Alasan..

277 26 1
                                    

Sore hari, Naruto dan Ino pun sampai di depan kediaman keluarga Yamanaka.

Saat Naruto melangkahkan kakinya tiba - tiba tangan kanan nya ditahan oleh Ino membuat Naruto menoleh kearah Ino yang memasang raut wajah khawatir.

"Ada apa?" tanya Naruto menatap Ino yang terlihat khawatir sembari menggigit bibir bawahnya.

"Apa kau yakin akan melakukannya Naruto kun?" tanya Ino menoleh dan menatap kearah mata biru Naruto, Naruto pun tersenyum memaklumi jika teman masa kecilnya ini khawatir.

"Hm aku sangat yakin! percayalah pada teman masa kecilmu ini!!" ucap Naruto sembari menunjuk dirinya sendiri, Ino pun pasrah lalu tersenyum.

'Semoga masalahnya tidak bertambah rumit!' piki Ino.

Mereka berdua pun berjalan menghampiri pintu kediaman keluarga Yamanaka.

Tok.. Tok.. suara ketukan pintu yang berasal dari Naruto

"Tunggu sebentar!" teriak seseorang dari dalam terdengar seperti suara seorang wanita.

Ino pun bernafas lega karena yang menyahut adalah ibunya, tak lama kemudian pintu pun terbuka menampilkan seorang ibu rumah tangga.

"Ino akhirnya kau pulang! kaa san sangat khawatir padamu!" ucap wanita tersebut langsung memeluk Ino.

"Eunghh.. kaa san lepaskan aku susah bernafas!" ucap Ino, ibunya pun langsung melepaskan pelukannya dan menatap wajah putrinya dengan senyuman lalu ia pun menatap Naruto.

"Arigatou Naruto kun telah mengantar Ino pulang!" ucap nyonya Yamanaka tersenyum kearah Naruto.

"Ano.. bibi apa aku bisa bertemu paman Inoichi?" tanya Naruto serius, membuat sang nyonya Yamanaka pun langsung menatap Ino.

"Ino chan telah menceritakan semuanya padaku bibi!" ucap Naruto dibalas anggukan kecil Ino, membuat sang nyonya Yamanaka pun tersenyum menatap kearah Naruto dan Ino.

"Boleh Naruto kun, tapi apa yang akan kau lakukan?" tanya sang nyonya Yamanaka menatap penasaran Naruto.

"Aku akan melakukan apa saja agar Ino chan tidak pindah sekolah!" ucap Naruto dengan penuh keyakinan membuat Ino dan ibunya pun tertegun dengan perkataan remaja pirang tersebut.

Skip..

Sekarang di ruang tamu yang terdiri dari 2 sofa yang saling berhadapan terlihat di sofa kiri ada Naruto dan Ino sedangkan di sofa kanan ada sang kepala keluarga Yamanaka beserta istrinya.

"Hmm, jadi apa yang ingin kau bicarakan Naruto kun?!" tanya Inoichi dengan nada tegas, membuat Ino bertambah khawatir.

"Ini tentang Ino chan paman!" jawab Naruto menatap serius sang kepala keluarga Yamanaka dihadapannya.

"Huhh aku tidak akan merubah keputusanku!" ucap Inoichi tegas membuat Ino menunduk seperti orang tak punya harapan, Naruto yang melihatnya pun langsung menghela nafas lalu menatap dalam Inoichi.

"Inoichi san, apa anda tidak bisa memikirkannya lagi? lihatlah keadaan putri anda!" ucap Naruto serius, Inoichi pun membuang nafas kasar.

"Sudahlah Naruto kun, aku tidak mau terjadi hubungan buruk antara aku dan kau jika kita berdebat!" seru Inoichi membuat Naruto geram.

"Inoichi san! bayangkan jika anda yang sedang dalam posisi Ino chan sekarang! apa anda akan terima jika anda dipindahkan keluar negeri saat anda sudah nyaman dengan keadaan disini?" ucap Naruto, membuat Inoichi sedikit terkejut dengan pertanyaan Naruto sedangkan Ino dan ibunya hanya berdoa agar Naruto berhasil meyakinkan Inoichi.

"Jika anda merasa sudah sangat nyaman dengan teman - teman anda dan sekolah anda, apakah anda akan terima jika tiba - tiba orangtua anda memaksa anda pindah?" ucap Naruto

'Love In Silence'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang