sambil minum-minum bersama tiga pria yang merupakan teman sekelas Sehun.
Melihat Taehyung dan Jimin, Sehun menghentikan kegiatannya, menaruh botol minuman dan mendekat sembari tersenyum tipis. “Tidak kusangka kalian datang. Rasanya senang sekali.”
Jimin tertawa, menyikut pinggang Taehyung. “Dia hanya malu-malu senior, padahal Taehyung sampai merengek karena ingin hadir.”
“Hei, siapa yang begitu—“
Protesan Taehyung terpotong oleh Sehun. “Aku yang paling senang kalian hadir! Ayo bergabung, aku traktir kalian minum!”Jimin langsung menyeret Taehyung yang hendak menolak tawaran tersebut. “Kajja, Taehyung!”
Taehyung menepis tangan Jimin yang menyeret lengannya. Berbisik ke telinga Jimin. “Hyung bisa membunuhku kalau tau aku berada disini, dan kau malah mengajakku minum?” protes Taehyung tak percaya pada sahabatnya.
Jimin menatap Taehyung bosan. “Tae ngga seru banget. Yoongi-hyung ‘kan tidak tau kamu kemari, bagaimana bisa dia tau kamu berbuat apa saja disini?”
Taehyung menatap Jimin ragu, hatinya merasa bersalah karena memutuskan datang ke klub malam tanpa sepengetahuan Yoongi-hyung.
Ia sempat marah, namun kalau sampai berbohong dan melanggar larangan Yoongi, Taehyung akan merasa gagal jadi adik yang baik untuk kakak yang sudah merawat dirinya sejak kecil.“Jim, kurasa aku pulang saja.”
“EH? Serius kamu Taehyung?” seru Jimin kaget.
Tanpa ragu Taehyung mengangguk. “Sampaikan ucapan selamat ulang tahun dan maaf kepada Sehun-sunbae, ya, Jim.”
Setelah itu, Taehyung langsung berlalu meninggalkan Jimin yang masih mematung di tempat.
..
.
[ s a u d a d e]
.
.
.
Malamnya Taehyung kembali dengan perasaan campur-aduk; sedih, kecewa, sedikit senang karena pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi, dan bersalah karena tempat tersebut adalah tempat yang Yoongi larang untuk Taehyung datang.“Aku pulang.” Ujar Taehyung entah pada siapa, tangannya membuka pintu kamar dia dan Yoongi.
“Taehyung,” ucap Yoongi kaget. Ia segera bangkit dari tidurnya. “Tidak jadi menginap dirumah Jimin?”
Sang adik menggeleng. “Kami bertengkar jadi aku pulang saja. Heheh.” Bohong Taehyung dengan senyum boxy andalan.
Yoongi mengangguk cuek, tampaknya ia percaya atau lebih tepatnya tidak perduli dengan konflik anak muda.
Taehyung tersenyum tipis dan merapikan tas dan jaket yang ia bawa. Kemudian ia berjongkok dekat laci samping pintu kamar mandi yang terhubung di kamar, hendak mengambil peralatan mandi sebelum dua buah tiket mendarat diatas kepala Taehyung.
“Eh, apa ini hyung—“
Mata Taehyung membesar saat membaca huruf per huruf pada tiket tersebut. Kemudian ia menatap Yoongi tak percaya. “Hyung... kamu tidak kesurupan ‘kan?”Yoongi mendengus. “Sebagai ganti dari janji ke toko buku dan WcDonald’s yang batal, hyung belikan tiket bioskop anime kesukaanmu. Tiketnya terbatas, hyung benar-benar berjuang untuk dapat tiket film kartun beginian.”
Taehyung terharu dan menatap Yoongi dengan mata berkaca-kaca. “Terima kasih, hyung.”
“Tunggu, tiketnya ada dua, berarti hyung mau menemaniku nonton?”
Yoongi mengangguk singkat.
“Serius?” tanya Taehyung ragu. Setau Taehyung, Yoongi paling malas kalau diajak nonton ke bioskop.
“Tentu.” Jawab Yoongi tanpa ragu.
“Hyung, kamu yakin gak kesurupan?” Taehyung mengulang pertanyaannya lagi.Yoongi jadi jengkel dan langsung menjitak pelan kepala adik kesayangannya. “Sudah sana mandi.”
Taehyung cemberut namun kembali tersenyum ceria. “Iya, iya.”
Sebelum Taehyung masuk ke kamar mandi, Yoongi kembali memanggil dirinya. Sontak, Taehyung kembali menengok kearah Yoongi yang sedang merokok diteras kamar.Samar-samar, ia mendengar Yoongi berkata pelan nyaris berbisik.
..
“Maafkan hyung, Taehyungie adikku sayang.”
-
..
.
---
To be continue
--A/n: Hallooo, Alhamdulillah akhirnya vee bisa update cerita ini lagi setelah sekian lama. :')
Maaf sebesarnya ya, makasih karena kalian udah suka sama cerita2ku. Terharu dapat reader sebaik kalianWith love,
Veeluvia
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade
Fanfiction[Yoongi & Taehyung Brothership] "I kinda miss your kindness and warmth, hyung." "I'm a mess, Taehyung-ah." Dua pemuda, satu perspektif skeptis mengartikan kebahagiaan; ketakutan Namun, keduanya merindukan bahagia.