Terkadang aku membenci diriku, aku benci akan egoku, membenci pikiranku.
Terkadang aku menangis, kadang aku tersenyum.
Aku tersenyum dikala melihat orang yang bahagia. Dikala teman-temanku menghiburku dengan lelucon receh.
Dan juga aku merasa rapuh dikala sendiri. Aku tak bermaksud mengingat mu, aku tak bermaksud membayangi mu.
Aku hanya duduk di pojok ruangan, sendirian, tak sekalipun mencoba mengingat mu. Tapi bayang-bayang mu menghantuiku dalam kesedihan. Aku benci diriku. Benci karna terlalu menyukai mu.
Mungkin ini telah lebih dari sekedar rasa itu. Aku menunggumu di setiap nafasku. Melelahkan. Memuakkan.
Tapi aku pun tak bisa menyalahimu. Aku menunggumu bahkan sampai akhir nafasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
FantasyKau yang selalu memanggil ku, lantas mengapa yang selalu menghindari ku. Tsania yang merupakan seorang lulusan SMA yang sedang mencari pekerjaan di ibu kota. Namun, upayanya tak kunjung membuahkan hasil. Hingga akhirnya Tsania putus asa dan berbicar...