Part 8

491 56 7
                                    

1 Maret 2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Maret 2017

Nana duduk di atas tempat tidur rumah sakit dengan perut lapar. Tak ada makanan atau apapun yang bisa membuatnya terlepas dari penderitaan perut kelaparan, selain terus-terusan menelan ludahnya sendiri.

Selain perut lapar, pikirannya pun berkutat pada beberapa pertanyaan, dan salah satunya adalah tentang dimana keberadaan kedua oppa tampannya sekarang?

Apakah mereka baik-baik saja? Seingatnya ia dan kedua abangnya baru mengalami kecelakaan, karena bayangan dari benturan keras dan orang-orang berlarian untuk menolongnya tak mungkin salah terekam dalam benaknya.

Apakah mereka masih hidup? Atau justru sudah mati?
Nana lekas menggelengkan kepalanya dan mencoba agar bisa berpikir lebih positif lagi.

Dan di sela-sela kemelut itu, seorang suster membuka pintu dan cukup terkejut ketika melihat Nana sedang duduk dengan wajah kebingungan.

"Astaga... kau sudah sadar Na Jaemina? Kenapa tidak tekan bel di samping ranjang? Kau itu pasien yang harus segera diperiksa setelah sadar,"
Kata si suster bergegas lari keluar, mungkin ingin memanggil dokter.

Nana hanya mengerutkan dahinya. Benaknya kembali bertanya, memangnya pasien mana yang bisa tahu kalau setelah sadar ia harus memanggil dokter dengan cara menekan bel di samping ranjang tidur? Tahu ada bel di sana saja tidak.

Nana langsung meringis ketika ingat kalau suster yang barusan masuk itu cukup aneh.

Tak lama suster tersebut datang lagi, tapi tidak dengan dokter. Nana tambah mengerutkan dahinya.

"Dokter yang sedang jaga semuanya sibuk di ruang operasi, kau biar kupriksa saja."
Kala itu juga Nana memutar bola matanya malas. Pikir Nana, kenapa tidak dia lakukan sendiri saja kalau memang bisa?

"Kondisimu sudah membaik, kau sadar sesuai dengan prediksi dokter," kata si suster yang kemudian memeriksa tekanan darah dan keadaan infus di samping ranjang.

"Suster, dimana kedua oppa-ku? Apa mereka selamat?"

Hanya itu pertanyaan Nana, tapi sang suster justru mengerutkan dahi.

"Oppa? Kau punya oppa?"

"Iya, Jaehyun dan Jeno, mereka tinggi, tampan dan ah ya--Jaehyun oppa, dia adalah jaksa ternama yang sering muncul di televisi, a-apa kau tau?" Nada pertanyaan Nana jadi agak ragu.

"Huh? Setahuku sejak kau masuk ke RS dua minggu lalu tak ada orang-orang semacam itu yang menjenguk atau masuk ke RS ini sebagai pasien, aku hanya pernah melihat beberapa kali seorang bibi dan anaknya yang masih SMP. Beliau mengaku sebagai bibimu."

I'll Be Your Home (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang