Langkah kakinya pun beda karna kaki Garry lebih jenjang dari pada ayu,
ayu juga habis dari jatuh tadi dia berlari dengan terpincang-pincang.kesal melihat temannya bukannya nolongin malah diketawain terus cabut melanjutkan perlariannya, Dengan ekspresi cemberut, gadis itu sempat melempar sepatu miliknya ke arah garry yang berlari.
Namun sepatu bukannya melayang mengenainya malah seorang laki-laki yang memakai trening, masker, dan memakai Hoodie serba berwarna hitam, dan gak ketinggalan rambutnya berwarna hitam, canda.
Orang itu mau pulang setelah membeli barang dari warung dengan membawa kantong kresek yang entah isinya apa.
"Maaf, sorry gue mau melempar temen, jadi ngelempar ke Lo, Lo ga papa?"
"Apes gue kalau dia marah ke aku, moga-moga dia tidak marah, atau marah sambil ngerocos kayak orang tua"
"Gak apa-apa" ucap laki-laki itu memegang kepalanya yang basah mungkin habis mandi terus di suruh ibunya ke warung,
tanpa dipungkirin dan berpikir panjang gadis itu mengejar temannya yang tertinggal jauh, yang terpenting dia udah minta maaf pada orang itu, terserah orang beranggapan apa.
Perbandingannya Sinta dan Rolla berjalan dengan santainya Sedangkan ayu dan Garry berlari, Ayu berlari hingga sampai dengan napas tersengal-sengal
"Mana novel gue"Sampainya mereka berdua keresto tersebut
"Duduk dulu, Pilih menu dulu"
Banyak menu yang disediakan jadi
Tinggal milih menu yang ada di buku
Mereka berdua memilih menu yang ada"Cepetan gak pake lama"
"Nih" Garry menyerahkan novel ayu
"Minta maaf kek kegue, gue kesal sama lo jadi gue sempat lempar sepatu ke Lo, bukannya ngenai Lo malah ke orang lain, ditambah lagi novel gue gak dibatasi lagi, terus gue jatuh lagi"
"Nasib dan karma Lo karena ngelempar sepatu ke gue, sepatunya nolak gue jadinya ke orang lain"
"Yang kena karma itu Lo bukan kegue, apa salahnya sih minta maaf" ucap ayu yang gak kalah ngomong sama Garry.
"Oke oke gue minta maaf, Udah kita nungguin Rolla dan sinta"
"Yang tulus kek"
"Gue minta maaf ayu"
"Nah gitu"Sampainya Rolla dan sinta kesana, mereka duduk di kursi tempat Garry dan ayu duduk.
Rolla dan sinta memilih makananDan perjalanan mereka terbayar setelah makanan sampai diatas meja.
***
Rolla sudah bersiap kesekolah menjemput ayu dirumahnya, melihat layar ponsel
"Gak ada yang ngechat, nonton dulu lah" Rolla Menekan aplikasi untuk menonton Drakor, gadis itu rebahan tiduran di kursi ruang tamu menatap layar ponsel, dan sudah memakai pakaian sekolah lengkap tinggal berangkat aja, tapi masih pagi disekolah pasti masih sepi.
"Udah, berangkat, jemput teman kamu, nanti telat, malah nonton hp"
"Masih pagi ma""Ya justru masih pagi jemput dia
sekalian kamu ngobrol, kalau masih pagi""Oh ya, Rolla sekalian kamu antar adek kamu" sahut Ardian yang sedang makan
"Emang kenapa pa?"
"Papa lagi ada urusan kerja kebetulan papa ada proyek diperusahaan lain letaknya jauh dari sekolahnya ""Oke deh, mama papa berangkat "
"Adek juga" keduanya Menyalimi pundak tangan kedua orang tuannya.
Cahaya Matahari pagi menyinari bumi pertanda harus bangun, berhubung Tempat tidur di kosan ayu tak ada jendela dikamar, matahari tidak akan masuk kesela-sela kamar, seperti juga yang lain, pasti ada suara ayam berkokok dipagi hari, tapi itu bukan diperdesaan, itu wilayah perkotoaan
Tidak ada suara kokokan ayam, seolah tidak ada yang membangunkan kecuali bundanya tapi kadang bunda pergi ada urusan pekerjaan. kadang gak ada dirumah dia dirumah yang lain supaya tidak terlambat kerja.
" assalamualaikum tante ada ayu nya gak"
"Oh Rolla masuk, siapa ini?"
"Adik aku""ayunya ada di kamar, ayu...ayu bangun ada rolla" Jian lagi memasak didapur mempersiapkan makanan,
Bimo membuntuti kakaknya.Jian seorang ibu tunggal yang merawat anaknya. Banyak medali maupun piala yang dimiliki oleh ayu sampai-sampai Jian membelikan lemari khusus menyimpan semua piala maupun medalinya. Sebenarnya dari kecil dia belum bisa melihat wajah ayahnya.
"Biar saya aja yang banguninnya Tante, lagi pula Tante lagi masak"
Kemidian bergegas kekamar ayu mengetuk pintu, menggenggam tangannya digagang pintu kamar yang tidak terkunci
Tanya bimo "Kak, kamar siapa ini?"
"Kamar teman"
"Ohhh...""Hm..hm....hm.. "gumamnya dalam mimpi sambil menelan Saliva, menendang selimut hingga jatuh ke lantai
Meski sudah saling mengenal dalam kurung waktu yang lama. Ayu kadang-kadang suka terkejut mendapati Rolla yang sudah berada dikamarnya.
"Bangun cuy, sekolah"
ayu menyipitkan matanya dengan mengucek-ngujek matanya, perlahan-lahan matanya terasa sangat berat, dia menguap tidak bisa menghilangkan rasa kantuknya yang berat, lalu menjawab "Hm...hm..sekolah?" bangkit dari tempat tidur berjalan ke kamar mandi.
Jiwa ayu masih setengah berbaring ditempat tidur, gadis itu berjalan ke kamar mandi dekat kamarnya dengan mata sedikit tertutup akibatnya kakinya menabrak meja.
"Aduh sakit, meja laknat" dia menendang meja yang ia tabrak
Rolla tidak bisa menahan rasa tawanya lalu mengeleng-gelengkan kepalanya "hahahaa..." tawa dua beradik itu"Ayu makan, pikik jian
"Iya Bun""kamu udah makan Rolla, siapa nama adik kamu?, sini makan bareng"
"Bimo tante""Bimo udah makan belum?" Jian menengkukkan kakinya agar tingginya sejajar sama bimo
"aku sa-ma kakak u-udah makan" nada anak kecil"Imut banget adik kamu"Jian mencubit pipi chubby milik bimo
"kok gak mirip sama kakaknya,yang gal..." ucap ayu bicara sambil mengunyah makanan"Mirip dungs, sama aku" potong rolla
Harus dibiasakan mengadakan ritual sesudah membaca yaa!!!
vote+comment, jangan dilupakan kasian aku tuh 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sick
ФанфикPeringatan!!! [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] Bertabrakan dengan sosok laki-laki tentu sesuatu hal sering atau mungkin jarang terjadi, tetapi apa jadinya jika laki-laki yang ditabraknya itu langsung jatuh hati, tetapi tidak berani mengungkapkanny...