3🌊☀

30 7 2
                                    

Tiba tiba seorang pria tampan berkemeja navy mendekatinya " Apa kau Win Metawin? "


" I-iya aku Win Metawin, siapa kau? "

.
.
.
.
.
.

" Jadi kau Bright, anak dari teman ibuku? "


" Iya. Saya kesini untuk memberi tahu kalau ibu saya adalah teman dari ibumu, dan juga ingin memperkenalkan kamu kepada ibu saya "


" Maaf sebelumnya, tapi apakah ada hal yang sangat penting? Karna sebelumnya aku tidak tahu ibumu siapa.. Dan kau juga.. Aku tidak mengenalimu "  Win menunduk. Ia takut kalau Bright adalah orang asing yang menipunya. Bagaimanapun juga membicarakan tentang ibunya membuat dia sakit.


Ditengah kecanggungan ibu panti mendekati mereka sambil membawa nampan berisi 3 teh dan beberapa kue kering.


" Maaf.. Apakah aku boleh melihat foto ibumu? Hanya untuk berjaga jaga, siapa tau aku mengenali beliau " Tanya ibu panti kepada Bright


" Ah iya, ini fotonya " Sambil menunjukkan telepon genggam dengan gambar seorang ibu yang berbaring di ranjang rumah sakit sembari tersenyum


" Wah benar Win, ini teman ibumu. Dulu saat kau akan dipindahkan dari rumahmu ke panti ini, dialah yang membantumu. Dia pernah berjanji suatu saat nanti akan kesini dan menemuimu. Dia juga bilang bahwa dia akan menikahimu dengan anaknya... Anaknya... Apa itu kau? Berarti Win ku ini akan menikah? Astaga astaga bagaimana ini "


" Astaga ibu, kau ini heboh sekali. Biarkan dia menjelaskan dulu apa niat dia kemari, jangan langsung menyimpulkan terlalu cepat dengan pikiranmu itu " Win merengut. Ia tau bahwa ibu panti memang selalu heboh, tapi masalahnya sekarang dia malu karna didepannya ada bright. Lelaki yang dikatakan ibu panti akan menikahinya itu. Lihatlah, bahkan wajahnya sudah memerah padam


" Tapi itu benar Win. Saya memang datang kesini untuk menemuimu, untuk membicarakan hal itu " Bright memainkan handphonenya sebentar, dan terlihatlah gambar wanita tua cantik itu


Video Call On

" Bright, apa kau sudah menemukan win? "


" Sudah bu. Win ini ibuku, dan bu.. Ini Win "


" Benarkah itu kau Win? Anak dari Godji? Benarkah Bright? Ah aku sangat senang sekali jika benar itu kamu Win, anak dari temanku yang.. " Ibu Bright menangis kala mengingat teman dekatnya itu


" Bibi, tolong jangan menangis. Iya aku Win anak dari ibu Godji, tapi maaf bibi aku kurang mengenalmu " Win menunduk


" Tidak apa apa nak itu memang sudah lama sekali. Mulai sekarang panggil aku ibu, anggaplah aku sebagai ibumu Win " Win tersenyum, ternyata selama ini dia tidak sebatang kara.


" Baiklah i-ibu "

" Ah kau sangat imut Win " Ibu bright sangat senang melihat Win tersenyum. " Bright.. Bright kapan kau akan mengajak Win untuk menemuiku, aku ingin segera memeluk dan melihatmu menikah dengannya "

Bright menghela nafas, " Ibu bisakah kita menunggu sebentar lagi? Mungkin.. Win sedikit kaget dengan kedatanganku yang tiba tiba. Dia sedikit takut tadi " Bright menatap Win sebentar

" A-apa kau benar benar ingin menikahi ku?? " Tanya Win kaget, ia kira kata kata ibu panti tadi hanya lelucon

" Iya, ibu ingin saya menikahimu secepatnya sebelum.. Ibu dipanggil oleh tuhan "

Ibu Bright tersenyum " Iya Win, aku ingin melihat kau dan Bright menikah sebelum aku meninggalkan kalian "

Win kaget, sangat kaget. Ia tidak tahu bahwa ibu Bright akan meninggalkannya secepat itu. Sekarang ia bingung. Apakah dia harus menerima pernikahan itu dan menemui ibu Bright, atau menolaknya. Win tidak tega jika harus menolak.

Ibu panti yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka, segara mengelus pelan punggung Win. Ia tahu anak angkatnya ini bingung " Win, menikahlah dengannya "

Dengan meyakinkan hati dan jiwanya, menghela nafas panjang " Baiklah, aku akan menikah dengan Bright " Kata win sambil memerah canggung


" Kau serius Win? Kau akan menikah dengan anakku?? anakku akan menikah, sebentar lagi anakku akan menikah. Suster anakku akan menikah!!! " Ibu Bright bahagia dan berteriak sambil memanggil manggil suster.


Bright sekali lagi menatap Win dan tersenyum. Jujur saja, dari tadi tangannya dingin, ia sangat gugup. " Terimakasih Win. Dan ibu tolong jangan banyak bergerak, kau sedang sakit. Tolong ingatlah rasa sakitmu itu "

" Iya iya kau ini anak yang cerewet, apa kau tidak lihat ibumu ini sangat senang hah. Baiklah kalau begitu besok kau harus membawanya menemuiku Bright, aku tutup dulu ya. Bai bai anak kesayanganku, dan bai bai Win calon menantuku. Ah aku sangat menyayangi kalian "

Video Call Off

Bright tersenyum dan mematikan handphonenya. " Terimakasih Win "

Win memerah malu " I-iya sama sama "

Ibu panti yang melihat wajah win yang memerah dan bright yang  masih menatap win pun tersenyum " Wah sepertinya aku akan memiliki menantu "

.
.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

Note:
Ehe sorry guys upnya telat. Hari ini authornya Aisyah, jd maaf aja kalo cerita sama ketikannya amburadul. Soalnya author  AyanaVachirawit lagi bikin book baru, jadi masih sibuk. Btw terimakasih buat dukungan dan minat kalian buat baca book aku sama kak nana. Aaa cayang banget pokonya🥺🤍

Oiya jangan lupa vote dan komen ya🤍🤍🤍

pantai dan matahari 🌊☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang