Gossip

4.3K 28 1
                                    

Inilah aktivitas pagi hari saat di sekolah. Satpam yang berjaga di gerbang, Guru memasuki ruangannya dan siswa nongkrong di depan kelas sampai bel berbunyi

"Pagi bu cantik" sapa pak satpam.

Aku balas dengan senyuman

"Pagi bu nabila" salah satu siswi sambil bersalaman.

Aku biasanya hanya bersalaman saja tanpa banyak bicara..

Seorang guru harus memberikan contoh dan teladan yang baik bagi siswanya. Aku harus bersikap profesional, merubah sifat asli agar terlihat berwibawa di depan guru dan siswa.

"Krik , krik krik! " Bunyi bel masuk berbunyi.

Kegiatan belajar mengajar dimulai sejak bel berbunyi. Piket keliling kelas sampai konseling siswa aku jalani. Rasanya kaki terasa pegal hari ini. Hingga tibalah waktunya jam makan siang.

"Cong! Makan yuk!" bu nanda menepuk bahuku.

"Eh gajah, ada apa nih tumben ngajakin gua makan siang?" jawabku yang heran akan tingkah bu nanda

"Gua ada bahan, makanya cepet deh ke kantin" ajak bu nanda sambil memegang tanganku

Guru yang mengajar bahasa Indonesia ialah Bu Nanda. Berawakan gemuk dengan pipi chubby. Sudah lama aku menjadi sahabatnya dari kuliah sampai menjadi rekan kerja di sekolah ini. Kelebihan bu Nanda selain berat badan yaitu dari mulut dan telinga. Cepatnya menangkap gossip hingga mengetahui rahasia seluruh sekolah.

 Cepatnya menangkap gossip hingga mengetahui rahasia seluruh sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaan gajah bahan nya?" aku penasaran akan gossip ini.

"Suut, Sutt, Bentar2, gua lagi makan" saut bu nanda saat mengunyah makanan.

"Beresin dulu tuh nasi di mulut" ledek ku

"syukur, beres juga makannya" bu nanda sudah membereskan makanan.

"Eh cong lu tau si putra kelas 12 ips ga?" bu nanda memulai pembicaraan.

"Bentar-bentar kayaknya gua tau sih tuh anak, yang bermasalah bukan sih?" aku agak sedikit lupa.

"Iya cong, masalah terakhir dia mukulin pacarnya karena diputusin, gila ga tuh anak" ucap bu nanda.

"ah gila, bisa-bisanya mukulin cewek anjir" aku terkejut.

"Ga ngotak tuh cowok" tambah ku.

" yg gua denger tuh si cewek udh ke ketahap mental illness terus kondisi di tubuhnya banyak memar-memar" bu nanda menjelaskan korban.

"Eh tunggu kenapa lu tau tentang kasus ini? Harusnya bk dulu yang pertama tau" hal yang aku pertanyakan ke bu nanda.

"Baru kemarin kejadiannya say, gua nguping td pagi pembicaraan orang tua korban sama wali kelas di ruang kepala sekolah, selanjutnya lu bakal terlibat kok" jawab bu nanda dengan menelankan suara.

"Keluarga korban ini nuntut si putra bertanggung jawab lalu dikeluarin dari sekolah, tapi sekolah belum ngasih keputusan" lanjut bu nanda.

"Kayaknya masih ada tahap negosiasi sekolah, korban sm pelaku" pernyataan bu nanda yang bingung.

"Oalah..gua doain aja yang terbaik moga korbannya cepet sembuh, si putra dapet balasan yang setimpal" Aku berharap agar masalah ini selesai.

"Cabut yu! gua ada kelas nih" aku berusaha memberhentikan obrolan.

"Ya elah, lu main cabut aja" bu nanda yang masih ingin bergosip.

"kaga beres - beres jir, kagak baik ngomongin orang" aku menyindir bu nanda.

"Iya - iya, tapi lu yang bayar yak!" bu nanda ada maunya

Aku hanya diam

Kerjaan SampinganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang