4 | Maraka Atau Bukan?

10 2 0
                                    

4 | Maraka Atau Bukan?

Aktivitas seorang perempuan yang baru saja akan mengeringkan rambutnya  itu tertunda ketika melihat satu pesan dari Linggar—teman sekelasnya di kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aktivitas seorang perempuan yang baru saja akan mengeringkan rambutnya  itu tertunda ketika melihat satu pesan dari Linggar—teman sekelasnya di kampus.

Linggar : Eh gue kangen simson bikinan lo deh

Sarayu : Hah? Simson?

Linggar : Yang dulu lo bawa ke kampus

Linggar : Isinya ayam tengahnya warna oren

Kedua alis perempuan itu mengernyit, berpikir keras apa yang dimaksud Linggar.

Sarayu :  Dimsum maksud lo?

Linggar : Nah itu kali

Sarayu : Yang bener aja lo dimsum ke simson jauh banget

Perempuan yang masih mengenakan bathrobe itu menepuk dahinya dan tawanya meledak.  Jiwa recehnya selalu keluar jika berhubungan dengan Linggar. Jika mereka dipertemukan maka tak mungkin dari mereka bisa menahan tawanya. Bisa dibilang mereka satu frekuensi.

Linggar : Bikinin dong kangen gue sama masakan lo

Sarayu : Dih lo siapa nyuruh-nyuruh gue

Linggar : Majikan lo

Sarayu : SEMBARANGAN LO LINGLING!!

Linggar : Linggar bukan lingling

Sarayu memiliki hobi memasak yang sudah ditekuninya sejak sekolah dasar. Ia gemar mengeksplor baik masakan tradisional hingga masakan mancanegara yang hampir seluruhnya berhasil dalam satu kali percobaan. Kalo kata Linggar, tangan Sarayu adalah tangan-tangan ajaib. Hampir setiap kali Sarayu memasak teman-temannya mendapat bagian mencicipi makanan buatannya, hal itulah yang membuat Linggar ketagihan dengan masakan Sarayu.

Ide iseng muncul dalam kepala Sarayu. Segera ia melakukan panggilan video dengan Linggar yang diterima dengan cepat oleh laki-laki itu.

"Oy Lingling," sapa Sarayu memulai obrolan.

"Ngapain vc dah ganggu orang aja lo," balas Linggar yang hanya menampakkan rambut dengan matanya saja.

"Emang lagi apa sih? Kayak ada kerjaan aja."

"Ada lah, gue lagi cuddle sama saham tau."

Sarayu berdecak malas. Saham yang dimaksud adalah kucing kampung yang sering menghampiri rumah Linggar dan akhirnya ia memutuskan untuk memeliharanya. Jika ditanya mengapa diberi nama saham, Linggar akan menjawab dengan bangga "Biar keliatan keren kalo ditanyain orang-orang. Sibuk ngapain sekarang? Gue jawabnya biasalah ngurus saham. Keren kan?"

Memang ada-ada saja Linggar dengan pemikirannya yang out of the box.

"Katanya Saham lagi sakit. Udah sembuh belum dia?" tanya Sarayu. Biarpun begitu, diam-diam perempuan itu perhatian juga kepada Saham.

Maraka Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang