AlZi 01

49 16 0
                                    

Typo bertebaran...

Pagi ini, dengan terpaksa Aldara membantu Mamanya memasak di dapur atas paksaan dari sang Mama. Sebenarnya, Aldara bukan tidak suka memasak, tapi dia tidak begitu pandai memasak. Ia lebih suka rebahan sambil membaca wattpad atau novel, dan menikmati hasil masakan sang Mama tercinta.

Malas? Jangan ditanya, Aldara memang malas bin mager. Jika Matematika adalah pelajaran kesukaannya, dan menulis serta membaca novel adalah hobinya, maka rebahan adalah prioritas utamanya, yaa itulah prinsipnya. Dia juga lebih suka berada di rumah, keluar saja jika ada yang mengajaknya atau di suruh sama Mama.

Kini Aldara sedang fokus memotong sayur, tiba-tiba fokusnya teralihkan karna intrupsi dari sang Mama.

"Aduh Kak Mama lupa." ujar Dona - Mama Aldara sambil menepuk jidatnya. Hal itu, membuat Aldara bingung. Dona berjalan ke arah nakas ruang tamu untuk mengambil bolpoin dan kertas, lalu menuliskan beberapa bahan yang lupa ia beli.

Setelah dirasa semua bahan sudah tercacat, ia memberikan lembar kertas itu kepada sang anak. Aldara yang melihat Mamanya mengulurkan kertas itu, langsung ia ambil.

"Lupa beli lagi? Duh kebiasaan deh Mama."

"Hehe, iya maaf Kak." dibalas Dona dengan cengirannya.

"Tapi Ma, Aldara kan gak tau bahan buat memasak," ujar Aldara sedikit merengek.

"Mangkanya, kamu itu sering-sering bantu Mama masak sama belanja biar tau bahan untuk memasak."

"Hufftt, yauda Aldara pergi dulu." dengan bibir yang sedikit di mengerucut. Dona hanya menggeleng - gelengkan kepala, melihat tingkah anak perawannya itu.

Oh iya, asal kalian tau, keluarga Aldara ini baru pindah ke Bandung. Karena Ayah Aldara yang dipindah tugaskan untuk bekerja kesana-kemari. Jadi Aldara, Mama, serta Adik-adiknya selalu mengikuti kemanapun jika berpindah. Ayah Aldara bekerja di sebuah perusahaan, menjabat sebagai Manager HR. Jadi, tak heran bila ia sering dipindah tugaskan. Aldara punya 2 adik, adik pertamanya perempuan dan kini masih duduk di bangku SMP. Sedangkan, yang satunya laki-laki kini usianya baru menginjak 2 tahun.

🐰🐱🐰🐱


Setibanya di supermarket Aldara langsung meminta bantuan kepada karyawan yang berjaga di supermarket untuk membatunya mencari bahan-bahan yang ditulis Mama nya tadi. Kerena ia sendiri juga kurang tau tentang bahan masakan dan jenis sayuran yang masih fresh. Daripada salah ngambil terus berujung diomelin mama, lebih baik dia merepotkan orang sini agar berguna.

Setelah semua bahan sudah lengkap, dia bergegas menuju ke kasir dan membayarnya, tak lupa berterima kasih kepada karyawan yang telah membantunya. Baru saja keluar dari pintu utama, irisnya menangkap ada dua orang anak kecil yang tengah meminta - minta.

"Kak, minta uang nya, saya belum makan dari kemarin." melihat itu Aldara merasa iba.

"Adek belum makan dari kemarin?" tanya Aldara lembut.

"Iyaa Kak, saya dan adek saya dari kemarin belum makan."

"Memangnya dimana orang tua kalian?" tanya Aldra.

"Orang tua saya sudah tidak ada, saya hanya tinggal berdua dengan adik saya."

mendengar penuturan anak itu membuat Aldara sedih, diusia anak itu seharusnya ia bersekolah dan bermain bersama teman sebayanya, tetapi itu harus ia relakan untuk mencari makan.

Aldara meminta kedua anak itu untuk tetap berada di depan supermarket. Setelah itu, Aldara kembali masuk ke supermarket dan membeli beberapa makanan. Setelah membayar di kasir, ia langsung bergegas menuju kedua pengemis kecil itu.

"Ini untuk kalian, dimakan ya," sambil ngulurkan kantong yang berisi penuh makanan dan cemilan.

"Makasih Kak, ini banyak banget." ujar salah satunya.

"Iya sama-sama." lalu ia mengambil beberapa lembar uang untuk ia berikan kepada anak tersebut.

"Ini juga ambil, buat kebutuhan kalian sehari -hari."

"Tapi Kak, ini sudah lebih dari cukup."

"Gak papa ambil aja," sambil tersenyum manis.

Anak tersebut menerima beberapa lembar uang yang di berikan oleh Aldara

"Makasih ya Kakak cantik, Kakak baik banget." ujar anak itu sambil tersenyum.

"Sama - sama. Oh iya, nama kalian siapa?" tanya Aldara sambil menemani kedua anak itu makan.

"Nauma aku Ruafa, kualo aduek auku Rueva." ujarnya sambil memakan roti yang ada di mulutnya.

"Habiskan dulu makanannya, baru ngomong. Entar tersedak loh."

"Hehe, iya kak maaf."

Cukup lama ia menemani kedua anak itu, tiba-tiba Aldara merasa ia melupakan sesuatu. Setelah lama berpikir, ia baru ingat bahwa dia harus segera pulang karena Mamanya menunggu belanjaannya. Ia bergegas mengangkat tas belanjaan tersebut dan segera pulang, tidak lupa untuk berpamitan dengan dua pengemis kecil tersebut.

🐰🐱🐰🐱


Di sisi lain, dari kejauhan. Ada seseorang pria yang tengah mengamati aktivitas perempuan yang ada di hadapannya ini sedari awal, pertemuan perempuan itu dengan kedua anak kecil tersebut. Ia hanya tersenyum dan memandang dengan tatapan kagum atas apa yang dilakukan perempuan itu. Lalu, pria itu terkekeh melihat wajah perempuan dihadapannya seperti kebingungan, dan lagi ia melihat perempuan itu bergegas membawa belajaan yang ia beli, dan pergi entah kemana.



TBC

Jangan lupa vote dan comment yorobun💜💜

ALZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang