" senyum itu terlihaa
indah sampai diri ini tak melihat sedikitpun sedih di wajahmu "***
Aku mulai membuka mataku secara perlahan, sinar lampu membuat mataku sedikit sakit karna sinarnya. Aku menggerakkan jariku mencoba membangunkan orang yang sedang tertidur di samping kasur pasien ku. Aku pun mencoba memukul pelan dengan tenaga yang ada. Dia pun mulai terbangun.
" Aqilla! " Ucap perempuan itu histeris dan berlari keluar ruangan
" Dok, dok, adik saya bangun dok " teriak perempuan itu ketika sudah di luar ruanganku namun masih terdengar di telingaku.
Dokter pun menghampiri ruanganku, dokter memeriksa keadaanku dengan perlahan. Perempuan yang tadi tertidur di sampingku masih menangis ntah menangis dalam artian apa, bahagia atau terkejut karna aku terbangun.
" Kondisinya baik baik saja, dia benar membaik secara perlahan. Selamat ya kamu telah melewati masa koma mu, dari sini km akan pulih dan semoga bisa beraktivitas seperti biasa lagi " ucap panjang lebar dokter tersebut.
" Apa dia bisa keluar rumah sakit secepatnya dok?" Tanya perempuan tdi.
" Dia selama 2 bulan dia harus di terapi terlebih dulu. Agar saraf-saraf nya kembali bekerja lagi " jawab dokter tersebut.
" Terima kasih banyak dok "
" Kalau begitu saya izin pamit dulu ya, kalo ada apa-apa bilang saja pada perawat "
***
Setelah dokter itu pergi, Aqilla terus menerus memperhatikan perempuan itu. Sekeras apa pun dia mengingat siapa perempuan ini, dia tetap tidak bisa mengingat perempuan itu. Sampai makan malam pun tiba, perempuan itu membantu perawat yang membawa makanan untuk diriku. Seperti wajah kakak ku.
" Kamu gak inget aku ya? " Perempuan itu seperti mengerti isi pikiran Aqilla saat ini.
" Bagaimana kamu tau isi pikiran ku? " Tanya Aqilla.
" Aku kakak kamu, Zeline dan namamu adalah Aqilla "
" Ayah dan Bunda mana? "
" Kamu, bunda, dan ayah mengalami kecelakaan hebat 1 tahun yang lalu. Ayah dan bunda tak dapat di selamatkan karna banyaknya pecahan kaca mobil di tubuh mereka dan kepala mereka terbentur dengan hebat, sementara kamu hanya mengalami benturan di kepala belakang. Namun kamu pun hampir tiada jika telat di tangani. Kamu koma selama 1 tahun, awalnya kakak merasa klo km udah nggak ada harapan lagi, namun perlahan keadaan kamu membaik secara sedikit demi sedikit. Disitulah harapan kakak untuk merawatmu kembali lagi " Zeline pun bercerita panjang lebar tentang apa yang terjadi pada Aqilla.
" Kak, makasih udah bertahan dan berjuang buat ngerawat aku" ucap Aqilla tulus.
Hari demi hari telewati, Aqilla menjalani terapi tepat waktu, minum makan yang cukup banyak, dan selalu meminum vitamin serta obat yang di anjurkan dokter. Karna Aqilla sadar, tuhan memberikannya hidup lagi untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Kakak nya pun sesekali menengok dirinya, setelah pulang kuliah dan bekerja. Aku menyuruhnya jangan terlalu lalu sering menginap di rumah sakit karna tempat tidurnya tak nyaman. Dan aku pun bisa menjaga diriku sendiri. ' Tuhan, terima kasih telah mengijinkan aku untuk kembali hidup, aku berjanji akan menjadi seseorang yang lebih baik lagi. ' ucap Aqilla dalam hatinya.
Ketika selesai terapi, Aqilla tak langsung ke kamarnya tapi ia jalan-jalan disekitar taman yang ada di rumah sakit itu. Aqilla menghirup udara di sore hari, mencoba menenangkan dirinya untuk tidak stres, karna jika Aqilla stres itu akan membuatnya pusing dan akhirnya pingsan. Setelah puas mencari udara segar, Aqilla pun berniat ingin kembali ke kamar nya saat di tengah jalan, ia menemukan seorang wanita paru baya yang umurnya sekitar 30-an sedang tergeletak di lantai.
" Ohh ya Tuhan, tolong..." Teriak Aqilla sambil menghampiri ibu tersebut.
" Tolong!!! " Teriak Aqilla lebih keras, akhirnya ada seorang perawat menghampiri nya dan memanggil perawat lain untuk membawa ranjang pasien. Setelah sampai ibu tersebut di angkat menuju ranjang pasien dan di bawa ke IGD. Aku mengikutinya terus menerus, sampai Ia pun dibawa keruang dimana aku tak bisa masuk kedalam ruangan itu. Perawat menyuruhku untuk menunggu nya diluar.
Aku pun terus menunggu, aku takut terjadi hal hal yang tak di inginkan. Lagi pula kemana anggota keluarga nya?. Saat Aqilla berpikir dimana keluarga nya, ada seorang pria sepertiga seumuran dengan nya, datang berbarengan dengan perawat keluar dari ruangan tersebut.
" Hah...hah..., Sus gimana Bunda saya? " Tanya pria itu ke perawat tersebut.
" Keadaan Bunda mas Bima kritis, saat tidak mengerti kenapa Bunda mas Bima seperti ingin melarikan diri tadi" jawab suster tersebut.
" Apa dia akan membaik sus?"
" Kita do'a kan bersama-sama ya mas Bima dan ohh Iyah, ini adalah gadis yang tadi menyelamatkan Bunda mas Bima. Jika gadis ini tak menemukan Bunda mas Bima, mungkin Bunda mas Bima sudah tiada sekarang" ucap suster itu panjang lebar.
Dia melihat ke arahku, dan siapa tadi namanya? Ah iya Bima. Nama yang bagus untuk lelaki tampan sepertinya. Ahhh, apa yang aku pikirkan sungguh memalukan.
" Ohh Iyah sus, terima kasih sudah menolong Bunda saya" ucap Bima sambil tersenyum manis
" Ahh..., Eummm i-iya sama sama " ucap Aqilla sedikit gugup.
Setelah itu, aku pun melanjutkan perjalanan ke kamar rawat ku yang sempat tertunda itu. Sambil membayangkan betapa manisnya senyuman seorang pria bernama Bima itu. Tapi ada satu hal yang ia pikirkan lagi, Bima terlihat sangat tegar dan sabar walau pun terlihat sedikit dimatanya kalau dia sangat ingin sekali menangis.
Saat sampai di kamar aku melihat kak Zeline yang terlihat khawatir. Pasti ini karna aku terlalu lama berada di luar kamar rawatku. Ketika Kak Zeline melihatku dia langsung berlari dan memelukku aku pun membalas pelukannya." Kamu kemana aja La? Kakak khawatir " tanya Zeline masih di dalam pelukannya.
" Aku habis mencari udara segar kak " jawab Aqilla sambil tersenyum.
Zeline pun melepaskan pelukannya dan dia pun menuntun ku untuk kembali ke kasur. Makan malam tiba, kak Zeline menyuapi secara telaten. Dia sambil bercerita soal sekolah yang sudah ia siapkan ketika aku sudah keluar dari rumah sakit nanti dan dia bercerita banyak hal tentang ayah dan bunda, walau agak menyedihkan mendengarnya tapi itu sedikit mengobati rasa rinduku kepada mereka.Banyak hal yang aku lalui mulai sekarang, aku harus siap kembali hidup. Aku harus kuat dan tangguh mulai sekarang. ' ayo Aqilla kmu bisa dan kamu kuat. Masa depan menunggumu ' ucap Aqilla dalam hatinya.
#060721
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILLA ALLISYA SHAENETTE
Teen Fiction" Bima, terima kasih sudah mau menghidupkan bunga yang sempat layu ini " ucap Aqilla sambil tersenyum manis kearah Bima. " Kamu adalah bunga yang akan selalu aku jaga La agar tak layu kembali " balas Bima dan ikut tersenyum manis ke arah Aqilla. #06...