Episode 5 : Akhir Pekan II

5 2 1
                                    

"SATU, DUA, TIGAA!!!" Yohan menekan tlakson mobilnya dengan kencang sehingga membangunkan kedua temannya.

"Sialan, YOHAN!!!" Teriak Hana yang langsung menjambak rambut Yohan dengan kencang. 

Bitna yang melihatnya pun langsung mengikuti Hana menjambak rambut Yohan. 

Yohan meringis kesakitan "Aaakk, lepaskan maafkan aku..." 

Tak lama kemudian Hana dan Bitna melepaskan tangannya dari rambut Yohan. 

"Ya! Apakah kau tidak bisa membangunkan seorang gadis dengan lembut? Dasar tak berperasaan!" Seru Hana emosi. 

"Hei, dari tadi aku sudah membangun kan kalian dengan penuh kelembutan." 

"Bohong, jika kau sudah melakukannya seharusnya kita sudah bangun sedari tadi." Ucap Bitna.

Yohan menghempaskan napasnya "Ya sudah, aku salah maaf, tadi aku telah mengejutkan kalian." Yohan mengalah. 

"Dasar sudah tahu salah masih saja membenteng diri!" Ucap Hana yang langsung keluar dari mobil di ikuti oleh Bitna setelah mengetuk dahi Yohan dengan tangannya yang dikepalkan.

"Sabar Yohan, seorang pria selalu salah di mata seorang wanita. kamu harus kuat menghadapi ujian seperti ini, semangat Yohan!!!" Ucap Yohan menyemangati dirinya yang sedikit sentimental. 

Setalah 15 menit mereka membeli tiket untuk masuk ke dalam kwangya. kwangya adalah dunia digital tanpa batas diluar FLAT tanpa aturan serta bentuk. Mereka disana melihat dimensi dari dunia yan berbeda, bermain dan juga melihat kecantikan dunia kwangya yang sangat menarik. 

"Hei teman - teman." Panggil Hana yang menghentikan langkah kedua temannya. 

"Ada apa?" Tanya Bitna yang langsung menghadap kepada Hana.

"Aku ingin melihat boneka - boneka yang ada disana, kalian pergilah berdua saja nanti kita bertemu di foodcourt." Jelas Hana. 

"Ah, Baiklah nanti hubungi kami, okke?" 

"Iya, nanti aku akan hubungi kalian." 

"Ya Hana, kau hati - hati disana. Jika ada yang menjahili mu panggil kakak mu yang memiliki tubuh kekar ini." Jelas Yohan seperti pahlawan menyombongkan tangan berototnya.

"Astaga, ya sudah kalian pergi saja, nanti aku akan telepon kalian jika sudah selesai melihat - lihat."

Yohan dan Bitna pun berpisah dengan Hana. Kemudian Hana bersemangat berlari ke arah boneka lucu yang bertumpuk rapih setelah melihat Bitna dan Yohan pergi.

Hana berjalan melihat dan memeluk satu persatu boneka. Kemudian ia melihat harga boneka dan kemudian tersedak ludahnya sendiri.

"30 won?! Bagaimana boneka koala kecil bisa semahal ini?" Gumam Hana terkejut dengan harga boneka koala seukuran yang pas di pelukan badannya yang kecil.

"Ya tuhan. Apakah engkau tidak berniat untuk menurun kan hujan uang kepada ku??" Hana berdoa dengan serius dalam hatinya.

Hana terdiam sebentar memandangi boneka koala kecil itu. "Baiklah, aku akan menghitung 5 detik, jika 5 detik tuhan tidak menurunkan hujan uang aku harus merelakan boneka koala kecil ini..."

"Satu, dua, tiga, emmpat... empat setengah." Hana terbata - bata sambil melihat langit yang sangat cerah dari jendela, tak ada tanda - tanda hujan uang akan turun dari langit.

Hana mengembalikan boneka koala kecil itu dan pergi meninggalkan rak boneka itu dengan perasaan berat.

"Tuhan sungguh jahat dengan orang kecil seperti ku, padahal aku hanya meminta hujan uang bukan meminta saham."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kang Hana And endless love story [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang