31 || 藤 - Wisteria

2.7K 383 85
                                    

"bisakah aku melupakanmu?"

Ukhh

Rintihan terdengar dari arah luar rumah. Levi baru kembali setelah hampir dua hari dia berkelana di luar sana. Hampir mati, sebelah kakinya patah. Biasanya hanya setengah hari Levi pergi, kini dia menghabiskan waktu dua hari hingga bisa pulang.

Levi memasuki rumah dengan merangkak, darah tampak terlihat di lantai saat dia menyeret tubuhnya. Mulai menuju dapur dan mengambil persediaan kain bersih serta obat-obatan yang dia punya.

Luka di kakinya tidak terlalu parah, hanya saja karena terkena air hujan lukanya menjadi membengkak dan bernanah.

Itu juga di sebabkan oleh kelalaiannya. Saat itu dia hendak dimakan oleh Titan, namun dengan cepat Levi melarikan diri. Sayang sekali tali yang dia bawa terputus dan membuatnya terperosok ke dalam jurang. Untung saja para titan itu tak menemukannya.

Dia bernafas lega saat sampai ke rumah. Tidak ada yang berubah, selama perjalanan pulang pikirannya terus saja mengkhawatirkan dengan apa yang dia tinggalkan disini.

Malam pun menjelang. Tak disangka diluar sana hujan badai terus berlangsung, sesekali rumah ini akan sedikit bergoyang saat angin berhembus kencang. Semoga saja tidak tertiup angin.

Levi tak berdiam diri. Dia mengambil beberapa wadah untuk menampung air yang menetes dari langit-langit. Sesekali dia akan bersin dan merasakan tak enak di badannya. Sial sekali, dia sangat mudah sekali demam.

Levi berdiri, menatap rumah yang terlihat seperti mau rubuh itu dengan datar. Dia berjalan perlahan ke arah Y/n yang masih tak sadarkan diri. Menarik kursi kecil dari bawah tempat tidur dan langsung duduk di sana.

Tangannya terulur, menempelkan telapak tangannya pada dahi Y/n. Hingga dia merasakan suhu dingin yang seperti es.

Dia ceroboh telah meninggalkan Y/n selama dua hari seperti ini. Tubuh gadis itu tampak memucat dan sedingin es.

Levi menunduk, kembali menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada gadis di depannya. Bisa-bisanya dia mengorbankan seorang gadis seperti ini. Harusnya Levi yang bisa melindunginya.

Dia menunduk, lalu berdiri dari tempat duduknya.

Levi menarik selimut itu hingga menutupi dada Y/n. Kemudian dia menaiki tempat tidur dan berbaring di sampingnya. Memeluk gadis itu dengan pelan dan lembut.

Levi terdiam sebentar, laku menggosok -gosokkan tangannya yang hangat pada tangan Y/n yang dingin.

"Dengan begini, kau tidak akan kedinginan." Ujarnya dan semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Y/n.

Pandangannya mulai mengabur. Levi mengantuk sekarang. Tapi sebelum itu, dia mendekatkan wajahnya pada telinga Y/n, bisikkan yang selalu dia ucap setiap malam.

"Cepatlah sembuh, aku butuh penjelasan darimu."

Dan setelah itu, dia pun terlelap.

.
.
.

Syushhhh

Udara malam yang dingin membuat Levi bergidig kedinginan dan memeluk dirinya yang terasa menggigil. Bagaimana bisa dia ada di sini. Rasanya dia baru saja tertidur beberapa saat yang lalu sepulang dari mencari obat.

Terus berjalan menapaki jalan setapak yang membentang lurus ke depan. Levi tidak tau dia berada dimana saat ini. Apa dia sedang bermimpi?

Hingga diujung jalan, tepat di bawah pohon seseorang tengah terduduk diam. Dan entah kenapa hal itu membuat Levi langsung terdiam dan menatap terpaku kedepan.

ANOTHER WORLD [Levi X Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang