3

109 13 18
                                    

11.30 malam waktu setempat...

Ruang kerja Hiroomi...

Hiroomi menatap fokus laptopnya, tiba-tiba...

Tok
Tok
Tok

Hiroomi hanya melirik, terlihat Yamato di ambang pintu dengan berkas yang dia berikan tadi siang.

Yamato memberikan berkas tersebut pada Hiroomi, Hiroomi membuka dan melihat apa keputusan Yamato tak lama dia tersenyum menyungging. " Jadi ini pilihan mu? Baiklah kalau begitu ". Tanggapan Hiroomi dengan santai.

" Aku sudah mempelajari isi berkas yang kau berikan padaku tadi siang, berkas itu berisi tentang peraturan dalam underground world ".

" Begitu rupanya, pantas saja dia menyuruh ku untuk mempelajarinya ". Kembali fokus pada laptopnya.

" Dari semua nya ada peraturan yang sangat penting untuk kau ketahui, tuan ".

" Peraturan apa itu hingga aku harus mengetahuinya ".

" Jika ada seorang leader yang mengajak mu berduel kau tidak boleh menolak nya ". Jelas Yamato serius.

Semula Hiroomi yang fokus menatap laptopnya sekarang beralih pada Yamato dengan datar. " Kau anggap itu penting? Itu peraturan yang biasa ".

" Kalian harus berduel hingga menemukan pemenang nya.  Pemenang akan mengambil seluruh kekuasaan dan aset milik leader yang telah mereka kalahkan ". Jelas Yamato seiring suaranya yang semakin lemah.

Hiroomi yang mengerti maksud Yamato berjalan mendekati nya. " Jadi secara tidak langsung kau mengatakan aku lemah, begitu? ". Kesal Hiroomi namun sebisa mungkin untuk tidak meledak.

" Aku tidak mengatakan jika tuan lemah ". Sanggah Yamato.

" Argh, sudahlah aku tidak mau mendengar nya lagi ". Hiroomi pergi meninggalkan Yamato.

" Hanya saja aku khawatir itu terjadi. Sampai itu terjadi tidak hanya kekuasaan dan aset yang kau miliki saja tuan, aku pun terpaksa harus menjadi pelayan nya dan... ". Suara Yamato tertahan dan berhasil membuat langkah Hiroomi terhenti. " Mereka akan membunuhmu ". Sendu Yamato menatap Hiroomi.

Hiroomi membuka pintu, menatap Yamato dari ambang pintu. " Aku tidak peduli ". Lalu meninggalkan Yamato di sana.

" Apakah tuan sudah memikirkan konsekuensi dari bergabung ke dalam underground world ini? ". Dialog Yamato memandang kepergian Hiroomi.

Hiroomi duduk termenung di tepi ranjang nya tiba-tiba...

Drrt
Drrt
Drrt

Sebuah panggilan dari nomor tak dikenal, Hiroomi mengangkat nya.

" Tuan! Markas di pesisir timur di serang sekelompok orang tak dikenal! ". Panik.

" Apa?! ".

" Kau sedang berbicara dengan siapa hah? ". Ucap seseorang mengancam anak buah Hiroomi dan...

Dooor!

Tut
Tut
Tut

Panggilan pun terputus dengan suara tembakan. " Ber*ngsek! Siapa yang berani menyerang markas ku! ". Hiroomi mengambil Coat nya hendak pergi mendatangi markas, namun sebuah panggilan berhasil menghentikan nya.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang