Hanya untuk kali pertama melihatnya, sepasang mata sebiru samudera terpana bagai tersulap oleh sihir, hingga tidak mampu berkedip untuk beberapa saat. Instrumen musik piano dan biola berpadu di ruang luar untuk pertunjukan teater ini memberi kesan bak tengah berada di kerajaan-kerajaan jaman dahulu, lalu yang tengah menari di depan sana, dengan alam bebas, dengan malam penuh bintang dan satu bulan tengah bersinar terang....
Inojin Yamanaka baru kali ini mengakui, bahwa ia merasa terpukau oleh salah satu kontestan ballerina di sana. Sampai pertunjukan selesai, dia memilih pergi menemui gadis itu sekedar untuk bertanya tentang nama, awalnya begitu, namun dia meminta hal lain, yaitu keinginannya pada gadis itu untuk menjadi objek salah satu lukisannya.
Gadis itu menerima, hingga dari waktu ke waktu, perasaan mereka semakin dekat, semakin tumbuh, lalu yang memecahkan tiba.
Bulan malam dengan angin yang mendayu-dayu, dengan suara laut yang bergemuruh, yang tidak ingin didengar terpaksa terdengar, karena tutup telingapun percuma.
Gadis itu mengandung anaknya, yang dia tahu tidak pernah melakukan hal-hal lebih selain berpegangan tangan dan berpelukan. Ingin bertanggung jawab, tapi dia punya mimpi. Lalu bagaimana? Surat-surat kemudian dia tulis setiap malam tiba, mengisi luka lara dan rindu yang menyeruak dalam dada.
Untuk gadis itu, untuk calon anaknya;
Untuk kamu yang menari di bawah bulan, untukmu yang kusayang....
-My Moon-
.
.
.
.
.
.
InoHima Fanfiction.
KAMU SEDANG MEMBACA
InoHima | My Moon
FanfictionINSIDEN memalukan yang membuat tawa pecah jika diingat terjadi pada sepasang kasih yang awalnya bahagia kini menjadi duka dan malang. Kejadian di pesta ulang tahun, hari itu, membuat semuanya berubah. Itu hanya sebuah kecelakaan, tapi kenapa dia ha...