一 •When The Sakura Falls•

660 64 55
                                    

Taehyung x Jeongguk
Angst  •  MCD  •  780 words of sadness
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ


"Tidak ada akhir yang buruk, aku akan abadi selamanya bersamamu di dalam memori"
~Eight


    

When the Sakura Falls ㅡ Official Fan Trailer (2021)

Ia tak pernah menyangka bahwa tahun silam adalah tahun terakhir ia melihat rekah indah sakuranya. Sebelum akhirnya sirna


Jeon Jeongguk
  Shizuoka, Japan
1998

︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶




Kelopak sakura di ujung senja mulai berguguran tepat di awal bulan keempat, menandakan kota Shizuoka telah usai dengan warna merah muda. Siap menyambut musim baru yang akan menjadi cerita baru.

Sinar jingga yang telah hadir mulai menemani langkah seorang pemuda yang berjalan semakin dekat pada satu pohon sakura. Tempat yang mencetak sejuta kenangan indah bersama separuh jiwanya. Pemuda itu tersenyum kala objek yang ingin ia temui kini berada tak jauh darinya berdiri.

Memantapkan hati dan membawa lajunya semakin mendekat.
Jemari indah itu mengenggam erat setangkai bunga aster bewarna putih, bunga baru untuk perasaan dan harapan baru. Untuk orang itu.

Mengikis jarak semakin dekat hingga langkahnya terhenti pada objek yang ia rindukan. Sebuah batu yang terletak pada samping pohon sakura tepi sungai, menatap sendu nisan bercetakkan sebuah nama yang ia rindu.

Senyumnya menyungging, air matanya tak lagi mampu walau hanya menjatuhkan satu tetes pada pipi putih itu. Semuanya telah hilang seiring hari melaju. Kering, bak para sakura yang mulai berjatuhan menghantam bumi.

"Aku cemburu,Tae. Sakura milik orang lain tampak selalu indah, sedangkan aku..."

Pemuda pemilik nama Jeongguk itu mengembuskan nafasnya berat, diiringi lirikan mata asal menahan segala macam beban air mata kerinduannya.

"Tak akan pernah kembali melihat keindahan sakura-ku"

Jeongguk tersenyum, menarik sedikit celananya ke atas, berjongkok di samping dan meletakkan bunga aster putih itu tepat di depan batu nisan cintanya. Membelai sesekali, menyingkirkan kelopak sang bunga yang sempat bersinggah.

"Sakura sudah berbunga, Tae. Bahkan sudah mulai gugur"

Ucapannya terjeda. Melipat tangannya dan memposisikan diatas lutut. Sedang pipinya dibebankan di atas lipatan tangan. Atensinya memandang telak tulisan dengan nama 'Kim Taehyung' disana.

"Namun hingga saat ini aku tidak bisa melupakannmu" Jeongguk terkekeh miris "atau bahkan tidak akan pernah bisa?"

Matanya terpejam tangannya menggenggam erat ujung lengan kaosnya. Sejujurnya ia tak mau, karna ia tak mampu, namun ingatannya memutar kembali secara paksa, menuangkan memori memori indah yang sempat mereka ciptakan pada tiap detik berharga, sebelum sang bumi meminta kembali makhluknya untuk pulang pada dekapannya. Mengambil sakuranya.

Mengambil pemilik seluruh hatinya. Seseorang yang menjadi tempat berlabuh jiwa. Seseorang yang menjadi alasan seonggok daging untuk tetap melanjutkan hirupan udara nikmat milik dunia.

Tawa sederhana yang Taehyung berikan untuknya, sentuhan lembut penuh cinta yang Jeongguk terima, ucapan manis yang menghangatkan hatinya. Menjadi kenangan indah yang terpatri pada tempat ini. Tempat dimana mereka melepas penat dengan saling bercengkrama, saling merengkuh kala satu dari mereka ternoda hatinya. Tempat pelarian kala bumi dan seluruh isinya tidak membela, hanya ada masing-masing dari mereka yang saling berbagi kekuatan untuk menerobos tebing tinggi kerasnya kehidupan.

Janji kecil yang mereka lontarkan hingga rencana memiliki masa depan yang bahagia bersama. Semua masih jelas membekas pada ingatannya.

Mengingatnya membuat hati Jeongguk menghangat akan goresan luka yang kembali menyapa. Cinta pertama dan terakhirnya diminta kembali oleh pemilik semesta, padahal belum sempat ia memiliki seutuhnya.

Tangis dalam diam keluar tanpa seizin sang tuan. Mengobrak abrik relung jiwa. Membawa kembali luka yang ia pikir tak akan pernah bisa sembuh seutuhnya. Tangisan yang tak pernah Taehyung inginkan keluar dari kelopak mata pemilik seluruh semestanya.

Sayang, sekarang tidak ada yang mampu menyeka.

Isakan itu semakin ketara kala ingatannya dilempar pada hari sebelum cintanya pergi. Mengingat setiap kata yang di ucapkan, kata yang seharusnya mereka lakukan pada munculnya sakura kali ini.

"Kamu bilang, kamu akan menemaniku selamanya mulai hari itu. Disini, di tempat kita. Berhanami di bawah pohon milik kita ini. Memakan ichigo daifuku dan bernyanyi bersamaku. Kau ingat?"

Jeongguk terkekeh di tengah isakan yang tertahan. Menahan dengan susah payah agar bibirnya terus melengkung ke atas. Tidak ingin menyalurkan kesedihannya pada kekasihnya disana. Cukup dia saja yang menahan beban kerinduan yang menyakitkan.

"Namun sekarang tugasku yang menemanimu, Tae. Disini, sendiri"

Tangisan itu pun pecah, isakan yang semula ia tahan susah payah, kini keluar dari bendungannya. Meremas kuat dada ketika rasa nyeri itu kembali terasa. Memukulnya kala sakit itu semakin ketara menggerogoti hatinya.

Jeongguk tumbang dari jongkoknya, ia berjanji untuk tidak merasakan sakit setelah kepergian Taehyung. Melafalkan seribu kata maaf tiap ucapannya, karena Jeongguk tak bisa menepati janjinya. Ia menangis, lebih parahnya di hadapan nisan kekasihnya. Matanya membengkak dan wajahnya memerah. Ia total melemah.

Pertahanan yang ia bangun susah payah pada hari kematian kekasihnya. Roboh seketika saat Jeongguk berhasil mengingat detail dari semuanya. Kala ingatanya kembali sempurna setelah sempat menghilang usai kecelakaan yang menerggut kebahagiaannya. Dunia hilang bersama seluruh belahan jiwanya.
Hingga satu suara menyeruak di gendang telinga.



"Jeongguk"




Matanya membulat, tangisnya sempat terhenti. Dengan sisa tenaga, pemuda itu memutar kepala. Mendapati sesosok tubuh memandangnya telak di depan mata. Jeongguk tak mampu berkata.



"Jangan nangis lagi ya"




Bak magis antonim, tangisannya kembali menyapa. Bersama angin di bulan april yang menyesakkan dada. Membawa terbang setiap kebahagiaannya. Membuat Jeongguk kembali tersadar, bahwa ia tak akan mampu lagi merengkuh cintanya di dunia.


Fin.
July 17th, 2021

Best Regards
Amor~


ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Kamu berada di akhir kedalaman pertama,
Bagaimana? Masih mau melanjutkannya? Jika iya silahkan, mari kita menuju ke-kedalaman kedua.

Namun sebelum kita memulainya,
Jika kamu menyukai cerita ini, kamu bisa memberiku satu bintang dan meninggalkan catatan pada kolom komentar. Danke!! 💜

Oh iya, pernah membaca?, ya, amor pernah mempublikasikan cerita ini sebagai drabble sebelumnya, melalui twitter. Ilos is me

Let's go!!

Syllorion • [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang