Truth

15 9 0
                                    

Keesokan hari nya mereka pergi menuju alamat yang ditulis oleh Mark di surat itu

"Jauh banget et dah rumah Nye" protes Haikal yang merasa pegal karena sudah duduk selama 1 jam

"Berisik Lo,Lo cuma diem aja tinggal duduk masih aja ngeluh harusnya yang ngeluh noh Jovan yang lagi nyetir" omel Renandra pada Haikal yang sedari tadi mengoceh kalau lama lama pantat nya bakal tepos

"Udah udah Gausah berantem" Rara pun akhirnya membuka suara setelah 1 jam tidak berbicara sepatah kata

"Iyaa iyaa" karena kali ini Rara yang ngomong mereka langsung menuruti nya

Selama Dua jam perjalanan yang di tempuh akhirnya mereka telah sampai di depan sebuah rumah putih yang besar yang nampak tidak asing bagi Jovan and the geng

"Eh ini kan rumah nya" tanya Jovan memastikan

"Keknya ini sih soalny alamat nya udah sesuai nih" balas Jake sembari melihat kembali catatan di surat tersebut

"Eh kok kayak Dejavu ya anjr" Haikal yang saat sampai hanya diam akhirnya bersuara

"Iya ya keknya kita pernah ga sih kesini" sambung Renandra sembari melihat sekeliling

"Dah dah coba kita pencet bel nya" Jehan pun memotong pembicaraan mereka dan langsung memencet bel rumah nya

Tidak lama kemudian gerbang pun terbuka dan menampilkan sosok wanita yang belum terlalu tua sambil tersenyum
Dan berbicara

"Loh temen temen nya mahen kan" ucap wanita itu ketika melihat Jehan yang posisinya berdiri paling depan

"Eh Tante, loh iya ya ini kan rumah kak mahen" Jehan yang baru menyadari bahwa ada sesuatu yang janggal saat ini janga jangan... Ah terlalu banyak spekulasi di otak Jehan dan akhirnya mereka memutuskan masuk
Dan tiba tiba wanita itu tersenyum ke arah Rara sambil memegang tangan Rara

"Ini Rara ya" sambil memegang tangan Rara dan ia memandangi wajah Rara

"Ehh iya Tante halo aku Rara" jawab Rara dengan senyum kikuk

Mereka pun dibawa masuk ke dalam rumah dan di persilahkan untuk duduk

"Eum sebentar ya Tante ambilkan barang yang Mark titipkan untuk Rara" permisi ibu Mark dan beranjak pergi masuk ke dalam kamar yang di yakinkan itu adalah kamar Mark

"Nah ini dia barang nya, oiya Ra kamu boleh kalo mau liat liat kamarnya Mark" tawar ibu Mark ketika melihat Rara yang nampaknya sangat penasaran tentang isi kamar sang kekasih

"Ehh boleh Tan?" Dengan mata yang berbinar Rara pun menuju kamar Mark dan melihat lihat isinya

"Jadi Tante sebenernya kak Mark itu bohong ke kita kita?" Tanya Jovan dengan mata yang sedikit berkaca kaca menatap ke arah ibu Mark

"Iyaa.. dia yang mau ngerahasiain itu semua dia bilang gamau buat kalian khawatir dia sengaja ganti nomor dan pindah ke apart nya katanya biar kalian ga bisa nemuin dia" jawab ibu Mark dengan mata yang berkaca-kaca

"Jadi pas kami kesini buat cari Kak Mark dia udah pindah ke apart nya? Bukan udah balik ke Kanada?" Kali ini Jehan yang bertanya

"Iyaa, maafin Tante Tante harus bohong karena Tante disuruh sama Mark" ibu Mark pun menunduk merasa menyesal

Mereka semua terdiam merenungi
Mereka sangat dekat dengan Mark tapi kenapa mereka tidak tahu kalau Mark itu sakit
Dan juga saat ini ibu nya belum bisa memberitahu Mark itu sakit apa

Rara yang sebenernya mendengar percakapan itu pun keluar setelah dia meng eksplor isi kamar Mark dan ia berkata

"Jadi kak Mark bohongin aku? Dia bilang dia dari Kanada tapi ternyata dia satu sekolah sama aku tapi kok aku gatau" tanya Rara dengan menatap mereka semua dan Rara kembali menangis menyesali mengapa dia tidak bisa mengenal Mark jauh sebelum ini padahal kesempatan mereka untuk bertemu sebesar 99%

"Kalo kamu mau lebih tau tentang Mark baca buku ini ya dia tulis buat kamu" sambil tersenyum ibu Mark mengusap tangan Rara sambil memeluknya dan berkata untuk mengikhlaskan Mark

"Kalau kalian mau tau sebenernya mark sakit apa kalian bisa tanya ke dokter Jeff" ibu Mark merasa tidak kuat jika ia yang harus menyampaikan nya

Dan akhirnya sepulang mereka dari rumah Mark mereka langsung menuju rumah sakit untuk bertemu dokter Jeff
Sesampai nya mereka di rumah sakit mereka langsung pergi ke ruangan dokter Jeff tergesa gesa

Tok tok tok

"Selamat sore dok maaf kita Tiba tiba datang" ucap Jovan sambil membuka pintu ruangan dokter Jeff

Akhirnya mereka pun dipersilahkan masuk oleh dokter Jeff

"Jadi saya cerita ya jangan ada yang bicara sebelum saya selesai oke" peringat nya
"Jadi Mark itu menderita penyakit Ginjal stadium lanjut" sambil menunduk ia berhenti sejenak untuk mengambil nafas
Rara yang terkejut hanya bisa diam dan ia merasa mata nya mulai memanas
Jovan yang melihat itu langsung pindah kesamping Rara untuk membantu menenangkan nya

"Mark sakit ginjal stadium akhir dan baru ketahuan semenjak 3 bulan yang lalu saat tahu bahwa ia menderita ginjal stadium lanjut ia memutuskan untuk menjalankan perawatan cuci darah setiap Minggu tapi melihat kondisi nya yang semakin parah 1 bulan yang lalu ia berhenti sekolah untuk fokus pada pengobatan nya dan sehari sebelum Rara masuk rumah sakit ia tiba tiba drop dan dilarikan kesini dan berakhir di rawat disini dan saat Rara masuk rumah sakit ia rela merubah jadwal cuci darahnya jadi di pagi hari yang biasanya ia lakukan sore hari ia ubah pagi hari dengan alasan ingin menemani Rara yang kesepian" dokter Jeff berhenti bicara karena merasa sudah selesai menceritakan apa yang harusnya di ceritakan

Mendengar pernyataan dari dokter Jeff Rara yang merasa menjadi seseorang yang sangat spesial bagi Mark menangis sejadi jadi nya
Teman teman nya pun ikut menangis terutama Haikal dia yang paling dekat dengan Mark tapi ia tidak tahu bahwa temannya mengidap penyakit seberat ini
Bahkan Jovan pun menangis merasa menyesal karena tidak bisa melihat Mark untuk terakhir kali nya

"Kak Mark di kuburin nya dimana dok?" Rara bertanya dengan suara yang bergetar tetapi tetap mencoba untuk tegar

Dokter Jeff yang melihat Rara berani menanyakan hal tersebut pun tersenyum dan langsung menjawab
"Itu pemakaman yang di Deket rumah sakit ini ga jauh kok" jawabnya disertai senyuman

"Makasih ya dokk" mereka semua berterima kasih kepada dokter Jeff karena telah menceritakan semua nya

Sepulang mereka dari rumah sakit mereka pun mampir makan karena mereka belum makan apa apa sejak tadi siang
Saat makan pun mereka hanya saling diam tidak mengucapkan sepatah kata pun dan lebih memilih bergelut dengan pikiran mereka masing masing

"Abis ini kita ke tempat kak Mark yuk" tawar Jovan sambil membuka obrolan
Mereka semua langsung menatap Rara mereka takut Rara akan menangis kembali saat mengunjungi Mark

"Gua gapapa ayo abis ini ke makam kak Mark tapi sebelum ini kita beli bunga dulu ya" jawab Rara disertai senyuman,Rara tahu bahwa teman teman nya mengkhawatirkan dirinya

TBC.

6 Day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang