BAB 2

84 1 2
                                    



Athena menyusuri rak perpustakaan untuk mencari buku sejarah tantang dewa, dia memulai dari rak yang berisikan buku sejarah, dia mulai meneliti satu persatu buku tersebut.

"RIVALDO KAMPRETT CEPET BALIKIN BUKUNYA GUA MAU BACA"

"kalau gak mau"

"Nyebelinnnnn"

"Bodo amat"

Terdengar suara keributan dari seberang rak Athena. Dia bisa lihat keributan yang dilakukan sang pria dengan mengangkat buku tinggi-tinggi, dengan sang wanita yang mencoba menggapai buku tersebut dengan tubuh pendeknya. sungguh bodoh batin Athena.

Bagaimana bisa mereka bercanda di tempat perpustakaan yang jelas sekali dilarang berbicara keras apalagi berisik, seperti yang mereka lakukan. Athena hanya diam saja tidak mau ikut campur. Dia memusatkan kembali pada tujuan awalnya.

Namun kian lama suara tersebut tak juga hilang, melainkan menambah menjadi beberapa oktaf suara dari pihak sang wanita. Athena menoleh ke arah meja penjaga perpus, terlihat kosong. Jelas sekali tidak ada yang melerai mereka, penjaga perpustakaan tidak ada di tempat.

Dan tidak ada satupun murid disini selain mereka bertiga. Dan ya.... Athena benar-benar kesal sekarang. Dia mengumpat kecil.
Athena melangkah kearah dua orang tersebut. Dan langsung mengambil buku tersebut dari sang pria.

Sang pria terkaget melihat bukunya sudah tidak ada di tangan lagi.
Dia menoleh kebelakang dan mendapati seorang wanita sedang melihat nya dan juga wanita yang ada di sebelahnya sekarang.

"Bisa baca tulisan disana!" ucap Athena tegas sambil menunjuk tulisan Dilarang berisik.

"Kalian berdua sudah mengganggu saya disini  dengan pertengkaran menjijikkan kalian" lanjutnya.

Sedangkan mereka berdua yang ditatap Athena hanya diam tanpa menjawab. Apa mereka merasa bersalah, batin Athena pada dirinya.
Athena menatap buku di tangan nya dengan judul My Boyfriend.
Athena mendecak kecil melihat judul buku tersebut. Bagaimana bisa mereka merebutkan buku bodoh ini. Dilihat dari judul saja terlihat tidak penting sama sekali.

Athena segera memberikan buku tersebut kepada sang wanita dan kemudian berlalu pergi meninggalkan kedua orang tersebut. Dia tidak mempedulikan apa yang akan terjadi selanjutnya kepada mereka berdua.
Dan ya...bisa dilihat Athena gagal mencari buku tersebut. Mungkin lain kali, pikir Athena.
Yang terpenting saat ini dia harus keluar dari tempat yang sungguh memuakkan hati dan pikiran.

Athena memang bersifat seperti itu sejak dulu selalu berbicara apa adanya, tidak peduli bagaimana perasaan lawan bicaranya. Dan memang Athena akan bersikap dingin dengan orang yang baru di kenalnya. Berbeda sekali jika Athena dengan keluarga dia akan bersikap hangat,karena dia yakin keluarganya adalah tempat ternyaman untuk berbagi cerita entah baik ataupun buruk.

Dan jelas sekali bahwa Athena tidak memiliki teman sama sekali di sekolah ini. Sebenarnya Athena bisa saja bersosial dan Athena akui bahwa dia merasa pandai dalam bersosial. Namun apadaya dia sudah merasa sakit hati dengan temannya dulu yang sudah menyakiti hati nya.

Sehingga Athena tidak percaya pada apa itu teman. Dia hanya bersosial apabila menyangkut tugas kelompok saja. Selebihnya tidak ada.
Untung nya di kelas Athena, semua murid duduk sendiri tanpa ada nya teman. Sehingga Athena tidak perlu bersusah payah bersosial dengan teman sebangku.


*********

Hari ini jam pelajaran biologi kosong. Bagus pikir Athena karena dia sedang tidak mood belajar. Dia masih kesal atas kejadian saat di perpustakaan.

Semua murid sudah membentuk kelompok masing-masing. Murid pria sibuk bermain game dan jangan lupakan umpatan yang mereka keluarkan dengan hebohnya.

Bagaimana dengan murid perempuan. Tidak usah di tanya bagaimana mereka sekarang, jelas mereka sedang bergosip masalah masalah yang ada di sekolah. Mulai dari murid-murid terkenal sampai beralih ke tukang kebun. Benar-benar tidak waras, pikir Athena.

Athena menyumbat telinga nya dengan headset dan mulai menyalakan musik. Kemudian menidurkan diri dengan wajah dihadapkan ke jendela. Athena ingin cepat-cepat pulang dan merebahkan diri di kasurnya yang sudah menunggunya untuk ditiduri.


**********

Bel pulang sudah berbunyi. Athena bernapas lega, akhirnya dia bisa pulang dan meniduri kasurnya yang dia rindukan saat ini.
Athena segara melesat keluar. Dia takut apabila bertemu kakaknya Galen.

Pasti Galen akan memaksa nya  untuk pulang bersama dan Athena tidak bisa mencegah itu. Bisa-bisa dia akan diintimadasi dengan pertanyaan lagi seperti saat di kantin.

Belum sampai Athena di gerbang tangan nya sudah dicekal oleh Galen. Athena sekarang hanya bisa pasrah. Ternyata kakaknya sudah lebih dulu sampai di luar daripada dirinya.
Galen menarik Athena untuk menuju mobil. Dan selama melangkah menuju mobil Athena mencoba membuat jawaban apabila Galen melontarkan pertanyaan kepadanya. Dan berakhir dengan Athena yang pasrah kepada tuhan, karena tidak juga menemukan jawaban yang pas. Sial umpat Athena.





Terima kasih sudah membaca :)

RIGHELLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang