05. Another Anti-Dino Team Survivor

18 3 0
                                    

*Dratatatatata.....

*Dratatatatata.....

*Crek.... Crekk...

Asap mengepul dari senapan mesin RPD milik Decard. Rupanya dia sedang mengecek senjatanya setelah digunakan oleh Mart.

"Lihat? Senjataku macet setelah menembakkan 12 peluru. Sial, kemana lagi aku harus mencari suku cadang senapan mesin antik bekas militer Red Bear Region.", Decard mengeluh.

"Hmmm, shelter ini berada dipinggiran hutan yang berada dekat dengan fasilitas lab. Seharusnya ada semacam gudang senjata tidak jauh dari sini.", Kata Mart.

"Ya, aku sangat optimis menemukan gudang senjata itu, tapi tidak dengan suku cadang senapanku. Kau tau bukan senjataku ini antik dan tidak diproduksi massal lagi? Walau begitu performanya juga bagus karena masih terawat.",

"Hei hei hei, kalau itu senapan antik kenapa tak kau simpan dirumah saja dan dijadikan pajangan?",

"Tidak, ini hadiah dari temanku yang kakeknya tentara veteran Red Bear Region. Dia memberikannya padaku karena dia melihat cerminan semangat kakeknya dalam diriku, ini sangat spesial dan aku harus menjaganya agar dia tidak kecewa di alam sana.", nada Decard sedikit sedih.

"Teman? Alam sana? Kau punya teman yang sudah meninggal?", tanya Mart.

"Hmmpphh, Ya, aku punya. Dia adalah teman sewaktu aku masih berpangkat rendah dan menjadi anggota militer biasa di Green Emerald Region. Saat itu kami berteman dekat, sampai suatu ketika kita diterjunkan ke medan perang Drylands Union untuk perdamaian dan dia gugur saat musuh melakukan serangan fajar. Permintaan terakhirnya adalah agar aku menjaga senjata pemberiannya.",

"Maaf, aku tidak tahu dan turut berduka cita atas kematian temanmu, Decard.",

"Iya, tidak apa-apa, terimakasih Mart sudah berbelasungkawa.",

"Ck.. ck.. ck, aku mendengar semua yang kalian bicarakan. Untuk temanmu aku juga turut berduka cita, Decard. Hei, kenapa kalian tidak mengajakku ikut bersama kalian untuk mencari gudang senjata.", tiba tiba Willbert muncul dari balik pohon dibelakang Mart dan Decard.

"Jadi, kau sedari tadi menguping kami?", tanya Decard.

"Ya, begitulah.", jawab Willbert dengan santai.

"Sial! Kalau begitu apa boleh buat. Kau boleh ikut.", Decard memperbolehkan Willbert untuk bergabung dengannya dan Mart.

Mendengar itu, Willbert tersenyum puas dan mengokang sniper rifflenya seakan bersiap untuk menembak.

"Tunggu apalagi, ayo kita berangkat.", ajak Mart.

Ketika mereka baru berjalan beberapa langkah, Decard menghentikan langkahnya.

"Tunggu, bukankah kau disuruh istirahat di kamarmu oleh pacarmu?",

"Asal kau tahu dia bukan pacarku! Dan aku melakukan ini semua karena aku bertanggungjawab telah merusak senapan antikmu!", kata Mart dengan nada meninggi.

"Jadi kau tidak izin Luna?", tanya Willbert.

"Ya begitulah, jika aku izin kepadanya kemungkinan aku tidak boleh berangkat. Lagipula, tanganku sudah cukup baik karena suntikan QBR.", kata Mart

"Baiklah, kita berangkat sekarang!", kata Decard dengan semangat.

"Siap, boss!", kata Willbert dan Mart serempak.

Lalu mereka pun berangkat, mereka berangkat secara sembunyi-sembunyi.

Mereka menyibak hutan dan terus menuju ke timur. Dalam perjalanannya tidak ada halangan yang berarti bagi mereka.

Mesozoic Daybreak: The 07th Anti-Dino TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang