O5

196 30 7
                                    

Selamat membaca...

Off POV

Apa aku tidak salah dengar? Nong Gun?

“Gun? Gun? Seperti tidak asing” ujar Mild seakan mengingat kembali pemilik nama itu.

“Dia adik kelas mu, setahu ku” jawab Tay. Memang Tay selama satu tahun sudah tidak bersekolah dengan kami, ia memilih pindah sekolah.

“Ah aku ingat, bukan kah dia selalu mengekori mu, Off?” Tanya Mild.

Lagi-lagi aku mendapatkan tatapan tajam dari Tay.

Mengapa dia begitu terlihat marah?
Apa yang ia ketahui selama ini hingga terlihat membenci ku?

Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Mild.

“Oyy Tay, nong itu memang sangat manis, aku pikir dia bisa meluluhkan hati Off, ternyata dia meluluhkan hati mu yang lebih beku dari Off” jelas Mild.

Entah mengapa terdengar menjengkel kan. Aku meminum minuman keras ku.

Oh Mild ku yang cantik… sebelum dia meluluhkan hati dingin Tay, dia sudah lebih dulu meluluhkan hati ku tetapi hanya sesaat kerena dia tampak membosankan dulu.

“Dia sangat imut dan tidak bisa aku bersikap dingin kepada nya” jelas Tay sambil tersenyum.

Sejatuh cinta nya dia pada pria pendek itu hingga tersenyum seperti itu?

“Ohooo kau tersenyum ketika mengingat wajah nya, aku harap dia membuka hati nya dan menerima mu Tay” doa Mild, dan aku tidak terlalu suka dengan doa itu.

“Amin, Terimakasih Mild” ucap Tay mengusap rambut Mild.

Menjengkelkan. “Aku ke toilet sebentar” pamit ku beranjak pergi dari meja sial itu.

Aku ke kamar mandi sekira nya untuk membasuh wajah ku.

Namun, kembali terhenti kerena Tay mengikutiku dari belakang, aku menatap nya.

“Apa yang ingin kau bicara kan?” Tanya ku, aku yakin ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan ku.

“Kau dengan Gun dulu sempat dekat?” Tanya nya, pertanyaan yang sebenarnya ku hindari.

“Hmm” jawab ku malas.

“Ada apa dengan wajahmu? Apa kau terlihat kesal karena kita membicarakan Gun? Atau wajah kesalmu karena sedang mabuk?” Tanya Tay yang sedang mengintimidasi ku.

“Ada apa dengan mu hah? Apa yang ingin kau tau dari ku Tay? Jika kau dengan pria jalang itu ingin bersama maka silahkan, aku tidak peduli” teriak ku, aku memilih cepat pergi karena aku yakin Tay akan memukul wajah ku saat ini juga karena perkataan ku.

Aku beranjak menuju meja kami, mengambil ponsel dan kunci mobil ku.

“Off! Kau mau kemana?” teriak Mild sudah tak ku pedulikan.

Bruk

“Akh! Hati-hati kalau ja-
Omel seorang wanita mendadak terdiam, aku menatap mata nya dan sepertinya dia sudah memaafkan ku.

Ku tarik tangan nya dan dengan cepat aku mencium bibir nya, aku tidak peduli yang ingin aku lakukan hanyalah melupakan pria kecil itu dalam pikiran ku dan bersenang-senang.

💚

Tay POV

“Brengsek, dengan mudah nya dia bilang Gun jalang, padahal siapa yang lebih jalang” kesal ku, segera aku menghampiri Mild.

Dream EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang