"04. Bertemu kembali"

15 5 0
                                    

Gimana bisa ngelupain dia kalo setiap hari ketemu?
Jefa Wijaya-

🐄🐄🐄

04. Bertemu kembali

tin tin

Suara klakson mobil berwarna putih masuk kedalam pekarangan rumah. Rumah ini tidak terlalu besar ataupun kecil jadi sederhana tapi mewah.

Gerbang yang semulanya tertutup rapat kini telah dibuka oleh satpam, panggil saja pak Daru.

Pak Daru bekerja disini sudah lama sekitar 5-6 tahun. Dia dari desa tapi merantau ke kota lalu menjadi satpam disini. Pak Daru punya dua anak semua perempuan, umur mereka hanya terpaut satu tahun sekarang anak pertama sudah berumur 16 dan adiknya 15.

Mobil berwarna putih itu sudah terparkir dipekarangan, tak lama kemudian sosok lelaki turun dari mobi hanya seorang diri, dan juga mengambil barang barang yang lelaki itu bawa. Lalu ia menghampiri Pak Daru yang sedang menutup gerbang.

"Assalamualaikum pak, apa kabar?" tanya lelaki itu dengan sedikit membungkuk-kan badannya.

"Eh, waalaikusalam baik den" sambil tersenyum.

"Syukurlah pak, sehat sehat ya. Yaudah saya kedalam dulu ya"

"Iya den silahkan" Memajukan tangannya tanda mempersilahkan.

Lelaki itu hanya mengangguk, lalu melegang pergi kedalam rumah.

Sesampainya di depan pintu ia menekan bel yang berada di samping pintu itu. Satu kali sudah ditekan tetapi tidak ada jawaban, sampai sudah lima kali lelaki itu menekan bel tetapi tidak ada sahutan dari sang pemilik rumah.

Akhirnya memutuskan untuk langsung membuka pintu saja, dan ternyata pintunya tida terkunci buang buang waktu saja tadi dirinya menekan bel.

Masuk kedalam rumah dengan membawa koper disebelah tangan kirinya, lalu ia simpan dekat sofa yang diduduki dirinya. Ruang keluarga, disinilah ia berada. Menyandarkan kepalanya ke belakang sofa lalu memejamkan mata, sungguh lelah perjalanan kesini dari subuh hingga akhirnya sampai juga.

Lama dengan posisinya sekarang, akhinya ia langsung menuju kamar 'tamu. Sesampainya di kamar ia langsung saja membereskan barang barang yang telah ia bawa, lalu setelah itu ia berbaring dikasur dan tak lama ia memasuki alam mimpi.

🐄🐄🐄

"Eh Je itu ditungguin depan gerbang sama si Putra" ucap seorang siswi yang menghampiri Jefa.

Kini Jefa dan teman temannya sedang berada di dalam kelas, mereka sedang membereskan buku-buku untuk dimasukan kedalam tas.

Jefa yang sibuk membereskan peralatannya langsung melihat kearah siswi itu.

"Ya" jawab Jefa.

"Gue duluan ya" ucap siswi itu yang bernama sintia.

"WOW LO MAU JALAN SAMA SI PUTRA? BUCIN AE LO HAHA" Tanya Cia heboh apalagi suaranya beuhh sudah seperti toa. Cia dan Lala belum tau kalau Jefa dan Putra sedang ada masalah, lebih baik nanti saja setelah hati dan juga pikirannya membaik sedikit.

"Nggak" jawab Jefa sambil membawa tas ke pundaknya lalu pergi keluar kelas untuk menemui Putra.

"JEFA TUNGGUIN ANJIR" teriak cia cempreng.

"GUE DULUAN BYE" teriak Jefa tak kalah kerasnya.

Ada apa lagi ini? Putra ingin bertemu lagi? Apakah kurang jelas dengan perkataan dirinya tadi? ah sudah lah memikirkannya saja seperti sedang belajar rumus fisika.

You Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang