Seungcheol salah tentangnya. Bukan, bukan di bagian 'hati kecilmu begitu penuh kedengkian terhadapku', yang itu sudah pasti benar, namun saat Seungcheol mengatakan kalau Jihoon tidak bisa merasakan cinta? itu tidak benar.
Jihoon juga bisa naksir pada seseorang, bukan hanya pada satu set instrumen di klub musik seperti yang suka Seungcheol koar-koarkan pada semua orang.
"Besok kalau kau sudah mendapatkan tato, pastikan untuk mengecek piano dan gitarmu. Kalian terlihat serasi sekali." Kata Seungcheol di suatu hari yang buruk (semua hari buruk bagi Jihoon jika Choi Seungcheol membuka mulut).
Lagipun, apa yang Seungcheol bisa dan Jihoon tidak? Jika Seungcheol bisa naksir Kang Yaebin, seseorang yang belum pasti menjadi belahan jiwanya, Jihoon juga bisa naksir Kim Mingyu.
Sedikit kredit untuk pemuda itu, Mingyu adalah adik kelas. Saat baru menjadi murid baru di awal tahun jaran baru, dia langsung digadang-gadang menjadi kandidat penerus Seungcheol. Jihoon tidak tahu apa artinya itu tapi dia tahu dan sudi mengatakan bahwa pemuda itu tampan dan tinggi. Mudah bagi Jihoon untuk menyukainya, begitupun bagi semua orang. sebab tampaknya selain Jihoon ada lebih dari 500 orang di sekolah yang menyukai Mingyu jika jumlah pengikut di fansite pribadi Kim Mingyu kongkrit.
Tapi Jihoon tidak perlu khawatir. Hampir 4 bulan sudah Mingyu menjadi bassist di klub musik yang juga diikuti Jihoon, itu memberikannya akses istemewa yang tidak dimiliki 500 lebih penggemar Mingyu yang lain. Tidak seperti mereka, Jihoon bisa mendengar permainan bass Mingyu setidaknya dua kali dalam seminggu saat mereka hanya bisa mendengarnya diangan-angan.
Satu hal tentang perasaan Jihoon, tidak ada yang tahu tentang cinta monyet yang memalukan ini kecuali kedua sahabatnya, Seungkwan dan Soonyoung. Jihoon lebih suka menjaga semuanya tetap rahasia, karena begitulah esensi dari penggemar rahasia.
Dia lebih suka mengamati Mingyu diam-diam, seperti yang dilakukan 500 orang lainnya ketika pemuda itu berjalan di koridor bersama teman-teman sekelasnya, makan di kantin, di lapangan saat bermain sepak bola. benar, selain jago bermusik Mingyu juga bisa olahraga. karena itu Jihoon juga mulai tertarik pada olahraga tersebut. tidak sepenuhnya, namun Jihoon tidak pernah melewatkan pertandingan klub sepak bola mereka, untuk alasan itulah kesombongan Seungcheol melunjak. Dari lagak-luguknya setiap Jihoon melihat pertandingan mereka, pria itu seperti berada dalam mode penuh Aku Kaptennya.
kepala Seungcheol akan terangkat lebih tinggi dari biasanya. Bahkan dari jauh Jihoon bisa membaca tulisan 'Aku Keren, aku Kapten' yang berkelip-kelip di mata Seungcheol sejak pemuda itu memasuki lapangan. Beruntung Jihoon bisa mengabaikan itu dengan mudah karena ada Mingyu untuk diperhatikan.
Jihoon juga tahu kalau Seungcheol bercerita pada orang tuanya tentang itu. Membual bahwa Jihoon kesana untuk menontonnya sebab ibu Seungcheol akan memberitahu ibunya, lalu ibunya akan memberitahu Jihoon secara tidak langsung dengan memuji betapa suportifnya hubungan mereka sekarang, yang tidak bisa Jihoon sangkal sebab dia harus menjaga rahasianya tentang Mingyu dan karena Jihoon telah terbiasa dengan bualan Seungcheol.
Jihoon tidak mau mengkoar-koarkan tentang kisah cintanya, siapa yang dia taksir, hanya untuk berakhir patah hati saat mengetahui bahwa mereka tidak berjodoh. itu menyebalkan, dan memalukan. Dia tidak punya jaminan bahwa Mingyu akan selamanya bersama dengan dia dan dia tidak setolol dan setidak punya malu Seungcheol, jadi tentu saja Jihoon lebih bijaksana dengan ini.
Ada satu lagi tempat strategis untuk Jihoon kunjungi saat menyangkut Kim Mingyu.
Perpustakaan.
Hari ini seperti biasa, Jihoon pergi ke perpustakaan di sela-sela jam pergantian pelajaran, sebab Jihoon tahu itu lah yang sering Mingyu lakukan.
Yang tidak biasa adalah kehadiran Seungcheol yang membuntutinya sedari tadi. Saat keluar bersamanya pemuda itu ijin pergi ke kamar kecil pada ketua kelas, namun semua kamar kecil di lantai 2 telah mereka lewati dan Seungcheol tidak melenceng sedikitpun dari jalur 'membuntuti Jihoon'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Thing Called Soulmate
FanfictionBagi Choi Seungcheol, Lee Jihoon bagaikan hama kutu kasur yang tidak dapat diprediksi dan terdeteksi. Bagi Lee Jihoon, Choi Seungcheol adalah musibah raksasa yang berjalan, hidup dan memiliki wajah yang mengesalkannya tampan. Dan bagi mereka, adala...