Vote dan komen jangan lupa ya kak!
Enjoy the show^^
...
Mulanya Pak Suharno hanya iseng-iseng saja mendirikan sebuah kost-kostan. Beliau seorang paruh baya terlampau kaya. Tanah kavling dimana-mana, ruko tersebar seantero Jakarta, bisnis juga merajalela. Sampai Pak Suharno bingung bagaimana cara menghabiskan uangnya.
Nah ceritanya, Pak Suharno ada tanah kosong di dekat kampus Depok yang terkenal itu. Mengingat Pak Suharno ini orangnya yang Masha Allah kaya sekali, jadi dibuatlah itu kost-kostan dengan 7 kamar di dalamnya. Desain kostnya cukup cozy, ala-ala anak muda Jakarta lah pokoknya. Fasilitas di dalamnya juga nggak perlu diragukan sih. Letaknya strategis banget, sangat mudah dijangkau oleh abang-abang ojol berjaket hijau.
Logikanya, dengan spesifikasi yang dikatakan cukup memadai, kost milik Pak Suharno seharusnya dipatok dengan harga yang relatif tinggi, iya kan?
Tapi itu salah banget! Pak Suharno justru kasih harga murah untuk siapa saja yang mau ngekost. Sayangnya, banyak orang yang keburu negatif thinking ketika melihat fasad kost milik Pak Suharno. Kebanyakan dari mereka beranggapan 'Pasti tarifnya mahal'. Padahal kan belum coba tanya-tanya dulu. Pak Suharno sengaja nggak pasang banner promosi yang menampilkan tarif per kamar. Beliau beranggapan 'Kalo butuh pasti bakal menghubungi'. Yah jadi, yang tahu kost Pak Suharno murah hanya orang-orang yang menghubunginya.
Kost Bujang Millenial kini dihuni oleh 6 bujang mahasiswa dan 1 bujang karyawan. Penghuni kostan sangat beragam rupanya. Dari yang berkulit sawo matang sampai seputih Soklin tanpa noda, hingga setinggi tiang sutet jalanan sampai seuprit anak balita. Islam ataupun Kristen, Alhamdulillah maupun Puji Tuhan. Semuanya hidup berdampingan di Kost Bujang Milennial. Sangat Bhineka Tunggal Ika. Adem sekali kan?
Sebelum kita menyelami lebih dalam kehidupan para bujang, alangkah baiknya kita kenalan dulu sama mereka. Sesuai kata pepatah, tak kenal maka.... Kenalanlah! Gitu aja kok repot.
Yang tertua dan yang paling sering ternistakan oleh adik-adik kosnya adalah Ananda Mahesa atau yang akrab dipanggil Bang Esa. Kata Chandra, Bang Esa itu orangnya receh banget. Semua hal seakan lucu baginya. Kalo Esa sudah ketawa, orang-orang di samping dia harus siap siaga. Kenapa? karena disetiap tawa Esa dia selalu nabokin orang terdekatnya. Kalo bahasa gaulnya mah 'ketawa sampe bengek'.
Esa merupakan kakak tingkatnya semua penghuni kost, nggak lama ini dia baru saja lulus dari Kampus Depok jurusan Ekonomi. Berhubung sebelumnya Esa mendapat tawaran untuk bekerja di salah satu bank swasta dekat kampus, laki-laki itu langsung apply lowongan pekerjaan di sana. Dan beruntungnya dia diterima menjadi teller. Ya meskipun masih dalam masa percobaan sih, tapi Esa tetap bersyukur. Paling nggak dia bisa dapat penghasilan sendiri dan bisa membalas jasa orang tuanya.
Meskipun paling sering ternistakan oleh penghuni kost lainnya, Esa ini sosok yang penyayang dan dewasa lho. Dia nggak sungkan memberi wejangan pada adik-adiknya yang sedang gundah. Semua masukan dan nasihat yang diberikan Esa sangat bijak. Contohnya sebagai berikut;
Saat itu Juan sedang dilanda gegana –gelisah, galau, merana- sebab Ranum yang tiba-tiba membatalkan janji kencannya. Padahal Juan sudah berekspektasi dapat menghabiskan akhir pekan yang indah bersama Ranum. Lantas laki-laki itu datang menghampiri Esa yang sedang duduk santai di pelataran sambil ditemani gitar dan satu cangkir Teh Sariwangi rasa melati
"Bang.."
Mendengar namanya dipanggil, Esa pun menoleh dan mendapati Juan sedang duduk di sampingnya sambil memasang wajah nelangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang Millenial | NCT Dream
FanfictionKisah para pemuda yang penuh dengan canda, tawa, suka, maupun duka hingga kisah lainnya yang tak lain dan tak bukan adalah; Cinta.