Chapter 2

7 1 0
                                    

"Sial! Aku telat bangun lagi" kata Somi yang lagi lagi telat bangun
Selesai ganti baju, Somi langsung berlari masuk taksi. Sampai di kampus Somi berlari menuju kelas
"Semoga Mrs kang belum datang" gumam Somi sembari berlari
Saejong yang mau menyapa Somi pun mengurungkan niat nya karena melihat Somi yang terburu buru, Sampai di taman dekat kelas memahat patung Somi sudah tidak kuat lagi untuk berlari dan Somi terjatuh karena kelelahan.
"Nara!" Teriak Somi yang melihat Nara dari kejauhan
"Somi-a! Kau kenapa?" Tanya Nara yang panik melihat Somi terjatuh
"Aku tidak apa apa, kenapa kau masih di sini? Kau telat juga?" Tanya Somi
"Kelas hari ini di liburkan, Mrs kang sakit dan tidak ada guru yang bisa menggantikan Mrs kang" kata Nara
"Kenapa kau tidak memberitahu ku? Jadi aku berlari setengah mati itu percuma dong" kata Somi
"Sudah ku kirim pesan, kau tidak baca?" Tanya Nara
"Ponsel ku di silent, pantas saja" kata Somi
"Kau! Ikut aku" kata Somi menjewer kuping Nara dan menarik nya
"Aduh! Sakit!" Kata Nara
"Apa yang sudah kau ceritakan ke saejong?" Tanya Somi yang menantikan penjelasan dari Nara
"Tidak banyak, hanya sedikit saja" kata Nara tersenyum kecil
"Awas saja kalau sampai kau cerita yang aneh aneh ke dia" kata Somi
"Tenang saja, ayo kita makan. Kau pasti lapar" kata Nara
Sesampai nya di kantin, Somi dan Nara memesan makanan yang sama.
"Boleh aku duduk di sini?" Tanya Saejong
"Duduk, silahkan duduk" kata Nara
"Kita bertemu juga hari ini" kata Saejong tersenyum
"Kalau begitu aku duluan" kata somi beranjak dari kursi nya
"Melukis lagi?" Tanya Nara
"Iya kan aku harus melukis 1 lagi" kata Somi
"Kau sudah melukis wajah Saejong kan? Pakai itu saja, lagipula tema nya bebas kan" celetuk Nara di depan Saejong
"Kau melukis wajah ku? Bolehkah aku melihat nya?" Tanya Saejong pada Somi
"Nara-a, apa yang kau bicarakan? Jangan bercanda" kata Somi menyenggol bahu Nara
"Kemarin kan kau...." kata Nara yang di potong oleh Somi
"A-aku pergi dulu" kata Somi berjalan pergi dalam keadaan malu
@kelas
"Apa aku gunakan lukisan wajah saejong saja ya? Lagipula kan untuk pameran sekolah juga" gumam Somi
"Berarti kau bisa ikut ke bar malam ini?" Tanya Nara yang tiba tiba datang
"Kalau itu...." kata Somi
"Ayolah, saejong juga akan datang" bujuk Nara
"Baiklah, aku akan datang" kata Somi
"You are the best!, kalau begitu aku tunggu nanti malam. Aku pergi dulu" kata Nara berjalan dengan riang
Somi berjalan menuju ke perpustaka an dan dalam perjalanan dia mendengar obrolan para murid soal Saejong.
"Ku dengar Park Saejong sudah kembali" kata seorang murid
"Park Saejong? Ah pria misterius itu? Ku dengar dia orang nya sangat tertutup dan tidak mau pacaran, setiap ada yang menyukai nya pasti di tolak mentah mentah. Apakah dia gay?" kata murid lain
"Apa maksud dari perkataan murid murid itu?" Pikir Somi sembari jalan
"Taeyeon-a!" Panggil Somi yang melihat Taeyeon bersama pacar nya di perpustaka an
"Somi-a! Sini" kata Taeyeon melambaikan tangan nya
"Tidak di kantin tidak di perpustaka an pacaran terus kerjaan nya" kata Somi
"Nama nya juga baru pasangan baru" kata Taeyeon
"Nanti malam kalian ikut ke bar kan?" Tanya Somi
"Iya dan ku dengar Saejong juga akan datang, pasti seru" kata Somi
"Ya hanbin, apa kau kenal dengan Saejong?" Tanya Somi
"Hanya sekedar tau saja, tidak terlalu dekatdengan nya. Kenapa?" Tanya Hanbin
"Menurut kalian apa mungkin Saejong itu gay?" Tanya Somi
"Huh?! Kau dengar dari mana? Tidak mungkin dia gay" kata Taeyeon yang membuat seluruh orang di perpustaka an melihat nya dan penjaga perpustaka an pun mengusir mereka keluar
Somi memutuskan untuk ke atap sekolah untuk menyendiri sebentar
"Halo, ini siapa?" Tanya Somi yang mengangkat telepon
"Kau sudah lupa dengan ku?" Tanya pria yang bernama Eunwoo
"Eunwoo? Kau sudah balik dari Amerika?" Tanya Somi
"Ya dan aku ada di universitas mu sekarang, bisa melihat ku?" kata Eunwoo melambaikan tangan
"Aku turun sekarang, tunggu di situ jangan kemana mana" kata Somi
"Kau terlihat gendut sekarang" canda Eunwoo
"Dasar,dari dulu sampai sekarang kau tidak pernah berubah" kata Somi tersenyum
"Temani aku makan, aku lapar" kata Eunwoo
"Tapi aku sudah makan tadi" kata Somi
"Temani aku saja, lagipula kau tidak ada kelas kan" rengek Eunwoo
"Baiklah, buat sahabat baik ku apa sih yang tidak" kata Somi yang tidak tau kalau dari tadi di lihatin oleh Saejong
"Mau sampai kapan kau menganggap ku hanya sebatas teman" pikir Eunwoo
"Kau berapa lama di korea?" Tanya Somi
"Selama nya, karena aku sudah pindah ke korea" kata Eunwoo
"Baguslah" kata Somi
"Terima kasih atas traktir nya, aku tidak bisa lama lama" kata Eunwoo
Selesai makan Eunwoo buru buru pergi karena ada urusan, dan Somi pun langsung ke bar yang biasa dia dan Nara datangi.
"Somi! Sini!" Panggil Nara
"Maaf aku sedikit telat" kata Somi
"Telat apa nya, kita juga baru sampai" kata Taeyeon
"Bagaimana kalau kita main truth or dare" usul Nara
"Ide bagus" kata Taeyeon
Nara mulai memutar botol soju dan botol itu menunjuk ke arah Somi.
"Somi! Apa kau sedang menyukai seseorang sekarang?" Tanya Nara yang menunggu jawaban Somi tapi Somi malah memilih untuk minum saja
Giliran Taeyeon yang memutar botol nya dan mendarat ke Saejong.
"Saejong! Apa kau menyukai Somi?" Tanya Taeyeon spontan
"Ya!" Kata Somi menyenggol tangan Taeyeon
Saejong pun memilih untuk minum saja karena tidak bisa menjawab.
"Ooo, kalian berdua. Ada apa ini?" Tanya Nara dan Taeyeon bersamaan
"Aku dan Saejong hanya temenan biasa saja" kata Somi
Semua nya minum hingga mabuk, padahal besok harus kuliah.
"Kalian pulang nya hati hati" kata Nara yang setengah mabuk setengah sadar
Somi juga mabuk karena somi memang tidak bisa minum banyak, Saejong yang terlihat tidak begitu mabuk pun bingung harus membawa Somi ke mana. Alamat rumah Somi saja Saejong tidak tau dimana
"Apa aku bawa ke rumah ku saja? Lagipula sudah malam" kata Saejong yang membawa Somi masuk ke taksi
Sesampai nya di rumah Saejong, Somi pun di baringkan di tempat tidur Saejong. Karena rumah Saejong tidak begitu besar jadi terpaksa Saejong harus tidur si samping Somi, tanpa Saejong sadari ia tertidur sambil memeluk Somi.

We're Already Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang