1|GARIS awal~

31 12 2
                                    

Happy reading~

Sebuah kediaman yang terdiri atas keluarga yang,aneh.Mungkin aneh tapi good attitude dan tentu good looking semua isinya.Dan tentu saja dompetnya juga good. ayeaye

"Heh,my boy bangun sudah subuh!" Teriak wanita cantik paruh baya itu.

"Bentar lagi Ma!" Gurau cowok itu dengan muka bantalnya.

"Iya bentar lagi, matahari terbit di barat.Tunggu aja" ucap Askiya, dengan nada sedikit mengancam.Askiya wanita yang lahir di kota Sinjai namun menetap di Jakarta.

Cowok itupun langsung bangkit dari tidurnya,dan segera mengambil air wudhu untuk shalat Subuh.
Askiya yang melihat itu terkekeh pelan,dia sangat tau cara membangunkan kaum Adam yang satu ini.

"Good boy" ujarnya lalu melenggang pergi keluar.

Setelah melaksanakan kewajiban cowok itu, melakukan ritual mandinya,dan akan segera ke ruang isi perut.
Dia keluar dengan sejuta pesona,wangi,tampan,kaya lagi.
Ya dia adalah Garis Arshaka Nugraha cowok yang berdarah campuran antara Bandung-Jakarta dan Jakarta-Sinjai.
Turun menuruni satu persatu anak tangga.

"Whoy assalamualaikum, calon mayat" ucap Garis menggebrak meja.

"Heh yang sopan!" tutur Askiya.

"Iya Bun maaf" ucap Garis

"Sok iye,anak siapa sih" ujar Adnan sok lebay.

"Anak sendiri tuh!" kesal Askiya.

"Hehe iya sayang maaf" manja Adnan pada istrinya.

"Sayang,sayang jangan mau dipanggil sayang Ma,orang diluar dia cenayang sama cewek-cewek" Garis tak mau kalah.

"Oh gitu, iya oh " teriak Askiya menjewer telinga suaminya itu.

"Eh eh enggak kok enggak!" Ringis Adnan perihal telinganya rasanya sudah mau copot.

Haha, Garis dilawan. Batinnya

"Halo epribadeh" ucap seorang gadis, yang mengenakan pakaian biru putih.

"Nah,Ucii anak papa bantuin.papa yah" rengek Adnan pada putrinya.

"Oke.Ma lepasin Papa kalo enggak, Ucii ndak mau sarapan"perintah Ucii.

"Iya deh iya" kalah Askiya.

"Nah ini baru anak papa, gak kayak.." Adnan menggantungkan ucapan lalu melirik Garis dengan tatapan maut.

"Eitss,gak ada yang gratis di dunia ini pa," ujar Ucii kesenangan.

Ya Allah punya anak perhitungan banget, untung ini duit gak akan abis sampai dunia abis.
Batin Adnan.

"Mau apa, bilang aja" ucap Adnan menantang.

"Ucii mau ke sekolah naik helikopter, kalo naik mobil nanti gerah" ucap Ucii mengibas-ngibaskan tanganya.

"Oke,tunggu" ucap Adnan santai.

Adnan lalu menggerakkan tangannya di ponselnya,lalu menelepon seseorang.Yang masih dipantau Askiya.

"Halo? Iya,anak saya mau heli.."belum selesai Adnan berbicara Askiya sudah merampas handphone nya dan mematikan sambungan telepon.

"Helikopter, helikopter diluar sana masih banyak orang yang mau beli motor aja susah.Ini cuma alasan gerah pake mau naik helikopter segala.Kita itu harus banyak bersyukur,ada mobil aja Alhamdulillah banget.udah sana semua berangkat" omel Askiya.

"Tapi kan Ma kita be-" ucap Garis yang masih bisa dipotong oleh Askiya.

"Udahh! Kalo Mama bilang berangkat ya berangkat, makan diluar aja" kesal Askiya.

Mereka pun segera menjemput ridho dari sang ratu rumah.[salam]

"Hh katanya disuruh bersyukur, tapi malah disuruh makan diluar padahal makanan di rumah banyak.Apa ini yang Mama kamu maksud bersyukur?" Tanya Adnan pada kedua anaknya, tentu saja berbisik.

"Kayaknya Mama PMS deh" ujar Uci.

"PMS apanya orang Mama tiap waktu emang marah-marah terus kerjanya" bisik Garis.

"Ekhemm!Mama denger ya" teriak Askiya yang membuat bulu kuduk,tiga humor itu merinding.

Adnan Mahardika Papa dari seorang Garis,yang sifatnya 11/12 sama Garis.Keturunan Jawa,yang lahir di kota Bandung.

Askiya Magfirah Mama dari seorang Garis,yang lahir di kota Sinjai, Sulawesi Selatan.
Sifatnya gak nular sama sekali sama anaknya.Semua anaknya ngambil sifat Bapaknya.

Luciana Pricilia adik dari seorang Garis,yang bar-barnya nauzubillah.sifatnya 10/12 lah dari Papanya.Lahir di kota Jakarta.

hii, siapapun yang baca makasih.
Jangan lupa ninggalin jejak!
Vote-follow-komen💌
Sory kalo ceritanya lebay.

GARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang