AlZi 04

10 4 0
                                    

Happy reading :)

Typo bertebaran..

Kalau kalian ingin tau Zibran seperti apa, bagi Aldara mungkin bisa terbilang dia cowok idaman dan wattpadable. Zibran itu ceria, sedikit cerewet, ganteng? jangan ditanya, emang ganteng.

Kalau tentang Zibran, Dia itu bercita - cita sebagai CEO, Dia bukan anak dari pebisnis atau CEO. Ayahnya hanya seorang manajer. Dan untuk saat ini dia hanya bisa menjadi owner, pemilik kafe yang dia dirikan sendiri dan teman rumahnya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Fakta terakhir yang mungkin di idam-idamkan oleh para kaum hawa dunia oren, dia suka baca wattpad cuyy.. langkah gak? Langkah gak? Langkah laa ya kalik enggak.
Tapi, ganre yang dia suka terlalu menguras otak, fisik, dan batin. Ya, kalian pasti tau kan? Semacam cerita bergenre psikopat, teori-teori, riddle gitu deh.

Kalian pasti bertanya dari mana Aldara mengetahui itu? Jawabanya sewaktu Zibran mengantarnya pulang kemarin. Iya, sepanjang perjalanan dia bercerita tentang dirinya sendiri. Aldara hanya menyimak saja, tidak ada niat untuk menghentikan atau protes. Aldara juga tidak tau maksud Zibran menceritakan dirinya sendiri itu apa.

Aldara membuka pintu rumahnya, saat dirinya berjalan keluar menuju garasi, matanya diperlihatkan oleh sosok punggung laki-laki yang berdiri di depan pagar rumahnya. Aldara melangkah dengan penasaran, dan tiba-tiba cowok itu membalikkan tubuhnya. "Hai," sapa Zibran pada Aldara.

"Loh, lo ngapain disini?" tanya Aldara kaget karena kedatangan Zibran.

"Jemput lo, hehe." sambil memperlihatkan deretan gigi rapinya.

"Tapi gue gak minta di jemput sama lo." jawab Aldara sewot.

"Tapi gue pengen jemput lo, gimana dong?" balas Zibran dengan tersenyum nakal.

Aldara ingin membalas perkataan Zibran. Tapi ia menahan diri sebentar sebelum menjawab ucapaan Zibran, ia melihat jam tangannya ternyata sudah jam setengah tujuh dan itu menandakan ia harus segera ke sekolah karena gerbang akan ditutup 15 menit lagi.

Dengan terpaksa ia memutuskan untuk menerima tawaran Zibran berangkat bersama, karena menurutnya jika dia kembali mengambil motornya yang ada di garasi itu akan memakan waktu kurang lebih semenit.

Aldara segera memakai helm cargloss hitam yang ada di atas motor, dan langsung naik ke atas motor Zibran.

"Udah kan? Ini yang lo mau kan? Sekarang berangkat, nanti telat."

Aldara itu tipe orang yang selalu tepat waktu. Jika dia kesiangan semenit aja atau tidak pas dengan jam yang ditentukan, dia akan kebingungan, dan melakukannya dengan tergesa-gesa. Kalau dia begitu, nanti hasilnya tidak akan pernah bagus.

Zibran tersenyum karena Aldara menerima tawarannya, meskipun dengan muka yang jutek. Tapi bagi Zibran, itu tak masalah asalkan ia bisa berangkat dengan Aldara.

🐰🐱🐰🐱

Ketika motor Zibran masuk ke gerbang sekolah, seluruh atensi siswa tertuju pada mereka. Aldara yang ditatap oleh mereka merasa risih. Bisa Aldara lihat, seluruh murid memandangnya dan Zibran sambil berbisik - bisik. setelah motor Zibran terparkir, Aldara segera turun dan melepas helmnya,

"Makasih." ucap Aldara cepat, lalu berjalan meninggalkan Zibran.

Aldara tidak mau jika dirinya menjadi pusat perhatian siswa lain. Zibran yang melihat Aldara jalan mendahuluinya berusaha untuk mengejar Aldara.

"Kok, ditinggal sih." ucap Zibran setelah berhasil bersejajar dengan Aldara.

"Lo gak liat tadi? Kita jadi pusat perhatian, dan gua risih." ucap Aldara ketus.

ALZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang