O4

202 35 6
                                    

Selamat membaca...


Pov Off

Aku sedikit terdiam melihat pria kecil itu mulai melangkah pergi.

Dia terlihat lebih pendiam di banding pertama kali aku mengenal nya.

“Dad” panggil putra ku memegang pipi ku.

“Ayo sayang, aku akan mengantar mu ke Bibi Charlotte” ucap ku pada putra kecil ku ini.

Aku sudah menikah enam tahun yang lalu, namun aku memilih bercerai karena pernikahan kami jauh dari kata cinta.

Kami hanya saling menolong reputasi perusahaan yang sudah di bangun kedua orang tua kami.

Aku dan mantan istri ku, Mook. Kami masih berhubugan baik walaupun kami sudah bercerai, dan ini semua hanya untuk putra kami agar tidak merasa kesepian.

Hak asuh sepenuh nya ada pada diriku, dan karena aku juga sibuk dengan perusahaan ku.

Aku memilih menitipkan putra ku di salah satu kenalan ku yang memiliki penitipan anak.

Tempat nya cukup baik dan banyak hal yang di ajarkan kepada putra ku. Jadi aku tak perlu khawatir untuk putra ku.

“Charlotte, aku rasa aku akan pulang cukup larut malam… Bisa kah nanti kau menelpon Mook untuk menjemputnya dan bilang Chimon akan menginap dengannya nanti malam” jelas ku pada Charlotte.

“Aku yakin kau tidak bekerja hingga selarut itu. Kau pasti ingin mabuk dan menyewa wanita kan?!” tebak nya.

Wanita ini cukup mengenal ku dengan baik.

“Kau benar soal mabuk tapi tidak benar soal menyewa wanita char… aku masih mencintai putra ku jadi aku tidak akan melakukan hal bodoh itu” jawabku.

“Baguslah, tetapi jika kau benar-benar mencintai putra mu seharusnya kau tidak perlu meminum alcohol bodoh” omel nya.

Aku hanya tertawa renyah pada nya. Charlotte menatap ku.

“Apa kau baik-baik saja? Kau tampak memaksa tertawa” Tanya nya membuat ku terdiam.

“Aku rasa tidak, tapi aku baik-baik saja untuk saat ini”

“Ingin bercerita?” Tanya nya lembut.

“Tidak, saat ini biarkan aku memikirkan masalah ku sendiri… Terimakasih char kau selalu menolong ku” ucap ku.

Charlotte bukan lah sekedar seorang pengasuh.

Dia sahabatku sejak SMA dan dia wanita yang belum pernah ku sentuh tubuh nya.

“Baiklah.. pergi kau bos tua jangan sampai kau terlambat dan membuat pegawai mu menunggu” usir nya, dan aku tersenyum melangkah pergi menuju kantor.

Sesampai kantor yang ku lakukan hanyalah memikirkan wajah mungil itu.

Namun, terlihat lebih kurus.

Apa dia tidak makan dengan teratur? Atau karena dia kelelahan bekerja? Aku juga tidak tahu dan aku tidak peduli akan hal itu.

Baiklah Off saat nya fokus dalam pekerjaan mu.

💚

Gun POV

Aku menyenderkan kepala ku di bangku kerja ku.

“Mengapa hari ini menjadi hari yang buruk untuk ku?” Gumam ku.

“Gun” panggil seseorang yang membuatku tersadar akan lamunan ku.

Dream EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang