Malam ini di sebuah cafe yang cukup ramai Hana duduk manis sendiri, melamun sambil mengaduk minumannya yang tersisa setengah. Yohan dan Bitna juga duduk dengan jarak jauh dari kursi Hana, mereka berdua sama - sama memperhatikan Hana dengan serius menunggu Junghwan.
15 menit kemudian Junghwan datang dan duduk di kursi kosong di depan Hana. Ia tersenyum kepada Hana, namun Hana memasang wajah datarnya.
"Hana?" Panggil Junghwan melambaikan tangannya di depan tatapan Hana yang kosong.
"Ah, ya?" Jawab Hana terkejut. Kemudian Junghwan tertawa melihat wajah Hana yang imut.
"Apakah ada sesuatu yang ingin di bicarakan dengan ku?" Tanya Junghwan Peka seperti biasanya.
"Ah benar. Itu alasan ku ingin bertemu dengan mu." Jawabnya dengan sigap.
"Apa itu? Aku akan mendengarkannya dengan baik." Junghwan tersenyum manis, dan itu membuat hati Hana histeris sendiri.
"Sial, kenapa Junghwan tetap bersikap manis seperti itu!" Gumam Hana.
"Aku ingin berterima kasih tentang hadiah yang kau berikan kemarin, dan aku menyukainya." Sambung Hana.
"Syukurlah, aku tau kau pasti akan suka."
"Tapi bukan kah itu sangat berlebihan?" Tanya Hana serius.
"Maksud mu?" Jawab Junghwan yang tak mengerti.
"Tas itu, bukan kah itu tas bermerek yang sedang tren saat ini, pasti harganya sangat mahal. Kau tidak menghabiskan uang tabungan mu untuk membeli tas mahal seperti itu bukan? Seharusnya kau membeli yang kau perlukan, jangan membuang - buang uang dengan hal yang tidak perlu. kebiasaan buruk mu itu sejak dulu tidak pernah hilang!" Panjang Hana serius. Junghwan terkekeh melihat Hana yang banyak bicara.
"Tenang lah Hana, aku memang memakai uang tabungan ku, tapi uang itu masih tersisa banyak." Jelas Junghwan meyakinkan.
"Aku merasa tidak enak dengan mu, aku akan mengganti uang itu dengan menyicilnya setiap bulan."
"Tidak perlu, kau hanya perlu menjaga dan memakai tas itu dengan baik." Junghwan tersenyum.
"Kau serius?" Tanya Hana, Junghwan mengangguk. "Baiklah." Sambung Hana lagi.
"Junghwan aku juga berterima kasih untuk hari - hari yang pernah kita lalui bersama, terima kasih karna kau pernah menyukaiku dan hadir di hidupku."
"Kang Hana kau tidak seharusnya berlebihan hingga berterima kasih seperti ini. Kalau begitu aku juga sangat berterima kasih kepada mu, untuk segalanya yang terlalu banyak untuk aku sebutkan satu - satu." Junghwan tersenyum kepada Hana.
Setelah percakapan itu selesai, Hana dan Junghwan terdiam satu sama lain. Terasa canggung dan itu membuat Hana sedikit frustasi.
"Junghwan, aku ingin menanyakan hal lain lagi." Hana akhirnya membuka mulutnya.
"Apa itu?"
"Apa alasan terbesar mu untuk benar - benar mengakhiri semuanya dengan ku?" Tanya Hana dengan serius. ini adalah pertanyaan yang ingin Hana ungkapkan sejak tadi.
"Tolong Junghwan, yakin kan aku bahwa kau benar - benar tidak seburuk itu..." Gumam Hana. Junghwan masih terdiam disana, menyilangkan tangannya dan merubah posisi duduknya menjadi serius.
"Dan siapa Wanita kemarin yang datang bersama mu?" Hana bertanya lagi, sedangkan pertanyaannya yang tadi saja masih belum terjawab oleh Junghwan.
"Wanita itu adalah tunangan ku." Jawab Junghwan yang membuat hati Hana seperti di tusuk oleh pisau dari belakang tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Hana And endless love story [ ON GOING ]
Romance💚💚💚 Kau yang memintaku agar aku tetap menunggu dan selalu menyanyangi mu. Namun, kau yang membuat semuanya selesai. "Kau juga tidak tahu bagaimana rasanya merasakan perpisahan tanpa sebuah persiapan, bukan?!" -Kang Hana End Andless Love Story ...