03

2 1 0
                                    

"Isabelle... Isabelle... Disini kau rupanya". seketika aku terbangun, belakangan ini, aku selalu melihat mimpi-mimpi di tempat yang sama dan aku selalu mendengar nama yang sama di dalam mimpi itu, Isabelle?, Mimpi yang aneh pikirku. Akupun langsung bersiap untuk pergi ke kampus, dan aku terkejut karena Elisa sudah berada di rumahku, kamipun berangkat ke kampus bersama, suasana yang canggung.. Ini karena aku tidak pernah berinteraksi dengan perempuan sebelumnya, diapun memulai percakapan, "mata itu indah ya" sambil menengok ke arah mataku, akupun tersipu malu, dan membuat suasana tambah canggung, "oh iya, kamu belum memberi tauhuku namamu" ucapnya, dengan malu-malu aku menjawab, "Maaf, aku lupa memperkenalkan diri, namaku Kenny, mohon bantuannya", apakah ini sudah benar? Pikir ku, diapun tertawa dan membuatku tambah malu.

Sesampai di kampus, semua orang melihati ku,terutama para lelaki, wajar saja, aku yang tidak pernah punya teman ini sekarang bersama dengan perempuan yang cantik, seketika langsung banyak rumor yang beredar, bahkan Elisa sampai ikut di tuduh sebagai penyihir, Elisa pun terkejut atas prilaku orang terhadapku, akupun memberi tahu Elisa tentang mengapa orang-orang menjauhi ku, dan akupun menyuruhnya untuk tidak bersamaku lagi, karena nanti dia bisa di rumorkan yang tidak-tidak. Diapun menolak dan berkata "aku tidak peduli atas perkataan mereka, tenang saja, apapun yang terjadi aku tetap harus bersamamu" aku yang mendengar perkataan itu langsung tersipu malu dan sedikit bingung, kenapa ada orang yang baru saja kenal bisa mengatakan hal seperti itu kepadaku.

Kelas pun berakhir, aku yang sedang bersiap untuk pulang di datangi oleh seseorang, ternyata orang itu adalah Arthur, dia juga memilih jurusan yang sama denganku, dia duduk di bangku paling belakang, wajar saja kemarin aku tidak melihatnya, diapun mengajak ku ke perpustakaan, tak lama kemudian, Elisa juga datang mendekatiku dan mengajak ku pulang, "oh jadi kau punya rencana rupanya, yasudah lain kali saja" ucap Arthur, Elisa pun bertanya "dia siapa?" Akupun menjelaskan hubunganku dengan Elisa dan saling memperkenalkan mereka berdua, Arthur pun mengajak Elisa untuk ikut ke perpustakaan, akhirnya kami bertiga pun menuju ke perpustakaan.

Sesampai di perpustakaan, Arthur langsung mengambil beberapa buku tentang teori hollow earth, Elisa tampak terkejut dengan itu, Arthur pun menjelaskan beberapa hal yang dia temui, aku yang juga penasaran mendengarkan dengan baik apa yang Arthur sebutkan, diapun memintaku untuk membantunya menemukan kebenaran tentang teori hollow earth ini. Menarik! Pikirku, akupun dengan antusias ikut mencari kebenaran tentang hollow earth ini. Akupun bertanya kepada Elisa yang daritadi hanya diam "bagaimana dengan mu Elisa?", Tampak nya dia tidak tertarik dengan ini pikirku, "aku akan mengikuti apa yang kamu lakukan Kenny" jawabnya, mendengar jawaban Elisa, Arthur pun menggoda ku, sial, lagi-lagi aku tersipu malu.

Kami bertiga pun keluar dari perpustakaan, Elisa yang sudah ada jemputan pun langsung pulang, begitupun dengan Arthur, hanya aku yang berjalan kaki karena kampus ini lumayan dekat dengan rumah ku, sesampainya dirumah akupun langsung mencari tahu tentang hollow earth ini lebih dalam, membaca beberapa artikel tentang hollow earth ini semakin aku mempercayai kebenaran nya, akupun mulai mengantuk, dan memutuskan untuk istirahat.

Keesok kan harinya, seperti biasa.. Elisa sudah ada di rumahku sebelum aku bangun, akupun langsung bersiap untuk berangkat ke kampus, kamipun berangkat seperti biasanya. Dari kejauhan aku melihat Arthur yang sudah menunggu ku di gerbang kampus, dia berkata kalau tadi malam dia menemukan sesuatu yang sangat gila, diapun meminta kami untuk ke perpustakaan untuk membahasnya sehabis pelajaran.

Seperti yang Arthur minta tadi, aku dan Elisa pun pergi ke perpustakaan untuk mendengarkan tentang apa yang Arthur temukan tadi malam, diapun menunjukan artikel tentang portal menuju dunia bawah yang di sebut Agartha, diapun berkata ini semakin menjelaskan bahwa teori hollow earth itu benar-benar nyata. Akupun langsung memberi tahu Arthur kalau itu hanyalah dongeng yang di buat-buat, namun Arthur menjelaskan kepadaku bahwa bukan cuma di artikel ini yang menyebutkan keberadaan Agartha itu benar-benar ada, diapun menjelaskan kalau Agartha ini juga di jelaskan di beberapa negara lain bahkan Agartha ini juga di jelaskan keberadaannya di dalam suatu agama, dari sini Arthur pun bilang, memang benar bisa saja ini hanyalah sebuah dongeng, tetapi coba kau pikir.. mitos yang menyebar luas di seluruh dunia bahkan agama jauh sebelum adanya internet, bukanya itu agak aneh? Tanya Arthur, akupun  mulai berfikir bahwa perkataan Arthur ada benarnya juga, Elisa pun ikut berpendapat dan berkata kalau ini terlalu mengada-ngada dan sekali lagi hanyalah mitos, Arthur pun tampak murung dan tidak berkata apa-apa lagi. Akupun memutuskan untuk mengajak mereka pulang, kamipun pulang kerumah masing-masing, seperti biasa Elisa pun pulang dengan jemputan nya, tetapi orang yang biasa menjemput Arthur tampaknya agak telat, akupun menemani Arthur sampai jemputan nya tiba.

Melihat Arthur yang begitu murung akupun memberitahu dia bahwa Sebenarnya aku memikirkan perkataan dia tentang Agartha tadi. Arthur pun tersenyum dan berkata "aku tidak apa-apa, jadi tidak perlu menghiburku" akupun memberi tahunya kalau aku benar-benar memikirkan itu dan bukan sekedar untuk menghibur nya, tetapi Arthur tetap saja murung, akupun menanyakan alasan mengapa dia begitu percaya dengan teroi hollow earth ini, diapun menatapku dan berkata, "aku hanya memberi tahu ini kepadamu saja, jadi tolong jangan bilang ke siapa-siapa", akupun menjawab "tentu, akan kurahasiakan dari siapapun, lagipula aku tidak banyak cukup teman untuk itu", diapun menunjuk kan suatu foto dan mulai menceritakan sesuatu.

Bersambung...

Seven different worldWhere stories live. Discover now