"Kenapa kau terus mengikutiku?!" Sergah Aqua dengan nada kesal.
Arkeolus menaikkan kedua bahunya acuh.
"Aku hanya ingin menjagamu.""Menjagaku dari apa?"
"Dari para pria hidung belang di luaran sana."
"Kaulah pria hidung belang itu!"
"Kenapa malah menyalahkan aku? Kau yang membuatku tergila-gila padamu."
"Cih! Aku menyesal telah menolongmu."
"Hei! Kenapa kau ...."
"Berhenti terus mengikutiku!" Teriak Aqua marah dan spontan menghentikan langkah kedua kakinya menghadap ke arah pemuda yang terus mengikuti di belakangnya itu. Arkeolus tersenyum-senyum sendiri layaknya orang gila, merasa begitu gemas pada kegalakan Aqua sejak insiden ciuman dan semakin menjadi-jadi karena Arkeolus yang terus menguntitnya.
"Jika kau terus bersikap segalak itu..."
"Kubilang berhenti! Kau tuli ya!" Kemarahan Aqua kali ini tidak main-main. Gadis itu kini bahkan sudah mengeluarkan garpu dari dalam tas yang dibawanya, yang ia sengaja bawa dari laut untuk ia gunakan sebagai senjata. Tidak disangka, benda kecil yang bentuknya agak mirip dengan trisula milik raja kegelapan bawah laut itu memang berguna.
"Wohooo... hati-hati dengan senjata itu Nona, nanti kau bisa terluka."
Arkeolus langsung mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ketika Aqua tiba-tiba membalik badan dan langsung mengacungkan senjata tajam tepat kearah wajahnya. Aqua mendelik mengancam seraya mendekati Arkeolus.
"Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau terus mengikutiku?" Tanya Aqua dengan kedua mata melotot. Hal yang justru terlihat semakin menggemaskan di mata Pangeran Arkeolus.
"Aku? Tentu saja calon suamimu."
"BERHENTI MENGATAKAN OMONG KOSONG ITU SIALAN!" Aqua berteriak kesal hingga suaranya menggema ditengah hutan. Sementara Arkeolus malah tertawa geli mendengar suara cempereng gadis mermaid itu.
"Aku tidak tahu siapa dirimu dan dari mana asalmu. Jadi, dari pada kau terus mengikutiku dan membuatku tidak nyaman, lebih baik kau pergi menjauh dariku. Atau aku tidak akan segan-segan membunuhmu dengan senjata ini." Ancam Aqua sambil mendekatkan senjata di tangannya tepat ke depan wajah Arkeolus.
"Baiklah, baik. Tapi jangan mencariku jika kau bertemu dengan monster buruk rupa di tengah hutan nanti."
"Cih! Kau pikir aku takut. Jangan remehkan keberanianku."
Aqua berlalu pergi, meninggalkan Arkeolus yang hanya menggelengkan kepala mengamati punggung Aqua yang semakin tertelan masuk kedalam hutan.
*
"Cantik sekali."
Suara pujian itu terus terdengar sejak Rius keluar dari ruangan berias.
Rius menunduk dalam gendongan King Albartaz. wajahnya tersembunyi di balik dada bidangnya. Gaun pengantin mewah yang dikenakan Rius membuatnya terlihat seperti seorang ratu, tapi hatinya penuh ketegangan.Tadinya, King Albartaz telah menyiapkan gaun khusus mermaid yang didesain khusus, berwarna perak mengingat Rius adalah seekor duyung, namun saat melihat ekor mermaid Rius berubah menjadi sepasang kaki mulus, membuat pria iblis itu akhirnya meminta Maid mendadani Rius dengan Gaun pengantin mewah seorang ratu.
Dan karena Rius masih tidak bisa berjalan menggunakan kedua kakinya, King Albartaz memilih menggendong Rius di depan, layaknya pengantin baru.
King Albartaz terus melangkah memasuki aula besar yang dipenuhi makhluk-makhluk berwujud aneh. Cahaya terang menyinari mereka, dan ribuan pasang mata tertuju pada Rius.

KAMU SEDANG MEMBACA
AQUARIUS (Tamat /Lengkap)
FantasyAquarius adalah mermaid kembar yang memiliki sifat saling bertolak belakang. Jika Aqua adalah ombak besar ditengah lautan, maka Rius adalah air tenang dalam kolam. Keduanya tidak pernah menyangka, bahwa ibu mereka sendiri telah terikat perjanjian de...