Kangen

2.3K 274 54
                                    

Menghai gaes 🐣

Sebelumnya aku mau minta maaf karena jarang update, masih sok mengsibuk 😔

Btw next aku mau bikin part khusus. Kalian mau Jeno, Jaehyun, Si Kembar, atau emak-bapaknya duluan? Jawab plis, biar jempolku makin lancar ngetik ಠ_ಠ

Aku publish chap ini karena lagi kangen orang hwhwhw semoga sesuai ekspektasi kalian o(╥﹏╥)o

Jeno sudah menatapi layar ponselnya sejak sepuluh menit yang lalu. Wajahnya tertekuk dan bibirnya mengerucut sedemikian rupa. Suara-suara berisik yang berasal dari kamar dua kakak kembarnya pun ia abaikan, seakan dentuman musik dan suara melengking mereka adalah teman rasa kesalnya. Jika tidak ingat benda persegi di tangannya itu bisa rusak, mungkin sudah Jeno banting berkali-kali sejak tadi.

Layar yang menyala di tingkat kecerahan redup itu menampakkan room chat wassaf-nya dengan akun pribadi Jaehyun, yang mana terlihat tanda centang dua abu-abu sejak dua hari terakhir. Ingin rasanya dia telepon kakaknya itu, tapi takut mengganggu pekerjaannya.

Ya, tepatnya seminggu yang lalu, Papanya memberitahukan rencananya berlibur berdua dengan sang istri untuk beberapa lama dan menyerahkan seluruh tanggung jawab perusahaan kepada Jaehyun. Sehari setelahnya, Jaehyun diminta pergi ke luar kota selama beberapa hari untuk kepentingan bisnis yang Jeno tidak ingin tau.

Jika saja Jeno masih bocah berusia empat tahun yang cengeng, mungkin dia akan menangis dan merengek untuk ikut. Tidak ingin ditinggal.

Tapi Jeno sadar kalau Jaehyun itu sudah dewasa. Punya pekerjaan dan tanggung jawab yang besar. Tidak seperti dirinya yang masih tujuh belas tahun dan dibiarkan menikmati harinya dengan bebas.

"MAMAMAMAMAPIA YAH! WI DUIT LAIK E MAPIAH!"

"RRENG DENG DENGDENG DENGDENG!"

"AM DE MAPYAH!"

"XIXIXI~"

Tapi lama kelamaan suara nyanyian--teriakan--bersahutan dari kamar sebelah mengganggu juga. Mentang-mentang rumah kosong, mereka berdua jadi suka sekali membuat keributan sepanjang hari. Bernyanyi seperti itu contohnya.

Padahal kan Papa sudah membuatkan ruangan khusus untuk mereka latihan dance. Kenapa tidak karaoke disana saja sih? Tempat itu kan kedap suara.

Jeno mengirimkan sebuah chat lagi yang menanyakan kabar Jaehyun. Masih sama, centang dua abu-abu. Sementara itu, suara tertawa Queen dan Joy yang entah melakukan apa itu seakan menertawakan nasibnya yang akhir-akhir ini diabaikan Jaehyun.

Jarinya bergerak untuk memencet bagian berwarna hijau yang tertulis nama Kak Jaehyun lalu menatapi foto profilnya yang berisi foto selfie Jaehyun yang diambilnya atas paksaan Jeno karena Jeno tidak suka bagian itu kosong.

Jarinya bergerak untuk memencet bagian berwarna hijau yang tertulis nama Kak Jaehyun lalu menatapi foto profilnya yang berisi foto selfie Jaehyun yang diambilnya atas paksaan Jeno karena Jeno tidak suka bagian itu kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Feel (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang