11

17 0 0
                                    

"Keluar lo bangsat, keluar"
Ucap kevin berada di depan apartemen wirda.

"Wirda, keluar anjing"
Sambil mengedor gedor pintu apertemen wirda.

Tak lama wirda sang biang kerok keluar sambil mengisap rokok yang sudah tinggal setengah.

"Masih hidup temen lo?"
Ucap wirda pada kevin sambil mengebuskan asap rokok ke muka kevin.

"Anjing"
Ucap kevin memberi pukulan pada wirda di hidungnya yang menyebab kan hidung cantik wirda berdarah.

"Hahahahaha"
Bukannya merasa kesakitan, dia malah tertawa di depan kevin dengan tawa liciknya itu.

"Segini doang tenaga lu, jangan lu abisin sekarang sisain untuk besok"
Ucap wirda mengelap darah di hidung nya.

"Lo harus mati bangsat"

Tak tinggal diam kevin menghajar wirda mati matian tak ada ampun setan di raga kevin yang menang dalam masalah ini.

Memar dan beberpa luka lebam di terima wirda tak sebanding dengan yang dia lakukan pada vella.

"MATII, AAAAA"
ucap kevin dan memukulkan pukulan terakhirnya untuk wirda, wirda pun pingsan di depan apartemen nya, dengan luka dan darah yang mengalir deras di hidung nya.

Kevin pergi meninggal kan wirda tergeletak disana.

Kevin tak sadar, bahwa ada kamera cctv di appertemen itu, ini hanya akan membawa malapetaka untuknya, dan tidak akan menyelesaikan masalah.

*******

SMA HARAPAN pagi ini terasa sepi sebab sang biang kerok sedang tak sadarkan diri di rumah sakit bersamaan dengan vella.

Kevin juga tidak terlihat, hanya cakrwala yang masih mengitari sekolah mencari cari keberadaan kevin.

"Udah lah woi, kevin bilang kita gak usah ikut campur lagi masalah mereka, kalian kenapa suka banget sih ngurusin orang"
Ucap kray dengan muka yang di tekuk segi delapan.

"Kray, kita yang bawa mereka kena masalah, kita gak bakal tinggal diam"
Ucap lala melihat ke arah kray.

"Terus sekarang kalian mau apa? Kita juga gak tau kevin dimana"

"Kita cari kevin, selesaikan masalah ini secepatnya"
Ucap risa menuju parkiran mengambil sepedanya.

Sedangkan cakrawala melongo melihat risa yang sudah dulu ambil sepeda.

"Kray, kita naik mobil lo aja nyari nya, kaki gue gak kuat goes"
Ucap risa yang sudah naik ke atas sepedanya.

"Ayo guys cepet, bentar lagi sore, kita gak punya banyak waktu"

Cakrawala pun bergegas menuju rumah kray saat itu juga.

*******

"Kita mau nyari kevin kemana sih, ini udah malem"
Ucap kray sambil mwnyetir mobil tak tau arah.

"Sabar kray, kita harus cari kevin sampek ketemu"
Ucap wahyu yang melihat ke layar handphone miliknya.

"Lo ngapain sih main hp mulu?"
Ucap risa bertanya.

"Gue lagi lacak posisi kevin, handphone nya mati, jadi kita gak bisa cari dia"

Ucap wahyu terlihat putus asa.

"Jadi gimana?"

Ucap lala yang tak kalah putus asa.

"Kita cari dulu, kalo udah jam 11 malam kita pulang, cari besok"
Ucap wahyu mencairkan suasana.

Tiba tiba ponsel lala berbunyi tanda masuk pesan teks.

"Jangan nyari gue, kalo polisi nanya, jangan buka mulut, gue titip vella, kalo kondisi dah aman, gue bakal bawa vella pergi"

Pesan singkat itu begitu membuat para cakrwala takut.

"Kevin, kenapa di kejar kejar polisi?"
Ucap risa bingung dah aga takut.

"Gak tau , tapi ini pasti ada hubungan nya sama wirda yang babak belur kemaren"
Ucap lala memasang wajah serius.

"Jadi kita kudu ngapain?"
Ucap kray yang tak kalah waswas.

"Kalian tetap tutup mulut, jangan sampai ada satupun orang yang tau, ayo kita pulang malem ini, mungkin polisi dah dateng ke rumah kita, ingat jangan ngomong apapun"
Ucap lala yang sepertinya sudah menebak situasi.

CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang