BAB 4

1 0 0
                                    

Haloo semuanya maaf apabila terdapat persamaan nama atau lainnya. Karena ini merupakan ide saya sendiri.

Terima kasih dan selamat membaca


Satu hari sudah, Athena pergi menghilang Galen tidak tahu harus mencari kemana, meski ditempat yang sering didatangi Athena sekalipun. Athena juga tidak banyak memiliki teman disekolah nya ia jarang bersosial dengan orang lain sehingga menyulitkan Galen untuk dapat menemukan Athena. papa dan mama juga merasa gelisah akan hal yang baru saja terjadi sekaligus merasa bersalah karena telah menyembunyikan permasalahan yang begitu besar. Mereka berharap permasalahan ini tidak akan muncul tetapi salah, semuanya terbongkar dengan sendirinya. Mungkin tuhan telah menakdirkan Athena untuk mengetahui semua ini, dosa yang dilakukan oleh Grizz dan juga wanita asing yang pernah mampir di kehidupannya.

***********

Athena tidak tahu harus kemana, ia saat ini berada di sebuah pertokoan yang tak berpenghuni. Semalam ia tidur di sana, bingung mencari tempat untuk tinggal, mengingat ia juga tidak memiliki teman dekat bahkan untuk sebuah no telepon temen kelas. Sungguh miris, batinnya.  Ia juga tidak banyak memegang uang di saku nya, baju sekolah yang ia kenakan sudah terlihat lusuh, seharian ia menggunakan nya tanpa tentu arah. Athena berjalan ke arah warung makan perutnya sudah mengomel dari kemaren malam, terakhir kali ia memakan mie ayam pemberian Galen kemaren. Warung makan tersebut terletak di sebuah gang kecil.

Athena memesan nasi pecel sekaligus teh anget, mengingat dirinya yang saat ini sedikit tidak enak badan, akibat tidur di luar ruangan. Setelah makan Athena segera berlalu pergi dan mencoba berjalan kembali. Jalan begitu kosong saat itu sedikit pengendara berlalu lalang. Ia duduk di depan pertokoan yang tak berpenghuni, badan nya terasa begitu lemas. Athena menundukkan wajahnya di antara kakinya yang menekuk.

"Kamu gak papa?"

Athena menengadahkan wajahnya, melihat seorang pria yang mengenakan seragam sekolah SMA sama sepertinya, hanya saja berbeda almamater, rambutnya hitam legam terlihat sedikit memanjang dan juga berantakan, seperti anak nakal pada umumnya. Dia melambaikan tangan nya ke arah Athena untuk memastikan apakah ia baik baik saja. Athena tersadar dan segera menggelengkan kepalanya dan sedikit tersenyum untuk meyakinkan bahwa dia baik baik saja.

"Beneran, soalnya dari jauh kamu kelihatan lelah, bajumu juga sepertinya sudah kotor. Rumah mu di mana?"

"Ahh, gak kok tadi cuman kecapean aja jalan kaki rencananya mau istirahat sebentar. Nanti lanjut lagi"

"Lanjut ke mana?"

Athena bingung menjawabnya, lagipula kenapa dia kepo sekali padahal ia hanya sebatas pria asing yang baru saja menemukan nya kelelahan tidak lebih dari itu semua.

"Jangan bilang kamu, kabur dari rumah" terkanya

Apa apaan sih dia ini, aneh sekali batin Athena.

"Gak, jangan nuduh sembarangan"

"Siapa yang menuduh, aku hanya bertanya kenapa kamu yang kesal"

Haduh pria ini ingin ku maki saja rasanya, kenapa tidak segera pergi dari sini sih, menyebalkan.

Dengan tiba tiba pria tersebut menarik tangan Athena dan berlalu pergi dari tempat tersebut. Athena kaget melihat ia di tarik oleh orang asing yang begitu menyebalkan.

"apaan sihh" Athena mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman pria tersebut

"Lo mau ngajak gua kemana?" tanya Athena dengan kesal, sekaligus mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman pria tersebut, Athena sungguh takut jika ia akan dibawa ke suatu tempat yang tidak ia duga apalagi pria di depannya ini begitu asing dan aneh.

Dengan sekuat tenaga ia melepaskan tangan nya dan berhasil, tetapi pria tersebut malah jatuh dan kesakitan pada tangan nya. Athena melihat hal itu, tanganmu yang di penuhi dengan memar merah ke unguan. Sedangkan pria tersebut terus mengaduh karena sakit yang tak terhankan. Padahal Athena merasa ia tidak sekasar itu untuk mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman si pria ini.

Athena langsung memegang tangan si pria tersebut dan mengucapkan maaf berulangkali. Terlihat begitu parah untuk luka di tangan. Athena mendudukkan pria tersebut di depan pertokoan dan meminta nya untuk tetap di sana, karena ia akan membelikan obat untuk mengobati lukanya yang memar. Athena berlari menyusuri jalan untuk mencari apotek terkedat, begitu menemukan nya ia segera membeli dan menuju ke tempat pria tersebut.

"Maaf, nunggu lama ya?"

"Gak papa lagian cuman luka biasa"
Wajahnya begitu menahan sakit saat Athena menyentuh luka tersebut, setelah selesai Athena segera melapisinya dengan perban putih.

"Makasih" tatapnya tepat di mata Athena

Athena hanya mengangguk.

"Awan"

"Ap-paa" Athena menoleh kaget

"Nama ku Awan" tatap nya pada Athena

"Athena"

"Kamu gak pulang?" tanya Awan pada Athena

"Kenapa lo gak pulang juga?"

"Kenapa nanya balik, aku nanya nya kamu"

Apaan sih kenapa jadi ngomong aku-kamu an batin Athena.

"Lo gak bisa apa ya, gak ngomong aku-kamu aneh tau"

Awan hanya tertawa kecil. Benar benar menyebalkan.

********

"Galen masih belum nemuin Athena" galen mendudukkan dirinya di sofa di hadapan kedua orang tuanya.

"Maafkan papa karena sudah menyembunyikan hal ini kepada Athena" sesal Grizz

"Gak pa, sudah seharusnya Athena tahu tentang hal ini"

"Apa kamu juga cerita ke Athena soal kekuatan yang ia miliki". Galen menggeleng.

"Kekuatannya sedikit demi sedikit akan tumbuh, setelah ia sadar bahwa dia bukan lah manusia aku harap dia dapat memahami hal itu. Aku takut jika dia marah, kekuatan itu tidak akan dapat terkontrol karena dia masih awam akan hal ini. Ku harap dia baik baik saja" jelas Grizz

Mendengar penuturan papanya, Galen semakin was was akan hal ini. Takut terjadi apa apa pada Athena. Keluarga mereka memiliki kekuatan yang sudah tertanam di dalam diri mereka sejak mereka lahir. Galen kekuatan Air. Dia pernah tinggal pada suatu dunia yang berbeda dengan saat ini. Galen belajar banyak hal di sana terutama oleh papa dan juga mama nya soal sebuah kekuatan yang tertanam erat pada diri kita. Mereka merupakan pelindung diri tapu bisa jadi, mereka juga lawan karena tanpa sadar kekuatan tersebut akan menguasai diri kita dan dapat menghancurkan semua nya termasuk diri kita sendiri. Galen ingat dengan ucapan papa nya untuk berdamai dengan dirinya sendiri karena di tubuh kita terdapat suatu kuasa yang menjaganya yaitu kekuatan. Mungkin saat ini mereka tidak terlihat jika sudah waktunya hal itu akan berubah menjadi kekuatan yang sesungguhnya.

Pada dasarnya mereka dapat memiliki kekuatan lebih dari satu, sayang nya tubuh mereka tidak dapat menampung nya, untuk sebuah kekuatan yang penuh di butuhkan kuasa yang besar didalam tubuh. Mereka haru bisa menguasainya jika tidak mereka akan kandas oleh kekuatannya sendiri. Termasuk Galen ia hanya bisa 1 kekuatan saja tubuh nya sudah tidak dapat menerima. Hanya ada satu klan didunia tersebut yang dapat memiliki kekuatan lebih dari 1 yaitu klan Vergoz. Klan yang begitu tinggi untuk sebuah kasta tidak ada yang dapat menandinginya. Klan Vergoz terjadi bukan karna secara turun temurun tetapi, siapa yang pantas mendapatkan nya ia yang menang hanya orang tertentu saja yang dapat masuk ke dalam klan Vergoz. Mereka termasuk klan langkah untuk saat ini tidak hidup berkelompok klan mereka hidup secara berpisah dan identitis mereka tidak di ketahui oleh siapapun karena mereka bermain secara bersembunyi. Itu yang Galen tau semua itu papanya yang memberikan info tersebut benar tidaknya ia tidak paham.

*******
Tokk.... tokk.... tokk...

Mendengar ketikan pintu, Galen segera membukanya.
Athena berdiri di depan pintu dengan wajah yang sedikut begitu pucat.

"Athena" panggil Galen tidak menyangka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIGHELLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang