Bab 4 : Bingung (18++)

144 19 12
                                    

Adegan dewasa!

Soobin tidak pulang malam ini, lebih memilih berkutat dengan pekerjaannya yang memuakkan. Rasanya masih aneh ketika dirinya dan Yeonjun bahkan belum bisa berbaikan sama sekali.

Yeonjun seharusnya bisa mengerti Soobin, mengapa dalam hubungan mereka selalu Soobin yang meminta maaf? Apakah Yeonjun bahkan menganggap hubungan mereka serius?

Soobin melihat foto dirinya dan Yeonjun yang sedang bersama di meja kerjanya. Ketakutan itu kembali lagi, perpisahan dengan Yeonjun.

Seharusnya Soobin menyadari ini sejak awal, hubungan antara dirinya dan Yeonjun yang jelas masih muda tidak akan pernah berhasil.

Ketukan pintu membuatnya sadar dari lamunannya, Yeonjun berdiri di sana untuk kedua kalinya setelah pertengkaran sore hari tadi.

"Kau tidak pulang? Mengapa kau selalu menghindar jika kita memiliki masalah?" Itu adalah ucapan pertama Yeonjun ketika mereka saling bertatapan.

"Karena aku tidak ingin membawa amarahku ke dalam sesuatu yang akan ku sesali." Jawaban Soobin selalu dewasa di antara mereka.

"Kau sepuluh tahun lebih tua dariku bin, kau yang menjadi pihak paling dewasa di antara kita. Bisakah kali ini saja, kau tidak berpura-pura baik? Katakan padaku jika itu adalah masalah bagi hubungan kita berdua. Marah padaku, pukul aku..." Suara Yeonjun tertahan, "pergi dariku jika dirimu bosan."

Soobin tidak bisa menjawab apapun, tapi mendekat ke arah Yeonjun.

Soobin mencium bibir Yeonjun dengan dingin, menciumnya dalam.

Itu adalah salah satu menghentikan pertengkaran mereka berlanjut lebih jauh.

Ciuman itu semakin dalam ketika Soobin mulai menciumi leher Yeonjun. Yeonjun mendesah pelan.

"Sofa... Please."

Mereka saling melucuti pakaian masing-masing, mencumbu setiap bagian tubuh. Soobin menghisap dada Yeonjun, mengukirnya dengan tanda merah.

Mereka telanjang, berkeringat dan tidak bisa menahan desahannya masing-masing.

Soobin menghisap ereksi Yeonjun.

Dan ketika Yeonjun mencapai puncak Soobin mencium keningnya.

Yeonjun melakukan hal yang sama, merasa bahwa sebenarnya kehidupan seksnya sudah lebih dari cukup.

Ketika Soobin masuk, itu adalah salah satu hal yang sangat di sukai Yeonjun. Dari semua pengalaman bercintanya, Soobin adalah salah satu partner terbaiknya.

Mereka mengganti posisi sampai beberapa kali hingga akhirnya melepas beban dan saling berpelukan.

"Kau tidak tahu betapa aku mencintaimu Yeon."

"Aku tahu."

"Tidak kau tidak tahu."

"Katakan padaku mengapa kau begitu marah hari ini? Itu bukan hanya karena aku pingsan seperti orang mati kan?" Tanya Yeonjun.

Soobin masih diam, menarik bajunya dan mulai memakainya.

"Katakan padaku atau aku akan mencari hal untuk bertengkar denganmu lagi bin."

"Ibuku bertanya kapan aku bisa menemuinya."

Yeonjun kali ini yang terdiam, topik keluarga Soobin jelas melukainya.

Sudah banyak pertengkaran yang disebabkan oleh topik keluarga Soobin. Soobin terlahir dari keluarga yang baik-baik bagaimana mungkin mereka akan setuju untuk melepaskan anak kebanggaannya dengan seseorang seperti Yeonjun?

Our Time (Soojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang