2

5.1K 925 231
                                    

Chapter 02 : Toko Kue

-o0o-

Nayun tersenyum lebar, "Kanemoto Ochinoli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayun tersenyum lebar, "Kanemoto Ochinoli."

"Paan? Oli? Gue entar nikah ama Oli apa gimana?" bingung Junghwan.

'Anjing, jangan jangan sama Oli London lagi?!' batin Junghwan, suudzon.

"Ochi.." ucap Nayun, malas.

"Panggilannya Ochi?" tanya Junghwan, mencoba mengerti bahasa Nayun tadi.

"Iya, Papah" balas Nayun, sambil mengangguk lemah. Capek banget dia sama bapaknya ini.

"Gemes sih panggilannya, kayak gue, Anjay!" gumam Junghwan, mengjamet.

"Ndak, Papah ganteng!" puji Nayun.

Junghwan langsung merasa tersipu, "Ah sa ae sih lu Anak Seppy. Tapi emang bener kok kalau Papah ganteng, buktinya banyak tuh yang suka Papah!" sahut Junghwan, membenarkan ucapan Nayun.

"Iyaa, kalo kata Mamah ci Papah itu Pakboi!" balas Nayun, sambil tersenyum lebar.

"Oasu," umpat Junghwan kesal.

"Yaudah yaudah, sekarang kamu tidur gih. Biar gak nyusahin, canda nyusahin!" perintah Junghwan.

"Ayun tidur dimana?" tanya Nayun.

"Terserah kamu aja sih, mau tidur di mana aja boleh. Mau tidur diatas sepiteng juga boleh," balas Junghwan.

Nayun yang bingung hanya bisa menerjabka matanya bingung sambil bertanya, "Cepiteng itu dimana? Empuk ndak, Pah?".

Junghwan membelakkan matanya kaget, "Lah anjrot beneran mau tidur diatas Sepiteng?".

Nayun memandang Junghwan bingung, sambil memasang wajah polosnya.

"Telus Ayun halus tidul dimana?" tanya Nayun, bingung.

"Ya tidur di kamar lah, tuh disitu tuh tuh yang itu!" Junghwan menunjuk sebuah pintu berwarna coklat di samping pintu berwarna putih yang merupakan Kamar Junghwan.

"Papah tidul di kamal itu?" tanya Nayun.

"Enggak, Papah gantengmu ini tidur di kamar sebelahnya. Itu lho tuh!" balas Junghwan, sambil menunjuk kamar disampingnya.

"Telus Ayun tidul cendili?" tanya Nayun.

"Ya emang mau sama siapa?" tanya Junghwan balik.

"Cama Papah, kan ndak ada Beomha!" balas Nayun.

Junghwan menggelengkan kepalanya kuat, "Kamu kan udah besar, tidur sendiri ngapa. Mandiri Nak, mandiri."

Nayun menggeleng, lalu memeluk kaki Junghwan erat.

"Ndak, Ayun ndak mau tidul cendili. Maunya sama Papah!" kekeuh Nayun.

Junghwan memijat pelipisnya pusing, "Yaudah iya, tidur sama Papah dah, terserah kamu aja lah!" balas Junghwan, lelah.

Hello Future, Hwanshi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang