12 - sudden discussion

291 71 86
                                    

Hai Hai~

Pertama-tama aku mau bilang terima kasih untuk antusias yang kalian tujukan buat kelanjutan work ini ... aku merasa sangat dihargai dan dukungan kalian bener-bener sampai ke aku.

Sekali lagi terima kasih banyak ya~♡

Sesuai judulnya, chapter ini akan lebih banyak bercerita mengenai sesi diskusi antar tokoh.

Untuk kalian yang mau ikut diskusi, boleh banget loh ... cukup tinggalin komentar soal pendapat kamu dan tunggu balasan dari si tokoh^^

(Leave a comment and wait for a reply from the characters in this story)
See you, guys~

Hope you enjoy it (≧∇≦)

©buildasnow

"Vernon, kenapa aku merasa kasus asrama Canis itu banyak sekali kejanggalan ya?"

"Kupikir juga begitu." Kalau kalian belum tau, Vernon ini adalah sosok pria yang paling irit bicara. Jadi jangan heran kalau dia hanya berbicara dan menjawab seperlunya.

"Coba analisis sesuatu, aku ingin mendengar pendapatmu mengenai kasus yang tengah hangat diperbincangkan ini." Yewon lantas membenarkan posisi duduknya dan memandang pria di sebelahnya itu dengan tatapan penuh harap.

"Kau sedang membujukku supaya banyak bicara ya?"

"Tidak ... aku hanya ingin dengar pendapatmu. Coba katakan apa pendapatmu," pintanya sekali lagi.

Vernon terlihat berpikir sejenak dan mengedarkan pandangan matanya ke arah langit-langit yang di penuhi oleh jaring laba-laba. "Mengejutkan," ucapnya dengan singkat, padat, dan jelas.

"Oh, aku juga terkejut. Kupikir kau akan menjawabnya dengan ya ... setidaknya satu atau dua kalimat?"

Pemuda itu lantas tersenyum setelah mendengar pernyataan yang begitu jujur dari gadis yang duduk di sebelah kirinya. Menurut Vernon, kalau ia diminta untuk memilih siapa kira-kira penduduk Altair yang lahir dengan hati paling suci, tentu saja ia akan memilih Kim Yewon. Bagi Vernon gadis di sampingnya itu benar-benar berhati mulia, dia juga merasa bahwa Yewon memiliki tingkat kejujuran yang paling tinggi di antara semua orang yang pernah ia temui selama hidupnya.

Bagaimana Yewon menatap lawan bicaranya itu terlihat seperti tatapan dari hati nurani. Sorot matanya benar-benar mengungkapkan betapa polosnya gadis ini.

"Kim Yewon," panggil Vernon.

"Apa?" Kini gadis dengan rambut yang sengaja digerai itu terlihat kembali memperhatikan pria yang duduk di sebelahnya.

"Kenapa kau terlalu jujur?"

"Kenapa? Apa kata-kataku tadi menyakitimu? Aku hanya bergurau, jadi tolong jangan diambil hati."

Lagi-lagi Vernon tertawa karena ulah gadis ini. Melihat bagaimana kebaikan hati seorang Yewon membuat dirinya merasa gagal menjadi seorang Majoris. Jika sedang bersama dengan Yewon, Vernon selalu menempatkan dirinya sebagai seorang Epsilon di antara para Majoris. Dia adalah sosok Majoris yang paling buruk, begitu sekiranya.

"Kau benar-benar ingin mendengar jawabanku?" tanyanya sekali lagi, ya ... dirinya hendak memastikan.

"Tidak, tidak. Aku sudah dengar tadi."

"Baiklah, kuanggap kau memang ingin tau apa pendapatku soal kasus ini," tebaknya.

"Tidak usah dipaksakan kalau memang kau sedang tidak ingin banyak bicara. Aku mengerti, jadi cukup, jangan buat aku merasa bersalah atas pertanyaanku tadi."

ᴛʜᴇ ʟᴀꜱᴛ ᴋɪɴɢᴅᴏᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang