AAS 3

15 0 0
                                    

" aku sudah siap membuka lembaran masa depanku "


***


Keesokan harinya Aqilla terbangun dan melihat seragam di dekat lemarinya. Ah, sepertinya itu seragam sekolah barunya. Dia baru ingat kalo hari ini adalah hari pertamanya sekolah. Aqilla pun mulai berjalan kearah kamar mandi, setelah selesai ia pun memakai seragam, sepatu dan tak lupa jam tangan. Setelah itu Aqilla memeriksa tas nya dan ternyata di dalamnya sudah lengkap ada buku, alat tulis, buku paket dan lain-lain.
Setelah dirasa siap Aqilla pun keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan. Tak ada siapa-siapa pun disana hanya ada pembantu yang sibuk merapihkan sarapan pagi ini. Aqilla tak melihat sama sekali kakaknya. Aqilla pun sampai di meja makan sambil memperlihatkan sarapan kali ini yang sungguh banyak sekali.

" Eummm bi, kak Zeline mana ya? " Tanya Aqilla pada salah satu pembantunya yang sedang merapikan bekas alat memasaknya.

" Non Zeline masih di kamarnya nona, katanya ia jam 8 ada penerbangan ke Korea " jawab pembantu itu.

" Ada apa kakak ke sana?" Tanyanya lagi.

" Saya tidak tau non "

" Kakak harus menghadiri pertemuan bisnis disana adikku sayang " tiba-tiba Kak Zeline muncul dari arah tangga." Maaf karna Kakak pergi di hari pertama kamu sekolah, kamu tenang saja semua sudah kakak urus disana, kepala sekolah dan semua guru akan bersikap baik kepadamu" lanjutnya.

" Berapa hari kakak di Korea?"

" Cuma 2 hari Lala "

" Okay tidak apa "

Mereka berdua pun mulai sarapan dan sedikit mengobrol tentang sekolah yang akan di tempati oleh Aqilla. Katanya sekolah itu adalah sekolah terbaik di Indonesia. Namun bukan itu yang membuat aku terkejut, sekolah itu penuh dengan model terkenal bahkan aku mulai merinding ketika mendengarnya. Aqilla bahkan tak ada bakat menjadi model ataupun yang berhubungan dengan masalah entertainment lainnya. Setelah selesai sarapan, Aqilla berpamitan kepada Zeline, Aqilla pun berangkat sekolah diantar oleh supir pribadinya.

***

Sepanjang jalan ia melihat anak-anak yang memakai seragam yang sama dengannya. Dari yang memakai mobil pribadi hingga motor bermerek yang harganya ratusan juta. Namun ada satu orang yang menarik perhatian seorang Aqilla Allisya Shaenette, yaitu pria yang ia temui di rumah sakit dan di restoran kak Shani. Ya, kalian pasti bisa menebaknya, dia adalah Bima. Pria dingin namun hangat. Aqilla jadi teringat senyum manisnya yang membuat dalam diriya seperti ada ribuan kupu-kupu yang siap terbang. Dasar Aqilla:).

Bima terlihat mengendarai motor dengan helm yang ia simpan di tangannya. Wajahnya yang teduh membuat siapapun jatuh cinta kepada dirinya. Ohh ayolah, dia memiliki semua yang Aqilla impikan. Senyum manis, wajah teduh, tinggi badan yang lebih tinggi darinya, mata indah dan banyak lagi.

Aqilla pun sampai di sekolah. Supirnya membukakan pintu mobilnya. Dan pada saat itu semua mata menatap dirinya, seperti dirinya telah mencuri sesuatu dan ada beberapa yang menatap seperti orang yang melihat wanita yang sangat sangat cantik. Aqilla bukan type perempuan yang memiliki tingkat percaya diri yang tinggi.

" Sebenernya apa yang mereka lihat, itu membuat aku merinding " ucap Aqilla pada dirinya sendiri.

" Mereka melihat bidadari jatuh sepertinya " ucap seseorang yang ada dibelakang dirinya.

" Astaga!! Siapa kau?" Teriak Aqilla

" Ah iya, perkenalkan nama gue Daniyal Ghali Bramantio, panggil aja Daniyal atau apa pun yang Lo suka " Ucap Daniyal setelah itu tersenyum dan eye smile nya sangat...indah. ' apa yang kau pikirkan dasar Aqilla' ucap Aqilla dalam hatinya lalu memukul pelan kepalanya.

AQILLA ALLISYA SHAENETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang