mau minta vote sama komen :(
ok bai, jangan kangen
ʕ•ᴥ•ʔʕ•ᴥ•ʔ
Rooftop sekolah yang sepi kini menjadi tempat yang penuh dengan asap rokok. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00, itu tandanya bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 30 menit lalu.
Kondisi sekolah yang sepi, membuat Agam dan para temannya berkumpul di rooftop. Entah apa yang mereka lakukan, merokok atau hanya sekedar bermain handphone.
"Raiden sama pasukan nya hancurin gerbang sekolah!" Ujar seorang lelaki dengan nafas yang tersengal-sengal.
Agam yang masih mengenakan seragam SMA mematikan rokoknya. Segera bangkit dari duduknya dan merubah raut wajahnya menjadi datar. ALRIGH cari mati!
"Lima orang turun jaga gerbang, tahan mereka jangan sampai masuk. Delapan orang jaga koridor, pastiin murid udah pada pulang semua."
Disini lah aura tegas Agam keluar. Agam, Haikal dan Abim kini berjalan santai melewati koridor. Hingga dilihat nya para pasukan Raiden di depan gerbang, Agam memerintahkan kedua temannya untuk berpencar.
"Kalian berdua bagi tugas. Haikal, lo cari anggota lain buat gabung, Abim, lo ke ruang CCTV, pastiin semua CCTV mati. Ingat, jangan ada yang bawa senjata!"
Abim menganggukkan kepalanya, "Gue duluan." Ucap Abim.
"Gue duluan bos, cari anak anak."
Setelah mengucapkan kalimat itu, mereka berdua segera melaksanakan tugas nya.
Kini aura Haikal benar benar berbeda dengan tadi. Haikal menarik nafas dalam dalam lalu berteriak kencang. Mengeluarkan segala suara yang ia punya.
"WOI DI DEPAN ADA TAWURAN, AYO JOIN!"
ʕ•ᴥ•ʔʕ•ᴥ•ʔ
"Tumben lo gak ngebales Raiden, bro?" Ucap Abim. Acara tonjok-tonjokan sudah sedari tadi selesai. Walaupun TRIZCO yang menang, tetapi Agam sedari tadi terlihat tidak fokus.
Tidak ada Agam yang membalas pukulan Reidan bertubi tubi seperti biasa. Agam terlihat sedang menatap seseorang dari jauh. Entah siapa itu.
"Gue.. agrhh tu cewe siapa si anjing! Eh mulut gue perih, ngapain sih gue teriak!?"
"Cewe? WAH CEWE SIAPA LAGI TUH!?" Heboh Haikal. Memang cowo satu ini tidak bisa jika sehari tidak heboh.
"Masuk dulu kek setan, masa di depan rumah orang lo pada cuma diem kaya patung pancoran."
Kini Haikal dan kedua temannya berkunjung ke rumah Putri — Mama Alle. Memang tempat tawuran tadi berada di dekat rumah Alle, jadi Haikal berinisiatif untuk mampir kesana.
Walaupun ujung ujung nya hanya untuk mengobati luka di wajahnya dan numpang Wi-Fi.
"TANTE, YUHUUU HAIKAL GANTENG MAU NUMPANG MAKAN!!"
Yea, ditambah numpang makan.
ʕ•ᴥ•ʔʕ•ᴥ•ʔ
Kini Alle berasa di depan mini market, Putri meminta anaknya untuk membeli telor di sana. Alle sangat malas sebenarnya, tetapi jika menolak ia takut kualat.
Ya, Putri sudah tiba di rumahnya beberapa hari lalu.
Alle melirik arloji nya, kini waktu menunjukkan pukul 17.28 dan itu artinya beberapa menit lagi adzan Maghrib berkumandang.
Alle sudah meninggalkan rumahnya dari jam 15.23, terhitung sudah dua jam lebih Alle meninggalkan rumahnya.
Alle segera beranjak dari tempatnya. Alle memang singgah sebentar di kursi taman untuk menetralkan pikirannya. Entah mengapa ia memikirkan Leon. Ya, itu teman virtualnya. Teman, hanya teman.
Sudah terhitung satu bulan ia tidak berkomunikasi dengan teman nya satu itu. Seharusnya jika ia sudah tidak berkomunikasi se-lama itu, harusnya ia sudah terbiasa dan melupakan Leon.
Itu kata Bian sih. Ah mungkin kalian mengenalnya dengnan sebutan 'Iel'.
Tanpa disadari Alle sudah berada di depan rumahnya. Alle segera membuka pagar dan berjalan santai menuju kamarnya.
Dilihatnya ada beberapa pasang sepatu, yang bisa di nilai itu sepatu bukan sepatu murahan. Dahi Alle berkerut bingung, sepatu siapa?
Kedua kaki Alle seketika terasa lemas. Apa yang ia lihat!? Ya, kondisi ruang tamunya. Sangat amat buruk. Banyak snack's berserakan dan banyak juga minuman kaleng disana.
"ASTAGFIRULLAH MAMA! INI KENAPA BERANTAKAN!"
"WAALAIKUMSALAM!" Ucap semua lelaki disana serentak. Alle sangat tercengang di buatnya. Ini siapa lagi!?
"Salam dulu atuh, Alle,"
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam."
"Bang Ikal, lo ngapain?" Tanya Alle.
"Stttt! Diem Le, temen gue lagi nge sadboi nih,"
"NAMA GUE ALLE BUKAN LELE, UDAH LAH LO MANGGIL GUE NIA AJA! BERASA DI PANGGIL LELE GUE!"
"Iya, cantik."
ʕ•ᴥ•ʔʕ•ᴥ•ʔ
haiiii, ayo komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Virtual!
Teen FictionCERITA TENTANG VIRTUAL [ON GOING] "Gamon kok sama virtual?" "Emang pernah ketemu?" "Nih ya, udah ada yang di depan mata dan lo masi ngarepin virtual?" "Pamerin fotonya dong jangan chat nya doang." -- "Ribut mulu, jadian gih!" Lelaki itu menyungging...