Syllorion • [Taekook]

三 •Taikomochi• [M]

Hideyoshi x Mamoru

HideyoshiㅡKTH | MamoruㅡJJK
Historical! AU • Romance • Drama • 18+ • Edo Period • Taikomochi • 1111 Words
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Kau menunjukkan padaku warna yang tidak bisa kulihat dengan siapapun, dan kau tahu bahwa untukmu aku akan mengorbankan apapun dalam diriku."
(Taylor Swift - Illicit Affairs)

•
Taikomochi ㅡ Official Fan Trailer (2021)

•

Titik terlemah putra bungsu Sei-i Taishogun¹ adalah ketika 'miliknya' mulai menyeka lengan kimono merah pekat sebatas siku. Duduk bersimpuh melirik rendah, membawa jemari panjangnya memetik dawai indah, disusul nyanyian lagu dongeng sejarah dengan suara merdu, membuatnya semakin dilingkupi rasa ingin mendamba yang membelenggu. 

Memilikinya yang tidak hanya terasa semu. Lebih dari sekedar menjadi sang Tuan dan pelayan. Memiliki secara utuh Taikomochi²nya, Mamoru.

Tokugawa Hideyoshi
Edo, Japan
1788

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jamuan besar dengan para Samurai³, Taishogun⁴ dan jajaran militer lainnya sudah berakhir terhitung sekitar lima belas menit yang lalu, namun pemuda itu masih sibuk dengan Wareshinobu⁵-nya. Bahkan hingga kini, ia belum juga sempat walau sekedar melepas kimono dan menghapus riasan pada seluruh wajah itu.

Mencabut perlahan rangkaian bunga dengan maksud agar tidak merusak aksesoris kesukaan 'sang tuan', melepas tatanan rambut yang sudah di rapikan sedekimian rupa, hingga akhirnya satu persatu rangkaian tanggal dari posisinya semula. Mengibas perlahan kekanan dan kiri, meninggalkan geraian rambut panjang yang berhasil menutup hampir seluruh punggungnya.

Netra bulat itu memandang cermin, mengambil kain basah guna membersihan riasan putih cat yang masih menempel apik pada wajah hingga ke sekujur lehernya. 

Bersenandung kecil kala tangannya mulai mengusap satu bagian wajah, menampakkan dengan gamblang rupa aslinya tanpa riasan ㅡsebagaimana biasa ia gunakan ketika upacara atau sekedar jamuan keluarga Shogunㅡ, mata polos dan rekah bibir merah muda alami. Keindahan nyata terefleksikan disana. Bahkan remang cahaya ruangan tidak mampu sedikitpun menutupi pesona keindahan Mamoru. 

Dari fokus yang tersisa, pendengarannya menangkap derap langkah tenang, gesekan sandal pada lantai kayu, berjalan mendekat. Semakin dekat hingga pintu ruangan tempat ia berada bergeser terbuka. 

Mamoru sengaja tidak berbalik. Menunggu dari pantulan cermin untuk memastikan siapa yang datang untuk bersua.

Hingga saat atensinya menemukan 'Tuannya' yang muncul dari balik pintu, dengan hakama⁶ senada warna hitam dan kelabu. Segera mungkin Mamoru meletakkan kain pada lantai kayu. Bergegas mengangkat sedikit kimono dan siap untuk bangun, hingga suara husky menginterupsi.