🚌 - On Track 2

182 42 9
                                        

🚌.🚌.🚌

Sohyun menggeleng, "Bagaimana denganmu? "

Pertanyaan Sohyun itu membuat Jimin mengangkat alisnya. Dan Sohyun pun terkekeh kecil, "Kekasihmu? Bagaiman kekasihmu?"

Jimin tertawa lebar, "Kau bercanda?, Aku belum berkencan dengan siapapun sejak putus denganmu"

Gantian kini Sohyun yang mengangkat kedua alisnya, matanya sedikit melirik kearah ponsel Jimin yang masih terbuka.

Tinggggg

Dan pesan dari pengirim yang sama itu datang lagi. Jimin yang mengerti maksud Sohyun diam-diam tersenyum kecil, "Ini adik sepupuku, dia sendiri yang menamai kontaknya. Seulgi, kau ingat? Dia sekolah di SMA kita dulu"

Ahh

Sohyun menganggukkan kepalanya, Yah ia ingat. Park Seulgi, dulu pernah sekali bertemu dengan gadis itu. Dulu adik sepupu Jimin itu masih SMP, mengapa ia bisa lupa.

Ckitttt

Ijakkan rem dari sang supir bus itu sedikit membuat tubuh Sohyun terhuyung ke depan.

"Kau tak turun Sohyun?", tanya Jimin saat bus itu berhenti di sebuah halte.

"Kau masih di apartemenmu yang dulu kan?"

Sohyun memperhatikan sekelilingnya, ya benar ini memang halte daerah apartemennya. Sohyun mengangguk bergegas turun dan diikuti Jimin yang ternyata juga ikut turun.

"Kau turun disini Jim?"

"Ya. Aku akan mampir dulu di R'cafe"





Keduanya kini masih berdiri canggung bahkan setelah turun dari bus. Sohyun bahkan enggan untuk sekedar mengucapkan salam perpisahan dan kembali ke apartemennya, jadilah disinilah ia sekarang. Di depan halte dengan Jimin yang masih sibuk memainkan ponselnya, kedua mata Sohyun tak lepas memandangi cafe yang akan menjadi tujuan Jimin. Tepat berada di belakang halte ini, hanya terpisah oleh trotoar saja. Cafe tempat mereka dulu menghabiskan waktu bersama, entah itu untuk menyelesaikan tugas Sohyun dengan Jimin yang menemaninya ataupun sebaliknya.

"Ingin secangkir kopi dulu Sso?. Mana tahu bisa mengalihkan masalahmu. Aku akan mentraktir"

Sohyun menolehkan kepalanya, Jimin kini menatapnya masih dengan bibir yang melengkung ke atas. Dengan perlahan Sohyun menganggukkan kepalanya, mengikuti Jimin yang telah lebih dulu melangkahkan kakinya menuju ke dalam cafe setelah melihat respon Sohyun. Lagi-lagi Sohyun dibuat tertegun saat laki-laki itu sudah memilih tempat duduk yang sama seperti dua tahun lalu, tempat yang pernah menjadi favorit mereka.

Salah seorang pegawai dengan cepat menghampiri meja mereka saat keduanya baru saja duduk. Dengan senyum yang mengembang pegawai wanita itu tiba di samping Jimin.

"Maaf Tuan, sepertinya kemarin anda meninggalkan ini. Bukankah ini milik anda?", ujar pegawai itu menyerahkan kacamata kacamata berbentuk bulat itu pada Jimin. Yang Sohyun yakini adalah kacamata baca yang selalu laki-laki itu bawa kemana-mana.

"Oh, Ya. Terimakasih"

Dan hanya dibalas senyuman okeh si pegawai, "Pesanan anda malam ini tuan? "

"Seperti biasa. Tambah satu Americano dengan sedikit gula."

Pikiran Sohyun melayang, jauh ke kenangan dua tahun lalu. Saat-saat dirinya dan Jimin selalu menghabiskan waktu berdua setiap pulang dari kampus. Meski tidak menaiki mobil seperti beberapa bulan ini, dulu mereka berdua selalu pulang menggunakan bus, mampir di cafe ini sebelum mengantarkannya ke apartemen. Meski begitu entah kenapa rasanya sungguh bahagia dibanding hari-harinya dua tahun belakangan ini.

TRACKLISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang