17

9 3 11
                                    

Pensi pun hampir dimulai,, semua siswa berada di tengah lapangan dengan suasana yang gelap namun masih ada cahaya dari lampu panggung. Tidak untuk Aya,, dia menghilang dari tadi,, dari setelah selesai perlombaan tadi siang,, teman satu kelasnya pun mencarinya termasuk wali kelasnya.. sudah di coba untuk menghubunginya namun nihil.. ponselnya mati. Semuanya pun cemas mencari Aya yang hilang entah kemana perginya.

Akhirnya beberapa jam telah mencari Aya,, namun tidak ada hasil apapun.. mereka akhirnya memutuskan untuk mengikuti pensi,, karena acarnya sudah dimulai,, wali kelasnya masih memutuskan untuk mencarinya dengan mengajak guru lain dan petugas keamanan yang ada disana.

Beberapa jam setelah mencari Aya kemana² akhirnya pak penjaga menemukan Aya yang tengah duduk sendirian di tengah taman yang sepi dan gelap. Dia masih saja meneteskan air matanya sedikit demi sedikit.

"Bu!! Pak!! Disini!! Ada orang disini!!" Teriak petugas penjaga itu

Wali kelasnya dan guru yang lain langsung menghampiri petugas penjaga tersebut.

"Dimana pak?? Diman??" Tanya wali kelasnya
"Itu Bu disana" jawabnya sambil menunjukkan lokasi tempat Aya
"Ohh oke,, terima kasih pak" ucap wali kelasnya kepada penjaga itu.

Wali kelasnya dan salah satu dari guru yang juga ikut mencarinya akhirnya menghampiri Aya,, diduga guru tersebut adalah guru BK.

"Aya??" Tanya wali kelasnya sambil duduk di samping aya dan menepuk pelan bahu Aya

Aya pun langsung melihat kepada wali kelasnya dan guru BK yang ada disana.

"E-eh i-ibu" jawabnya
"Knp kamu ada disini?? Dan knp kamu menangis??" Tanya wali kelasnya
"Aya gpp kok Bu"
"Aya.. ibu tau kamu ada masalah,, cerita sini sama ibu,, ibu bakal dengerin semua yang Aya ceritain ke ibu"

Aya yang mendengar perkataan wali kelasnya itu langsung menangis lagi,, mengerti hal itu wali kelasnya langsung memeluknya dan mencoba menenangkannya.

"Gi-gita Bu"
"Gita?? Gita knp??"

Aya pun berusaha menceritakan semuanya keoada wali kelasnya dengan keadaan dia masih memeluk wali kelasnya dan menangis.

"Kamu berantem sama Gita??" Tanya wali kelasnya

Aya hanya menjawab dengan anggukan.

"Sini cerita ke ibu,, masalah mu dengan Gita"

Wali kelasnya melepaskan pelukannya dan memegang tangan Aya supaya dia berhenti menangis dan tetap tenang saat bercerita.

"Saya sama Gita berantem Bu"
"Ehhh,, berantem?? Kok tiba²?? Berantem gara² apa??"
"Iya Bu,, masalah kak Winwin dan tunangannya itu Bu"

Wali kelasnya menghela napas panjang.

"Jadi kamu sudah tau tentang Winwin dan tunangannya itu"

Aya terkejut mendengar perkataan gurunya.

"Ja-jadi ibu tau??"
"Iya ibu tau,, orang tuanya Winwin itu sangat kaya,, jadi semua guru dan murid disini tau soal Winwin dan kehidupannya"
"Semua murid tau kalau kak Winwin sudah punya tunangan??"
"Gak semua Aya,, cuman guru dan teman satu kelas kamu yang dekat dengan Winwin"
"Chenle dan teman² nya Bu??"
"Iya betul"

Aya termenung sedetik membayangkan apa yang telah terjadi.

"Trs kamu nangis bukan hanya soal Gita doang kan??" Tanyanya lagi

Lagi² Aya hanya menjawab dengan anggukan.

"Apa lagi masalahnya??"
"Temen² udah gak mau temenan sama saya dan ngejauhin saya Bu,, mereka juga bilang kalau aku bohong soal kak Winwin dan tunangannya,, aku cerita in ini ke Gita.. tapi,, Gita malah bilang semua bohong kalau gak ada bukti,, trs semua juga percaya sama omongan nya Gita,, dan Jeno..."
"Jeno knp??"
"Nampar saya Bu"

Boyfriend's || WinorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang