Mereka berdua terlihat keluar dari toko baju sembari membawa satu kantung belanja, ya saat mereka di toko baju Naruto membelikan Ino sebuah gaun berwarna orange.
Kenapa warna orange? karena Ino sengaja memilih gaun dengan warna kesukaan Naruto.
Mereka berdua terlihat sedang berjalan bergandengan, Tujuan mereka kini adalah restoran yang ada didalam mall tersebut.
Sesampainya disana mereka berdua memilih meja dekat kaca yang berada di pojok restoran.
Lagi - lagi Ino memilih makanan favorit Naruto, apalagi kalau bukan ramen.
Mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang makan bersama, mereka saling menatap dan tersenyum.
"Itadakimass!" ucap mereka berdua bersamaan, mereka pun mulai memakan ramen mereka.
"Sugoii ramen ini sangat lezat!!!" kagum Naruto sembari memakan ramen dihadapannya dengan lahap, Ino yang melihat tingkah Naruto hanya terkekeh.
"Kapan - kapan jika kau mau kita bisa berkencan lagi disini!" ucap Ino sembari memakan ramennya, perkataan Ino pun dibalas anggukan setuju Naruto
Tak lama kemudian setelah selesai memakan ramen mereka berdua memesan jus yang sama yaitu jus mangga.
Saat mereka sedang asik meminum jus mereka, tiba - tiba Naruto menghentikan aktivitasnya dan menatap Ino, Ino yang ditatap oleh Naruto heran.
"Ada apa Naru kun?" tanya Ino penasaran sembari mengangkat sebelah alisnya.
Naruto pun menghela nafas panjang dan menatap dalam mata hijau Ino, "Jujur padaku kau sedang ada masalah bukan?" tanya Naruto serius, membuat Ino sedikit terkejut lalu berhenti meminum jusnya.
"Ti..tidak ada kok!" ucap Ino berbohong, Naruto pun memegang kedua tangan Ino yang berada diatas meja, membuat Ino sedikit merona.
"Tidak usah berbohong padaku Ino chan! aku sangat mengenalmu dari kecil jadi aku tahu sejak awal kita memasuki mall tadi wajahmu terlihat memendam sesuatu!" ucap Naruto menatap Ino serius, Ino pun langsung menundukan wajahnya.
"Huftt, kau benar.. tadi pagi aku bertengkar dengan orang tuaku!" gumam pelan Ino masih menunduk, Naruto pun tersenyum lalu memegang kedua pipi Ino dan membuat Ino menatap mata biru langit Naruto.
"Sudah kuduga! jadi apa masalahnya sampai - sampai kau kabur dari rumah?" tanya Naruto masih memegang kedua pipi Ino.
'Apa tidak masalah aku menceritakannya pada Naruto kun?' Pikir Ino menatap mata biru langit Naruto.
Ino pun mulai menceritakan apa yang terjadi tadi pagi sampai - sampai ia kabur dari rumah.
Flashback
Pagi hari terlihat keluarga Yamanaka yang sedang melakukan aktivitas pagi yaitu sarapan sembari berbincang - bincang.
Mereka terlihat seperti keluarga bahagia sampai..
"Ino tou san ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu!" ucap Inoichi menatap serius putri semata wayangnya, Ino yang sedang makan pun menatap penasaran sang ayah.
"Apa yang ingin Tou san bicarakan?" tanya Ino sembari masih melakukan aktivitas makannya.
Sang kepala keluarga pun menghela nafas panjang lalu menatap serius putrinya.
"Tou san berencana memindahkan sekolahmu keluar negeri!" ucap sang ayah serius, Ino yang mendengar pernyataan ayahnya terkejut hingga menjatuhkan sendoknya.
"Apa? tou san jangan bercanda!" ucap Ino sedikit kesal menatap sang ayah, ayahnya pun menatap istrinya lalu menatap kembali putrinya.
"Ayah serius! ini demi kebaikan pendidikanmu Ino!" ucap Inoichi menatap putri semata wayangnya yang sedang diam mematung.
'Apa? aku tidak boleh pindah, aku sudah nyaman disini di konoha!' pikir Ino
"Aku tidak mau pindah sekolah! aku sudah sangat nyaman di konoha!" ucap Ino membantah perkataan ayahnya, ayahnya pun mulai kesal.
"Tidak! kau harus tetap pindah sekolah, tou san ingin kau mendapatkan pendidikan yang tinggi!" ucap sang ayah dengan nada sedikit membentak, membuat Ino menatap ayahnya tidak percaya.
"Tidak titik! aku tidak mau pindah!" bantah Ino dengan nada keras sembari berdiri dari duduknya, ayahnya pun langsung berdiri dan menampar putri semata wayangnya tersebut.
Plakk!
Tamparan tersebut membuat putri dan istri nya terkejut, "Inoichi! kau tidak perlu sekasar itu dengan putri kita!" ucap kesal sang istri menatap Inoichi.
"Ini demi kebaikan Ino! hime.." ucap sang ayah, Ino pun mulai meneteskan air mata.
"Aku benci tou san!" ucap Ino lalu berlari pergi keluar rumah, "Ino kau mau kemana?!" teriak sang ibu menatap kepergian putrinya.
Inoichi pun beranjak pergi dar ruang makan menuju kamarnya dengan raut wajah kesal, sedangkan sang istri hanya membuang nafas kasar.
Flashback End
Ino menceritakan semua itu sembari menangis, membuat Naruto menatap sendu Ino.
'Jadi itu masalahnya!' pikir Naruto menatap sendu gadis pirang dihadapannya.
"Tenanglah Ino chan, jika kau masih menangis nanti cantikmu luntur loh!" ucap Naruto sembari menghapus air mata Ino membuat Ino mulai tenang dan menatap Naruto
Ino Pov
Aku sedikit terkejut saat Naruto kun menghapus air mataku, aku langsung merasa tenang dan sedikit senang karena ada orang yang tepat untuk aku menceritakan masalahku.
Alasanku tidak mau pindah sekolah keluar negeri adalah karena aku sudah sangat nyaman bersekolah di Konoha High School.
"Jadi apa alasanmu tak ingin pindah Ino chan?" tanya seorang pria bersurai pirang yang sedang memegang pipiku.
"Di sini aku memiliki banyak teman yang sangat baik dan juga pengertian, hingga membuatku merasa nyaman setiap kali aku pergi sekolah" ucapku menatap Naruto, ia pun tersenyum manis kearahku, membuatku merasa nyaman jika didekatnya.
Jujur sebenarnya alasan utamaku tidak mau pindah adalah karena aku tidak mau berpisah dengan dirinya yaitu Uzumaki Naruto!
Entah kenapa aku sangat tidak rela jika aku harus berpisah dengan Naruto, dia adalah pria yang sangat baik menurutku, itulah kenapa aku sangat kesal saat ayahku menyuruhku bersekolah diluar negeri.
Jika itu sampai terjadi! aku khawatir aku tidak akan bisa melihat senyumannya lagi, tingkat konyolnya yang selalu membuatku tertawa dan wajah tampannya.
Entah kenapa rasanya sangat sakit jika aku membayangkan itu semua.
Ino Pov End
"Huhh baiklah kita pulang kerumahmu!" ucap Naruto menatap serius Ino sembari berdiri dari duduknya, membuat Ino sedikit resah jika harus bertemu kembali dengan ayahnya.
"Tapi bagaimana jika aku benar - benar dipindahkan keluar negeri Naru?!" Ucap Ino dengan nada sedih, Naruto pun menghela nafas panjang dan tersenyum.
"Aku akan membuat paman Inoichi mengerti!" ucap Naruto dengan penuh keyakinan, membuat Ino membulatkan matanya dan menatap mata biru Naruto.
"Apa yang kau lakukan! bisa - bisa nanti tou san akan marah padamu Naru! karena kau mencampuri urusan keluargaku.." ucap Ino menatap wajah Naruto.
"Aku tidak peduli! jika aku harus di marahi oleh ayahmu, karena aku juga tidak mau kau pergi jauh dariku!" ucap Naruto, membuat Ino melebarkan matanya lalu tersenyum.
"Haik aku mengandalkanmu Naru!" ucap Ino akhirnya tersenyum, Naruto pun mulai menggandeng tangan Ino dan beranjak pergi untuk membayar makanan mereka dan langsung kerumah keluarga Yamanaka.
'Aku memang tidak salah, menceritakan semua pada Naruto kun!' pikir Ino tersenyum menatap wajah Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Love In Silence'
RomanceKu tak mampu tunjukanmu segalanya Ku tak mampu berikanmu semuanya Namun yang pasti bila kau milikku Ku pastikan kau yang terbahagia Ku tak ingin biarkanmu terluka Ku tak ingin ajarkanmu kecewa Namun yang pasti bila kau milikku Ku pastikan kau yang t...