After

12 8 0
                                    

Hari yang tidak pernah di bayangkan oleh Rara yang terjadi sangat tiba tiba padahal baru rasanya kemarin ia memiliki pacar yang sweet seperti Mark.
Rara yang masih di selimuti kesedihan pasca kehilangan seseorang yang dicintai nya hanya bisa diam dan melamun tidak tahu sedang memikirkan apa
Setelah hari ia tau bahwa Mark meninggalkan nya untuk selamanya kegiatan Rara hanya diam di kamarnya mengurung diri tidak makan hanya diam menatap handphone nya yang menampilkan foto Mark dan ia yang sedang tertawa lepas disana

"Kak kok Lo tega banget ninggalin gue"

"Kak kita baru pacaran sehari loh tega banget"

"Katanya mau ajak gue jalan jalan ke Kanada ntar mau jalan ke Aussie sama gue"

"Lo udah janji kak janji harus di tepati"

"Tapi Lo ingkari kak"

"Jahat banget Lo"

Rara berteriak seperti orang gila
Dia berbicara sendiri
Teriak lagi menangis lagi penampilan nya jauh dari kata baik
Rara yang ceria berubah 180° menjadi pendiam dengan kantung mata yang sangat tebal

Tetapi tiba tiba Rara teringat akan sesuatu
Ia ingat belum membaca surat yang Mark titip ke dokter Jeff

"Mana ya suratnya" ia pun mencari di seluruh ruangan dan ternyata surat itu berada di atas meja rias nya dan ketika ka bercermin

"Ihh jelek banget gue ntar kak Mark ga suka lagi sama gue dah ah mandi dulu deh biar cantik" lihatlah dia sudah seperti orang gila kan

Dan setelah dia mandi dan terlihat seperti Rara yang biasanya lalu dia langsung membaca surat tersebut

"Hai Rara kayaknya kalo kamu buka surat ini aku udah pergi ya hehe maafin aku ya aku minta maaf banget karna udah ninggalin kamuu aku minta maaf gabisa tepatin janji aku ke kamu tapi kamu harus tau aku sayang banget sama kamu aku ga boong sumpah deh! pasti kamu jelek banget abis nangis tuh kan jelek banget kalo nangis!! Jangan nangis Yaa cantik nya aku jangan nangis ya sayang ikhlasin akuu oke sayang semangat yaa aku yakin kamu bisa ke Kanada tanpa aku aku bakal jaga kamu dari atas sampai ketemu nanti di atas ya sayang aku harap kita ketemu lagi aku sayang sama kamu sayang banget dadahh sayangg love u oiya jangan lupa ke rumah aku ya alamatnya aku tulis di baris paling bawah nanti ketemu ya sama orang tua aku mereka bakal sampein sesuatu dadah sayangku sehat sehat terus yaa jangan sakit lagi nanti gaada yang temenin OKEE love you🤍 - Mahendra Anderson

Setelah membaca isi surat tersebut Rara Makin menangis sejadi jadi nya dan ternyata di dalam amplop tersebut terdapat cincin milik Mark yang mereka beli kemarin dan ada satu kalung yang bertuliskan inisial mereka berdua yaitu M dan R

Kedua sahabatnya yang baru datang langsung cepat cepat masuk ke dalam rumah rara karena mendengar suara teriakan dan bunyi keributan di atas yang bersumber dari kamar Rara
Setelah mereka sampai di kamar Rara mereka terkejut melihat kekacauan dimana mana dan melihat Rara yang menangis di pojokan

"Ra heh istighfar gaboleh gitu" Nana sambil menepuk nepuk kedua pipi Rara untuk menyadarkannya

"Ra ya Allah naik dulu yuk ke tempat tidur ya ayo naik dulu" ajak Dinda sambil menarik tangan Rara
Tetapi tidak lama kemudian Rara tiba tiba pingsan mungkin karena kelelahan menangis dan teriak teriak

Nana dan Dinda pun membereskan kekacauan yang terjadi tetapi ternyata Dinda menemukan Surat yang baru selesai di baca Rara tadi dan segera memberitahu Nana

"Na na coba liat ni" sambil menyodorkan surat itu ke Nana

"Eh apa nih" sambil menerima surat itu dan mencoba membuka nya

"Itu keknya surat yang dikasih Mark deh" sambung Dinda

"Pasti baru abis dibaca nih sama ni anak" Nana yang langsung tau penyebab kekacauan ini adalah surat ini
Mereka berdua pun membaca dengan teliti Surat tersebut dan mereka ikut menangis, mereka membayangkan bagaimana sakit nya hati Rara ketika membaca surat ini tapi saat menuju baris terakhir ia menemukan sesuatu
Yap alamat rumah Mark, Mark kan menyuruh Rara datang ke rumah nya untuk mencari tahu sesuatu

"Eh eh na ini alamatnya" tunjuk Dinda pada baris terakhir surat tersebut

"Nah iya ayo deh kita kesana kita cari tau" ajak Nana kepada Dinda

"Coba telpon anak geng gih sapa tau mau bantu" usul Dinda

"Oke deh" setelah itu Nana langsung menelpon anak geng untuk dateng ke rumah Rara

Selang beberapa menit kemudian mereka pun datang dan langsung menuju kamar Rara karena saat mereka mengetuk pintu tidak kunjung dibuka dan akhirnya mereka langsung masuk begitu saja

"Assalamualaikum, buset Ade ape nih" salam Haikal sekaligus terkejut melihat kondisi kamar Rara yang tidak terlihat baik baik saja

"Gausah berisik kebiasaan banget" omel Renandra sambil menabok punggung Haikal

"Rara kenapa" tanya Jovan yang memang tidak tahu apa apa
Ya mereka belum menceritakan apa yang telah terjadi kemarin
Akhirnya pun Dinda dan Nana menceritakan sejelas mungkin dan sedetail mungkin dan dipastikan tidak ada yang Ter skip
Dan reaksi mereka semua tentu saja shock
Mereka membayangkan betapa miris nya semua yang di alami teman nya kemarin

"Innalilahi, kasian banget Rara" Jake yang merasa kasihan melihat keadaan sahabat pacarnya itu hanya bisa tersenyum miris

"Nah terus ini gimana kita datengin aja ke rumah nya?" Tawar Jovan kepada mereka semua

"Ayooo" mereka semua menyetujui tawaran Jovan

"Kapan pergi nya?" Tanya Jehan

"Besok aja" jawab Jovan

"Naik apa kita?" Tanya Haikal

"Jalan kaki, ya pake mobil lah oon" jawab Renandra sembari menoyor kepala Haikal

"Ya kan gue nanya" jawab Haikal sambil ngegas Krn merasa kesal pada Renandra
"Pake mobil siapa kita" tanya Haikal lagi

"Pake mobil gue" jawab Jovan
"Satu lagi mobil gue aja" ucap Jake

"Yaudah berarti BSK pergi ya" ucap Nana

"Rara ikut ga?" Tanya Dinda sambil melihat teman nya yang masih terbaring lemas tidak sadarkan diri di atas tempat tidurnya

"Ajak lah harus" jawab Jovan tegas

"Yaudah ntar gue aja yang ngomong ke mama nya Rara" ucap Jehan

"Ehh Raa udah bangun Lo gapapa?" Jovan yang melihat Rara sudah sadar langsung berdiri dan berjalan mendekati kasur Rara

"Ehmm" jawab Rara hanya dengan deheman

"Laper ga Ra" tanya Nana kepada Rara yang pastinya Nana tau kalau Rara belum makan

Rara hanya menjawab dengan gelengan

"Makan ya sayang nanti sakit" peringat Dinda sambil mendekati Rara lalu mengelus kepala sang sahabat

"Iya terserah" jawabnya singkat

"Mau makan apa hmm" tanya jovan sambil mengelus lembut tangan dingin Rara

"Terserah aku ikut aja" jawabnya, sangat singkat bukan? Biasanya Rara adalah tipe yang cerewet soal makanan

Teman teman nya ikut merasa sedih karena melihat Rara yang hanya diam melamun dan tidak banyak bergerak berbicara pun hanya seperlunya
Mereka rindu kerandoman seorang Rara, rara yang berisik hiperaktif ceria dan cerewet 
Baru satu hari Rara seperti ini mereka sudah merasa sangat kehilangan apa lagi Rara seperti ini selama nya huh jangan sampai

TBC

6 Day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang