2

15 9 5
                                    

Sepulang sekolah....

Zafa berjalan menuju parkiran sekolah. Ia mendatangi motornya yang ber- merk vario 150. Saat ia hendak ingin memakai helm carglossnya, tiba tiba Rangga datang begitu saja.

"Eh Zafa nebeng dong" Kata Rangga dengan wajah puppy eyes nya.

"Dih motor lu kenapa emangnya?" Zafa menaikkan kaca helmnya.

"Mogok, hehehe" Rangga meringis.

"Makanya jangan sok sok an, motor KLX aja sok sok an, yaudah buru" Lalu Zafa kembali menurunkan kaca helmnya.

"Yee, ini mah baru mogok sekali ya" Rangga mengunci helmnya dan menaiki motor Zafa.

"Nyenyenye" Zafa memajukan bibirnya. Rangga pun tersenyum dan salah tingkah dengan Zafa. Rangga dan Zafa terlihat sangat serasi, ditambah lagi helm mereka yang sama.

Saat di jalan, Rangga memperhatikan Zafa dari kepalanya. Zafa yang melihat kaca spion tersadar dengan tatapan Rangga.

"Liat apaan lu?" Zafa mengalihkan pandangannya ke depan.

"Liat lu lah" Rangga mengalihkan pandangannya. Zafa tersenyum-senyum menandakan ia salting.

Setelah itu Zafa berhenti di sebuah supermarket.

"Heh rumah gw bukan disini" Rangga menepuk bahu Zafa.

"Dih, org gw mau beli es krim" Zafa melepas helmnya dan turun dari motornya.

"Traktir gw" Ucap Rangga dan memindahkan posisi duduknya di jok depan. Zafa memajukan bibirnya dengan hembusan napas yang kasar.

"Kalo nraktir sahabat tu yang ikhlas" Sindir Rangga ke Zafa. Zafa hanya menjawab kata hm.

Setelah itu, Zafa berjalan memasuki supermarket. Ia memilih es krim kesukaannya-es cup vanila dan kesukaan Rangga-es cup coklat. Saat ia hendak membayarnya dikasir, tiba tiba seorang lelaki menggenggam tangan Zafa.

"Ikut gue" Kata lelaki itu atau mantan doinya Zafa-Elzan (belum pacaran baru deket aja).

"Aww! Elzan? Ngapain Lo?" Tanya Zafa terkejut.

"Ikut gue!" Elzan berbicara dengan nada yang lebih tinggi.

"Aww sakit. Lepasih gak!" Zafa berusaha melepaskan genggaman Elzan.

"Lepasin!" Rangga datang lalu menarik tangan Zafa ke belakang punggungnya yang membuat genggaman Elzan semakin melonggar.

"Lo nggak usah ikut campur!" Elzan menunjuk Rangga dengan jari telunjuknya.

"Ya jelas ikut campur lah!" Rangga berusaha melindungi Zafa.

"Emang Lo siapa?!"

"Gua pacarnya!"

deg.
Jantung Zafa berdetak kencang.

Lalu Rangga dan Zafa segera membayar es krimnya. Setelah itu mereka keluar dari supermarket dan pergi meninggalkan supermarket.

"Kok tadi lo bilang kalo gw pacar Lo?" Tanya Zafa sambil menaikkan kaca helmnya.

"Emang Lo mau digangguin dia terus? Emangnya dia siapa sih?" Ucap Rangga sambil menoleh sedikit ke arah belakang.

"Ya enggak sih, dia tuh Elzan. Mantan doi gua waktu SMP, tapi cuma 3 bulan gitu nggak pacaran." Kata Zafa yang menjelaskan siapa Elzan.

"Kok Lo nggak cerita sama gua?"

"Nanti kalo gua cerita pasti ada yang sakit hati!" Zafa dengan pedenya berbicara seperti itu.

"Dasar kepedean lo!" Rangga sedikit berteriak. Lalu mereka berhenti disebuah taman.

[R A N G G A]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang