-9 tahun kemudian-
23:54-Amerika
------
'DORR...'
Sebuah peluru melesat mengenai jantung seorang pria paruh baya yang kini tampak sudah tak berdaya. Suara yang ditimbulkan oleh tembakan itu menggema di seluruh ruangan ini. Tidak terlihat sedikitpun belas kasihan yang terlintas di benak remaja yang memakai topi hitam khasnya.
Berlahan dia mendekat. Sembari memasukkan pistolnya ke saku. Pria itu sudah dipenuhi dengan darah. Nampaknya dia ingin mengatakan sesuatu. Remaja itu mendekatkan telinganya ke mulut pria itu.
"2-5-0-1-2..."
"Ja-ngan lupa-jaga ke-luarga-k-ku"itu adalah pesan terakhirnya.
Remaja itu mengernyitkan dahi, 25012? Itu kode apa?
"Wait, jangan mati dulu beritahu gue itu kode apaan?!..." Dia menepuki pipi pria yang telah menjadi mayat
"....Mr.Wilson bisa dengerin gue gak? " Tak ada satupun respon dari pria yang dipanggil Wilson
"Shittt, sial kenapa bilangnya gak tadi"dia menghembuskan nafas berat, rasanya sedikit menyesal. Just a little okey.
Remaja itu memakai sarung tangan karet. lalu dengan cekatan ia membongkar semua bawaan Wilson, mulai dari saku, tas, bahkan hpnya.
Tak disangka dia hanya menemukan jam usang yang terlihat tak berguna.
Dia tersenyum miris."Bye Mr. Wilson, gue harap lo bisa membayar perbuatanlo disini, gue ambil ini ya"serunya lalu pergi.
Dia menelfon seseorang dengan earphones nya. " He's died, bereskan semuanya"
Laporan selesai-
oooo
09:15-Erlangga highschool-Bara city
Lima menit lagi jam istirahat pertama akan berakhir. Di kelas 11 mipa 3 terlihat Terlihat tiga orang pemuda sedang tersungkur di bangkunya masing masing.
'Brak'
"Uang kasnya woy, mohon untuk segera dibayar"pekik Luna sang bendahara
Alden terperanjat bangun, gebrakan itu tepat disamping telinganya. " Gak usah gebrak bangku bisa gak sih, jantung gue hampir copot nih"
"Gak usah lebay, mana uang lo"
"Gak punya uang" Jawab Alden dengan enteng. Dia menyungkurkan tubuh nya lagi untuk melanjutkan tidur nyenyak nya.
Luna mengembungkan pipinya kesal. Ingin sekali rasanya menonjok para pemuda ini.
"Bayar cepat gak usah banyak alasan, uang kas kalian udah nunggak 2 bulan nih, gue laporin ke wali kelas ya"
"Neng, volumenya bisa dikecilin gak, ganggu tidur gue nih" Sahut Davi
"Davi, lo juga bayar..."
".. Raden juga, bangun-bangun ini sekolah ye kalau mau tidur itu di kasur bukan di bangku"
"Cerewet lo, emang gue habis berapa"sewot Raden
"Seratus ribu"
"Yaelah duit merah doang, nih bereskan "seru Raden sembari mengambil duit merahnya di dompet.
"Nah gini dong, dari dulu kek"dengan cepat Luna mencatatnya di buku keuangan.
" Den, gue bayarin sekalian"seru Davi
"Gue juga"
"Oh ya jangan lupa ketua juga bayarin"sambung Alden tanpa rasa bersalah.
"Kalian pikir gue ATM, bayar sendiri gih kalau kapten nih gue bayarin"
KAMU SEDANG MEMBACA
B4 :FOUR BOYS
ActionB4 beranggotakan 4 remaja pria dengan segala kelebihan yang mereka miliki untuk menuntaskan berbagai misi yang mereka hadapi. Hingga suatu saat terjadi penghianatan diantara mereka. Warning⚠️ ⚠️Update tidak tentu, diusahakan secepatnya. ⚠️Maaf ka...