Rasa Malu

666 51 11
                                    

Giyuu telah menyatakan perasaannya pada Shinobu dan mereka berdua resmi sebagai sepasang kekasih. Mereka berdua lebih memilih untuk merahasiakan hubungan ini dari rekan Hashira yang lainnya, karena mereka malas berhadapan dengan beribu pertanyaan dari mereka.

Apalagi pertanyaan dari Tengen dan Mitsuri. Mereka berdua sudah seperti mak comblang jika pembicaraan sudah mencakup hal percintaan.

Seperti saat mengetahui kalau Sanemi menyukai Kanae(disini dia masih hidup hehe). Mereka berdua langsung kegirangan dan membuat rencana untuk mencomblangkan mereka berdua. Dan itu membuat Shinobu kesal dan terganggu. Itulah mengapa mereka berdua memutuskan untuk merahasiakan hubungan ini.

Apalagi yang lain tahu kalau Giyuu bukanlah orang yang mencolok dalam hal seperti itu. Pasti mereka akan lebih heboh lagi jika mengetahui ini.

Para Hashira berkumpul di markas karena ada panggilan mendadak dari Oyakata-sama. Tapi Shinobu senang bisa melihat rekan-rekan Hashira yang lainnya lengkap berkumpul disini. Dia merasa seperti akan ada informasi mengenai liburan bersama selama sehari.

Tatapannya bertemu dengan Giyuu. Sejujurnya setelah Hashira air itu menyatakan perasaannya, gadis itu jadi jauh lebih pemalu jika tatapannya bertamu. Dia membuang muka untuk menyembunyikan ronanya karena takut ketahuan yang lain.

"Hohoho~ Shinobu-chan ohayou~"

Shinobu langsung terkejut dengan sapaan yang diberikan Mitsuri. Dia membalas sapaannya dan mencoba tersenyum seperti biasanya.

"Kyaaa tidak biasanya aku melihat Shinobu-chan merona! Imut sekali! Apa yang terjadi!?"

Oh tidak, apa jangan-jangan Hashira cinta itu sudah tahu kalau ada yang sedang tidak beres dengannya. Ya dan tentu suara Mitsuri terdengar oleh Tengen dan langsung didatanginya karena ini menarik.

"Wah~ jarang ya kita melihat pipi merah yang manis itu~ warnanya flamboyan sekali~" Tengen berkacak pinggang dengan seringainya. Bagi Shinobu itu seringai mesum yang memancingnya untuk melayangkan tamparan manis di wajahnya

"Hampir mirip dengan warna nichirinnya Rengoku-san!" Mitsuri masih kegirangan

"Ciee~ abis ketemu cogan ya? Emang seganteng apa sih? Masih ganteng aku dong!" Tengen bergaya dengan meriah

Semburat urat Shinobu mulai terlihat di keningnya dan sudah membuat senyuman sadis khasnya. Hal itu membuat Tengen hanya terkekeh canggung.

"Ara ara Uzui-san~ seperti biasa kamu bertingkah seperti om om mesum lagi, padahal udah punya istri 3"

Hashira lain yang mendengarnya kecuali Muichiro dan Giyuu mulai menahan tawanya. Sanemi sampai membenturkan kepalanya ke pohon yang ditenggerkan Obanai sehingga Hashira ular itu langsung mendesis.

"Suara burung ape tuh?" Muichiro akhirnya angkat bicara dan menghentikan aktifitas melongo ke langit

"Burung puyuh, ya siluman ular lah!" Sanemi membentak Muichiro dan hanya dibalas "oh" olehnya

"Sembarangan!" Obanai memukul kepala Sanemi menggunakan kipas kertas

"Maju lo sini njing!"

"Ayo ayo ayo!" Kyojuro bersorak

Shinobu hanya menepuk jidat, kelakuan mereka tidak pernah berubah. Dan kegaduhan pun dimulai antara dua orang yang sama-sama seperti siluman, ditambah suara sorakan manusia burung hantu dan manusia bertubuh goblin raksasa yang sudah ikutan karena baginya sangat meriah. Kegaduhan itu terhentikan oleh suara keramat yang sudah angkat bicara dan membuat semua merinding.

"Anak-anak jaman sekarang... Memang udah akhlakless, Namu amida butsu..."

"Duh gomen Himejima-san! Yang not have akhlak disini cuman Shinazugawa" Tengen dengan enteng menunjuk Sanemi pakai jempolnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kimetsu no Yaiba: Giyushino OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang