Vote dulu boleh kali
Enjoy the show^^
...
Mendengar kata 'Minggu', apa yang terlintas di benak kalian selain bersantai dan bermalas-malasan? Jawabannya adalah berbucin ria. Tapi itu khusus bagi manusia yang punya gandengan saja. Lantas bagaimana dengan manusia yang bernasib jomblo macam Jinan, Cakra, Mahesa atau Arjuna? Tentu saja bermalas-malasan adalah pilihan utamanya.
Hari Minggu adalah alasan tepat bagi seseorang untuk meninggalkan sejenak beban pikiran. Melupakan semua urusan duniawi yang menyita banyak emosi. Serta meluruhkan rasa lara pada tubuh yang tak sempurna ini. Rebahan sepanjang hari menjadi alternatif sebagian orang untuk menikmati hari Minggunya. Atau mungkin ada pilihan lainnya yang bisa dilakukan untuk menghabiskan hari Minggu yang hanya ada sekali selama sepekan.
Pagi ini, suasana kost terbilang cukup damai. Para bujang masih betah di kamarnya masing-masing. Pintu kamar masih tertutup rapat, tiada kebisingan apapun yang ditimbulkan. Damai, tentram. Minggu pagi yang sangat diidam-idamkan setiap orang.
Di kamarnya, Juan tengah fokus menatap layar laptopnya sembari tersumpal earphone di kedua telinganya. Selepas melaksanakan Salat Subuh pagi tadi, Juan nggak bisa tidur lagi. Ia mencoba memejamkan matanya, namun nihil. Rasa kantuk yang diharapkan tak kunjung singgah. Akhirnya ia memilih menonton serial Netflix kesukaannya.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Sudah saatnya Juan untuk beranjak dari kasur lalu memulai rutinitas paginya. Apalagi kalau bukan ngopi.
Dengan malas, Juan beranjak dari tempat tidurnya. Meluangkan waktu sekilas untuk menatap pantulan wajahnya di cermin, lalu sedikit mengusap dagunya yang kini terasa kasar karena rambut-rambut kecil mulai tumbuh.
"Udah waktunya buat shaving..." Juan bergumam pada dirinya sendiri.
"...nanti aja deh ya." Kemudian berlalu dari kamarnya.
Juan menengok ke kanan dan kirinya. Sepi pake banget. Juan jadi heran, ini para bujang kurang belaian pada kemana deh? Tumben-tumbenan sepi gini. Biasanya meskipun hari Minggu, suara Chandra tetap akan terdengar di pagi hari. Chandra akan mengganggu Arjuna dengan mengetok-ngetok pintu kamarnya lalu mengajak lelaki itu untuk pergi olahraga bersama. Tapi saat ini keduanya tak kunjung terlihat batang hidungnya.
Tapi Juan nggak ambil pusing sih. Ia melanjutkan langkahnya ke dapur. Meraih cup dan kopi miliknya, kemudian meracik kopi tersebut dengan resep pribadinya. Di antara para bujang, Juan memang terkenal punya selera nyeleneh daripada yang lainnya. Bahkan kopi buatan Juan patut untuk disebut "Real Vibe Killer". Rasanya, beuhhhh! Another level-lah pokoknya!
Kata Jinan, mungkin memang benar Juan itu titisan makhluk luar angkasa. Semua yang melekat pada diri Juan seolah mempunyai stigma aneh. Mulai dari tingkah lakunya hingga seleranya. Jinan kadang berpikir bisa-bisanya Teteh Ranum doyan sama modelan macam Aa Juan. Tapi itu yang namanya cinta kan?
"Lho udah bangun?"
Juan menoleh ke sumber suara untuk mendapati Mahesa keluar dari kamar mandi, tanpa atasan dan hanya berbalut sweetpants warna abu-abu.
"Pagi-pagi udah mandi aja nih si abang. Mau kemana, bang?"
Mahesa terkekeh pelan. "Ke rumah bapak. Biasa, Na."
Juan mengangguk-ngguk tanda mengerti. "Ngopi, bang?"
"Thanks, bro. Tapi gue mending bikin sendiri aja deh. Hahahaha."
Serius deh, Mahesa mending buat kopi sendiri saja daripada harus dibuatkan Juan. Bisa-bisa Mahesa mabok kalau minum kopi racikan Juan.
Satu per satu para bujang sudah mulai keluar dari kamar masing-masing. Cakra dan Jinan yang kini sedang berdiam diri di depan pintu kamar sambil mengumpulkan sisa nyawanya. Chandra yang tengah bersantai di halaman depan sambil menyesap sebatang rokok Marlboro di jarinya. Jeno yang lagi bergulat dengan barbel-barbel kesayangannya. Serta Arjuna yang kini sibuk gelatakan di dapur guna memasak sebungkus mie goreng miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bujang Millenial | NCT Dream
FanfictionKisah para pemuda yang penuh dengan canda, tawa, suka, maupun duka hingga kisah lainnya yang tak lain dan tak bukan adalah; Cinta.