1

280 27 1
                                    

Enjoy^^
.
.

Nathan Alexander, seorang anak tunggal dari keluarga terpandang. Nathan punya tetangga yang juga merupakan sahabatnya, namanya Jeanovan atau bisa dipanggil jean. Mereka lahir di tahun yang sama, bahkan orang tua mereka pun bersahabat dari muda.

Nathan dan Jean, mungkin orang-orang yang baru mengenal mereka akan mengira bahwa kedua anak laki-laki itu adalah saudara kembar tidak identik. Itu karena mereka kemana-mana selalu bersama, juga sering memakai pakaian yang sama.

"Nathan nanti jika sudah besar ingin jadi apa?" Tanya Jean saat mereka sedang bermain dibawah pohon rindang di seberang rumah mereka.

"Hmm, kalo jean?" Nathan balik bertanya.
"Kemaren Jean lihat orang bernyanyi sambil menari di tv, keren sekali. Jean ingin jadi seperti itu, ada di atas panggung sambil menari dan diteriaki oleh banyak orang", dia bercerita dengan antusias.

"Kalau begitu Nathan juga akan jadi seperti itu, agar nanti Nathan bisa menari bersama Jean" ujar Nathan sambil tersenyum lebar.

Sejak saat itu mereka selalu duduk di depan televisi di ruang keluarga rumah Jean setiap jam 2 siang untuk menonton acara musik. Mereka juga akan ikut menari saat sebuah boygrup kesukaan Jean tampil. Sampai saat ketika mereka sedang menari, tiba-tiba saja Jean terjatuh sembari memegang perutnya.

"Sakit, huhuhu. Uhuk uhuk" Jean meringis kesakitan lalu batuk sampai mengeluarkan darah dari mulut nya.

Nathan panik. Dia langsung berlari mencari ibu Jean untuk minta tolong. Ibu Jean dengan segera menghampiri anak bungsu nya yang sedang meringkuk menangis memegangi perut kecilnya. Darah sudah berceceran dimana-mana. Mereka pergi ke rumah sakit saat itu juga.

.
.

Disini Nathan sekarang, sedang duduk di sudut ruang latihan sembari menatap kelima teman trainee nya yang sedang bermain membalik botol. Mereka adalah Malvin, Reiden, Hessel, Charlie dan Andy.

Ya, Nathan lolos audisi musik yang dia ikuti saat berumur 15 tahun. Terhitung sudah 3 tahun dia menjalani traine ini. Sendiri. Tidak bersama Jean, sang sahabat yang berjanji akan menggapai mimpi bersama-sama, dulu.

.

.

"Nathan, mama melarang Jean menari. Katanya itu bisa buat Jean sakit. Huh padahal Jean sakit perut saja bukan patah tulang." Keluh Jean saat Nathan bersama keluarganya menjenguk ke rumah sakit.

"Lalu bagaimana Je? Kan kita harus menari agar bisa tampil di panggung." Tanya Nathan.

Kakak lelaki Jean -David yang ada di ruangan itupun menyahut, "Jean akan sakit kalau menari terus. Mama bilang Jean tidak boleh lelah, nanti perut nya sakit."

"Perut Nathan tidak sakit kak", Kata Nathan.

"Karena Nathan kuat, sedangkan Jean tidak" kata David.
Saat itu kedua bocah seumuran itu hanya diam tidak mengerti. Kenapa hanya Jean yang sakit karena menari? Itulah isi pemikiran kedua anak lelaki tersebut.

.
.

Pelatih memasuki ruang latihan Nathan dan teman-temannya bersama 2 orang yang memakai setelan jas.

Our DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang