Into a Jasper. || [CHENJI]

Has been killed

[Into a Jasper.]

Oh wow! Hy! Semua orang mengenalnya, dia Jasper.

Pemilik tubuh sempurna dengan mata berbeda itu adalah suatu kloningan dari Na Jaemin dan sedikit kontaminasi dari ayahnya eum Jung Jeno.

Oh tidak tidak, seorang Jasper tak perlu memperkenalkan dirinya.

Semua orang tahu dia.

Yeah, semua.

Yang hidup. dan yang mati.

》》▪︎《《

[⚠️If you feel confused, please read S1 of this book.⚠️]

》》▪︎《《

Seolah seperti sihir, aku menatap matanya dengan begitu intens. Deru nafas serta suara bariton miliknya seperti candu yang tak akan pernah habis terputar di otakku. Mata berbedanya begitu menarik, tak pernah memikirkannya namun perlahan mata berbeda itu mulai mengambil tempat di pikiranku.

Menyita hampir se-pertiga dari waktuku untuk memikirkannya. Ia perlahan mulai memahat hatiku, membangun ruang tak kasat mata yang begitu luas didalam sana. Kita tak seharusnya seperti ini, menyukai satu sama lain yang seharusnya tak menjadi lebih dari seseorang yang berasal dari gen yang sama.

Awalnya baik-baik saja, namun waktu terus berjalan dan kami semakin sadar bahwa apa yang kita rasakan bukanlah suatu perasaan sesaat yang datang untuk memuaskan hasrat.

Tidak, tak semudah itu untuk menjadi satu.

Dari awal kami diciptakan, tak seharusnya kami saling jatuh cinta.

Tak ada yang benar dari semua ini.

Perlahan dia mulai mengerti namun pada detik berikutnya dia mulai melawan.

Hal yang seharusnya tak ia lakukan.

Kami mulai memberontak.

Dia membawaku pergi, lalu menyakitiku seperti ia menyakiti dirinya lalu ia berkata bahwa yang ia lakukan adalah bentuk rasa cintanya.

Dia berbeda, tak seperti yang kukenal...

Ahh, tapi aku mulai paham. Dia tak pernah berubah hanya saja aku yang tak pernah melihatnya sejauh apa yang sedang kulihat saat ini.

Mata berbedanya mulai menangis, sebuah tangis pilu yang begitu menyesakkan.

Beribu kata maaf terucap, belaian pipi kudapatkan dari tangan berdarahnya.

Helaan nafas terdengar berat, ketika ia sampai pada ujung penderitaan ia mendekatiku... menyentuh telingaku lalu berbisik.

"It's hurt Casper" desahan nafasnya terdengar begitu berat.

Matanya memejam, dan tak ada lagi kalimat seusai ia pergi.