Nancy

2K 306 36
                                    

Aku gapaham kenapa ide datengnya pas malem. Kan aku dah ngantuk :((
Jadinya lupa mau nulis apa karena ketiduran hihh pucekk 😡

Hari ini sabtu, jadi Jeno libur.

Biasanya kalau libur begini dia akan ikut lari pagi bersama Jaehyun, atau merecoki dua kakak perempuannya yang sedang menjalani program diet dengan latihan menari.

Tapi khusus hari ini, Jeno telat bangun dan berakhir memantau dua orang di bawah sana dari balkon kamarnya.

Disana ada Jaehyun dan Nancy yang baru saja selesai lari pagi keliling komplek perumahan mereka. Jeno memicingkan matanya saat gadis depan rumahnya itu mengulurkan tangan dan ikut mengelapi keringat Jaehyun yang mengalir dari pelipis hingga lehernya.

Enak saja gadis itu memegang kakaknya! Biasanya kan Jeno yang melakukan itu!

Jeno menghentakkan kakinya kesal, lalu memutuskan untuk turun ke bawah dan sarapan. Perutnya lapar sekali.

Jeno memakan roti isinya dengan wajah masam. Bahkan dia mengabaikan sapaan yang Jaehyun lemparkan saat mereka bertatap muka di meja makan.

"Eh, Jeno kenapa?" tanya Nancy dengan suara lembutnya.

Jeno hanya menggeleng menjawabnya. Cewe ini ga merasa apa ya kalau Jeno ga suka sama kehadirannya?

Jeno terus mengawasi pergerakan Nancy yang ikut makan bersamanya dan Jaehyun. Tingkahnya sudah seperti tuan rumah saja, meski Jaehyun yang mengajaknya sarapan bersama. Kan tidak sopan kalau menyuruh Nancy langsung pulang.

Jeno mendorong piringnya sedikit keras, lalu beranjak dari sana.

Jaehyun terkejut dengan tingkah Jeno yang tidak sopan itu. Ia ingin memanggil Jeno, tapi urung karena anak itu sudah terlanjur manaiki tangga menuju kamarnya.

"Jeno mau kemana?" tanya Nancy bingung.

"Lagi badmood kali gara-gara telat bangun." jawab Jaehyun dengan senyuman.

Sampai siang hari pun Jeno tidak menyapa Jaehyun, membuat yang lebih tua sedikit khawatir dengan perubahan adik manjanya itu.

Tok tok

"Jeno?" Jaehyun melongokkan kepalanya ke dalam kamar Jeno yang tidak terkunci, "Kakak masuk ya?"

Jeno melirik sekilas, lalu kembali menggerakan hp nya ke kiri dan ke kanan sambil memencet layarnya agar makhluk coklat disana cepat naik.

"Jeno kenapa? Marah sama kakak?" tanyanya langsung setelah duduk di sebelah Jeno yang menyandar ke kepala ranjang.

Jeno menggeleng, tetap fokus pada gamenya.

"Hei, dengerin kakak." Jaehyun mengambil hp anak itu, membuat Jeno mengerang kesal.

Jeno sudah hampir sampai ke pesawat tau! Biasanya dia sudah kalah saat sampai di awan.

"Kakak! Jeno jadi kalah kan!" kesalnya dengan wajah yang semakin kusut.

"Balikin hp Jeno!" Jeno mengulurkan tangannya untuk merebut kembali hp nya dari tangan Jaehyun.

"Dengerin kakak dulu, nanti kakak balikin hp mu." Jaehyun semakin mengangkat tangannya supaya Jeno tidak bisa menjangkau hp nya.

Jeno mengalah. Ia duduk dengan tenang dan menunggu Jaehyun menyampaikan sesuatu yang membuatnya berada di kamar Jeno.

"Kamu kenapa?" mulainya.

"Apanya?" Jeno menjawab tanpa menatap Jaehyun.

"Kamu. Kenapa?"

"Jeno gapapa."

Jaehyun tersenyum gemas, lalu memeluk Jeno dari samping.

"Jangan kayak cewe deh ditanya bilangnya gapapa padahal ada apa-apanya. Ayo cerita sama kakak."

Jeno mendorong tubuh Jaehyun untuk menjauh namun tidak berhasil. Malah Jaehyun makin mengeratkan pelukannya.

"Ih! Kakak!"

"Bilang dulu kenapa nyuekin kakak seharian?"

"Gapapa!"

"Bener gamau bilang?"

"Ga!"

"Yaudah."

Jaehyun melepas pelukannya, lalu turun dari ranjang. Berniat keluar dari kamar Jeno.

Jeno yang melihat kakaknya seperti berbalik mengacuhkannya pun panik. Gimana kalo kakaknya itu jadi ngga menyapanya berhari-hari?

Bakal suram hari Jeno nanti, kayak yang biasanya malmingan ditemenin virtual.

"E-eh, Kak!" panggilnya saat Jaehyun hampir mencapai pintu.

Jaehyun berbalik, menunggu Jeno berbicara.

Anak itu menunduk, memikirkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan perasaan kesalnya.

"Kalau kamu ga jadi ngomong, mending kakak keluar deh."

"Jangan!"

Jeno memalingkan wajahnya sebelum mengatakan alasan bad mood nya hari ini.

"Jeno gasuka Kak Nancy pegang-pegang kakak."

Jaehyun menaikkan alisnya, menahan senyumannya.

Oh, jadi dia cemburu?

"Kenapa?" tanyanya dengan suara datar.

"Y-ya gasuka aja!" Jeno sedikit terbata, takut kakaknya marah.

Jaehyun mendekat, lalu mengusak rambut Jeno dengan gemas.

"Jeno jealous hm?" Jaehyun menurunkan tangannya hingga membelai pipi Jeno yang sudah memerah.

"S-sedikit…"

Jaehyun mendekat untuk memeluk Jeno yang masih memalingkan wajahnya. "Aah, lucunya adek kakak ini."

Kok Jeno agak nyesek ya dengernya?

Feel (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang